JURNAL REFLEKSI MODUL 2.2

Modul 2.2

Pembelajaran Sosial dan Emosional 


Pada bagian ini, saya belajar tentang bagaimana mengontrol emosi agar tetap berada dalam kondisi yang ideal. Dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari tentu akan sangat mempengaruhi keadaan emosi. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan agar kegiatan yang kita lakukan berjalan dengan hasil yang maksimal.

Ada kompetensi tertentu yang perlu kita kuasai agar pembelajaran sosial emosional ini berjalan dengan baik. Kompetensi tersebut yaitu, Kesadaran, Diri, Manajemen Diri, Kesadaran Sosial, Keterampilan Berelasi, dan Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab. jika kelima kompetensi itu sudah dikuasai, maka bisa diimplementasikan di kelas dan sekolah serta di keluarga dan komunitas.

Dalam penerapannya di kelas, mungkin saja selama ini kita sudah menerapkannya, tapi baru mendapatkan materinya secara detail saat. Saya juga sering menerapkan sebagian pembelajaran sosial emosional ini saat mengajar di kelas. Salah satu contohnya adalah berdoa dan membaca surah-surah pendek dalam al quran di awal pembelajaran.

Selain itu, penerapannya juga sudah sering saya lakukan di tengah-tengah pembelajaran dengan memanfaatkan sebagian waktu untuk bersenang-senang dengan murid di kelas dalam menghilangkan rasa jenuh. Saya yakin apa yang telah saya lakukan ini juga dilakukan oleh pendidik yang lain. Ini menunjukkan bahwa sebenarnya selama ini kami sebagai pendidik sudah menerapkan pembelajaran sosial emosional ini.

Kemudian dalam penerapannya bersama pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah sebagian juga sudah dilakukan. Salah satu contohnya ketika saat mengadakan rapat guru. Misalnya, pada saat kegiatan rapat itu berlangsung, kami sudah bisa mengelola emosi dengan saling menghargai pendapat atau usulan yang diajukan anggota rapat yang lain (Manajemen Diri). Selain itu, kami juga bisa mengakui kemampuan dan kekuatan orang lain (Kesadaran Sosial).

Berdasarkan kenyataan di atas, kompetensi sosial emosional ini sebenarnya sudah kami miliki dan mungkin sudah biasa dilakukan dalam hubungannya dengan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah. Setelah mengikuti PGP, saya mendapat penguatan tentang kompetensi ini sehingga bisa menerapkannya dengan lebih baik terhadap rekan sejawat dan juga murid.

Selain itu, selama mengikuti PGP saya juga mempraktikkan Pembelajaran Sosial Emosional di kelas melalui Integrasi Dalam Praktek Mengajar. Saya memasukkan pembelajaran ini ke dalam modul ajar kemudian menerapkannya dalam pembelajaran. Bedanya dengan modul ajar yang biasa dibuat adalah pada modul ini saya bisa mengetahui dengan lebih rinci bagian-bagian yang merupakan pembelajaran sosial emosiaonal.

Dampak positif dari pembelajaran ini adalah saya bisa melaksanakan pembelajaran dengan lebih santai serta bisa lebih memahami keadaan emosi murid. Selain itu, saya juga bisa lebih sabar dalam menghadapi berbagai karakter murid di kelas. Pembelajaran menjadi lebih ringan dan menyenangkan.

Untuk bisa menerapkan pembelajaran sosial dan emosional di sekolah, saya menyebarkan pemahaman ini kepada rekan sejawat melalui kegiatan Penguatan KSE Pendidik dan Tenaga Kependidkan. Saya minta izin untuk melakukan hal tersebut kepada kepala sekolah. Setelah mendapatkan izin, saya lanjutkan dengan menentukan jadwal pelaksanaannya.

Pada tanggal 22 November 2023, saya melaksanakan rencana tersebut di sekolah yang diikuti oleh kepala sekolah, semua guru kelas dan sebagian guru mapel. Pelaksanaan kegiatan tersebut berjalan lancar dan sukses serta mendapatkan umpan balik yang baik dari rekan sejawat. Memang pembelajaran sosial emosional ini sangat penting untuk diterapkan oleh seluruh warga sekolah. 

Setelah membagikan pemahaman Implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) ini kepada rekan sejawat, mereka merasa terbantu karena mendapat pemahaman lebih mendalam tentang PSE ini. Di akhir kegiatan, Kepala sekolah SDN Tanjung 2 juga memberikan penguatan tentang pentingnya penerapan PSE di kelas maupun di lingkungan sekolah. Beliau mengajak seluruh pendidik di sekolah untuk bersama-sama menerapkannya dalam pembelajaran di kelas dan juga di sekolah.