Kata Pengantar
Puji syukur kami persembahkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua ini dapat kami selesaikan dengan baik. Naskah akademik ini hadir sebagai wujud tanggung jawab kami terhadap tantangan pendidikan Indonesia yang semakin kompleks pada era yang penuh dengan ketidakpastian dan dinamika global yang berubah cepat. Pembelajaran Mendalam (PM) dirancang sebagai pendekatan yang mampu menjawab tantangan krisis pembelajaran dan kebutuhan pembelajaran abad ke-21. Pendekatan ini bertujuan untuk mendorong pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi, penerapan pengetahuan dalam konteks dunia nyata, serta pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.
Naskah ini disusun sebagai landasan akademik untuk mendukung implementasi Pembelajaran Mendalam di Indonesia dalam rangka menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif dan berdaya saing global. Proses penyusunan naskah akademik ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari akademisi, praktisi pendidikan, hingga pemangku kepentingan. Melalui kajian literatur mendalam dan diskusi kelompok terpumpun, berbagai aspek filosofi, teori, konsep, hingga strategi implementasi, Pembelajaran Mendalam telah dirumuskan secara komprehensif. Dalam naskah ini, kami juga menggarisbawahi pentingnya penguatan peran guru, kepala sekolah, dan pengawas, serta ekosistem pembelajaran yang kolaboratif dan berbasis teknologi digital. Kami sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan kontribusi, baik dalam bentuk ide, saran, maupun tenaga, sehingga naskah ini dapat diselesaikan. Naskah ini diharapkan menjadi panduan yang bermanfaat bagi seluruh pihak yang berkepentingan dalam menciptakan pendidikan bermutu dan merata untuk semua.
Kami sangat terbuka dalam menerima saran dan masukan untuk memperkaya naskah ini. Semoga upaya bersama ini menjadi langkah awal yang signifikan dalam mewujudkan transformasi pendidikan Indonesia yang lebih bermutu dan relevan.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah,
Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed
GTK, Jakarta - Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah (LPPKSPS) menyelenggarakan Webinar Kesiapan dan Adaptasi Kepemimpinan dan Manajemen Sekolah Menyongsong “New Normal”. Kegiatan tersebut diikuti oleh 150 orang kepala sekolah, 75 orang pengawas sekolah, 25 orang widyaiswara, dan 25 orang dari dinas pendidikan yang mengikutinya melalui aplikasi Zoom serta para penonton yang melihat melalui live streaming di akun YouTube LPPKSPS TV.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Iwan Syahril mengungkapkan bahwa outcome dari Merdeka Belajar adalah hasil belajar siswa.
“Kepemimpinan sekolah adalah hal yang sangat penting dalam transformasi pendidikan kita. Di Merdeka Belajar pemimpin pendidikan baik itu kepala sekolah, aparat pemimpin pendidikan yang ada di sekolah, pengawas sekolah, kepala dinas, ini harus diorientasikan memiliki pemahaman yang baik tentang bagaimana murid itu belajarnya,” kata Dirjen GTK Kemendikbud, Iwan Syahril, Selasa (9/6/2020).
“Bagaimana mengajar yang berorientasi kepada murid dan menjadi teladan bagi guru-guru adalah dengan melakukan pengajaran yang berbasis kepada murid. Dan diharapkan pemimpin pendidikan bisa menjadi coach atau mentor mengembangkan guru-guru yang lain supaya bisa lebih baik lagi. Ini adalah kunci dari bagaimana kita bisa melakukan transformasi pendidikan kita,” tambahnya.
Iwan Syahril memandang pentingnya para pemimpin pendidikan yang memiliki budaya inovasi.
“Karena pemimpin-pemimpin yang baik, pemimpin-pemimpin yang mengerti bagaimana murid belajar dan menjadi teladan. Ini akan sangat besar pengaruhnya. Yang sering mungkin kita lakukan sebelum ini, mungkin lebih kepada guru, dan guru itu juga sangat penting, luar biasa penting, tapi ketika guru-guru sudah dilatih, kembali ke sekolah, kepala sekolahnya yang tidak mengerti, pengawasnya tidak mengerti, lalu kemudian ketika gurunya mengajar aktif, itu dianggap aneh atau tidak didukung,” jelas mantan Staf Khusus Mendikbud Bidang Pembelajaran ini.
“Kelasnya jadi ributlah, kelasnya jadi berantakanlah, sehingga kemudian guru tersebut malah yang tadinya sudah dilatih dengan baik, karena pemimpin sekolahnya kurang mengerti, dia jadi tidak jadi untuk melakukan inovasi,” sambung Iwan Syahril.
“Sebaliknya kalau pemimpinnya mengerti inovasi, pemimpinnya bisa mendorong, bisa mempengaruhi. Dalam budaya Indonesia, masyarakat Indonesia, peran pemimpin sangat penting. Mari kita sama-sama menguatkan konteks kepemimpinan pendidikan di sekolah-sekolah kita,” ajak Dirjen GTK Kemendikbud, Iwan Syahril.
Transformasi Program Guru Penggerak (PGP) menjadi Pendidikan Kepemimpinan Sekolah (PKS) merupakan kebijakan baru Kemendikdasmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Transformasi Program Guru Penggerak (PGP) menjadi Pendidikan Kepemimpinan Sekolah (PKS) merupakan langkah maju dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. PKS tidak hanya sekadar perubahan nama, tetapi juga transformasi konseptual dan implementatif untuk menghasilkan pemimpin pendidikan yang berkualitas.
Tujuan PKS:
Mencetak pemimpin pendidikan masa depan: PKS bertujuan menghasilkan pemimpin yang tidak hanya profesional, tetapi juga inovatif, adaptif, dan berintegritas. Mereka diharapkan mampu menjawab tantangan zaman dan membawa perubahan positif bagi pendidikan Indonesia.
Meningkatkan profesionalisme pemimpin pendidikan: PKS dirancang untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme kepala sekolah dan pengawas. Program ini akan membekali mereka dengan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab secara efektif.
Mengembangkan kemampuan manajerial dan kepemimpinan: PKS akan fokus pada pengembangan kemampuan manajerial dan kepemimpinan peserta. Mereka akan dilatih untuk mengelola sumber daya, memimpin tim, mengambil keputusan strategis, dan membangun kolaborasi yang efektif.
Memberikan pemahaman yang lebih luas: PKS akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai tugas dan tanggung jawab kepala sekolah dan pengawas. Peserta akan belajar tentang regulasi pendidikan, manajemen sekolah, supervisi akademik, dan pengembangan kurikulum.
Manfaat PKS:
Transformasi menjadi PKS diharapkan membawa manfaat yang signifikan bagi dunia pendidikan Indonesia, antara lain:
Peningkatan mutu pendidikan: Dengan pemimpin pendidikan yang lebih berkualitas, diharapkan mutu pendidikan di Indonesia akan meningkat secara signifikan.
Peningkatan profesionalisme guru: Kepala sekolah dan pengawas yang kompeten akan mampu membimbing dan mengembangkan profesionalisme guru.
Peningkatan kinerja sekolah: Kepemimpinan yang efektif akan mendorong peningkatan kinerja sekolah secara keseluruhan.
Peningkatan relevansi pendidikan: Pemimpin pendidikan yang inovatif akan mampu menyesuaikan pendidikan dengan kebutuhan zaman.
Transformasi PGP menjadi PKS adalah langkah baru kemdikdasmen untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih baik di Indonesia. Dengan pemimpin pendidikan yang berkualitas, inovatif, dan berintegritas, masa depan pendidikan Indonesia akan semakin cerah.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) belakangan ini aktif melakukan sejumlah sosialisasi terkait peluncuran aplikasi Rumah Pendidikan.
Sebagai informasi, aplikasi tersebut menjadi salah satu upaya pemerintah melalui Kemendikbudristek untuk menyederhanakan dan meningkatkan efisiensi sistem pendidikan di Indonesia.
Aplikasinya diperkenalkan sebagai pengganti dari berbagai platform pendidikan yang sebelumnya telah tersebar seperti salah satunya Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang sering kali mendapatkan sorotan dari para guru.
Adapun rencana hadirnya aplikasi ini mendapatkan respon pro dan kontra dari masyarakat. Terutama bagi dunia pendidikan karena belum diketahui pasti apakah aplikasinya akan menjadi solusi bagi para guru atau menambah masalah baru.
Sementara itu, kegiatan sosialisasi aplikasi Rumah Pendidikan sudah dilakukan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti secara daring pada Selasa (14/1/2025).
Melalui sosialisasi tersebut disebutkan bahwa aplikasinya menjadi salah satu pendukung program quick win dan prioritas Presiden Prabowo Subianto. Kemudian digadang-gadang menjadi platform pemersatu yang mengintegrasikan semua aplikasi yang sudah ada.
"Rumah Pendidikan menjadi bagian dalam mendukung program quick win program prioritas dari Presiden,” ucapnya.
Platform digital ini juga diharapkan bisa memberikan pelayanan yang baik dan mengusung standar Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, dan Harmonis (RAMAH).
Melansir dari keterangan Kemendikdasmen, Rumah Pendidikan menjadi platform digital yang dirancang untuk memudahkan akses pendidikan secara daring. Platformnya menyatukan berbagai materi dan fitur interaktif untuk siswa dan pengajar.
Aplikasi ini mempunyai delapan ruang utama yang masing-masing untuk kebutuhan guru, sekolah, murid, orang tua, dan lainnya. Ruangan tersebut dirancang untuk mendukung pembelajaran menjadi lebih efektif, kolaboratif, dan terintegrasi antara semua pihak terkait.
Adapun berikut ini kenali delapan ruang utama dalam aplikasi digital Rumah Pendidikan:
1. Ruang GTK: untuk guru.
2. Ruang Sekolah: untuk data dan informasi sekolah.
3. Ruang Bahasa: untuk sumber belajar bahasa.
4. Ruang Murid: untuk akses materi pembelajaran dan tugas.
5. Ruang Pemerintah: untuk kebijakan dan monitoring.
6. Ruang Mitra: untuk kolaborasi.
7. Ruang Publik: untuk informasi umum.
8. Ruang Orang Tua: untuk memantau perkembangan anak.
Sebagai informasi, platform ini dirancang untuk menggantikan platform sebelumnya termasuk Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang sering mendapatkan keluhan dari guru terkait penggunaanya.
asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
sahabat pembelajar
Kajian tentang Deep learning telah dilakukan dan segera diterapkan dalam pembelajaran. Apa itu Deep learning ?. Sahabat pembelajar sekalian kali ini kita akan membahas tentang Deep learning atau pembelajaran mendalam yang akan diterapkan di kurikulum nasional ini sudah dikaji oleh tim ahli tim pakar dan sudah selesai dan segera akan diterapkan.
Bagaimana konsep dari Deep learning atau yang diterjemahkan menjadi pembelajaran mendalam?
Silahkan Klik Gambar Berikut
Tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat, secara umum mempunyai manfaat untuk menumbuhkembangkan delapan karakter bangsa pada setiap individu anak atau peserta didik, yakni religius, bermoral, sehat, cerdas dan kreatif, kerja keras, disiplin dan tertib, mandiri, serta bermanfaat. Secara khusus, manfaat tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat ini.
1. Bangun Pagi
Bangun pagi merupakan kebiasaan bangun di pagi hari yang apabila dilakukan setiap hari akan memberikan manfaat diantaranya melatih kedisiplinan, meningkatkan kemampuan mengelola waktu, meningkatkan kemampuan mengendalikan diri, meningkatkan keseimbangan jiwa dan raga yang dapat berkontribusi pada kesuksesan seseorang.
2. BERIBADAH
Kebiasaan beribadah merupakan fondasi penting dalam pembentukan karakter positif pada anak yang bermanfaat untuk mendekatkan hubungan individu dengan Tuhan, meningkatkan nilai-nilai etika, moral, spiritual, dan sosial, serta meningkatkan pemahaman tujuan hidup dan arah yang bermakna, meningkatkan kebersamaan dan solidaritas, serta peningkatan diri secara berkelanjutan.
3. berolahraga
Kebiasaan berolahraga merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan fisik dan mendukung kesehatan mental dan menjaga kebugaran tubuh.
Klik Panduan
Bandung, 24 Desember 2024 – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menghadiri kegiatan Diskusi Arah Kebijakan Penjaminan dan Peningkatan Mutu Pendidikan bersama para pemangku kebijakan pendidikan wilayah Jawa Barat. Dalam kesempatan ini, Mendikdasmen mengungkapkan pentingnya mendengarkan aspirasi serta masukan dari para pemangku kepentingan pendidikan di daerah sebagai pijakan dalam merumuskan kebijakan nasional.
“Kami ingin mendengar apa yang terjadi di wilayah kerja Bapak/Ibu sekalian, untuk menjadi masukan bagi kami dalam mengambil kebijakan nasional, khususnya yang berkaitan dengan pendidikan,” ucap Mendikdasmen, di Bandung, Senin (23/12).
Menurut Mendikdasmen, visi pendidikan bermutu untuk semua telah dirumuskan berdasarkan amanat UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menjamin hak setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu. Visi ini juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo yang menjadikan pendidikan sebagai pilar utama dalam membangun Indonesia yang kuat, maju, dan berdaulat.
Dalam diskusi tersebut, Mendikdasmen memaparkan dua hal utama dalam arah kebijakan pendidikan. Pertama adalah memastikan bahwa setiap warga negara dapat mengakses pendidikan sebagai hak dasar mereka. Namun, ia menyoroti sejumlah tantangan, seperti kendala geografis, kondisi ekonomi, situasi keamanan, dan sebagainya. Kedua adalah memastikan mutu pendidikan yang diterima masyarakat sesuai dengan standar yang ditetapkan. Tantangan kesenjangan mutu pendidikan di berbagai daerah menjadi perhatian serius yang harus segera diatasi.
Untuk mendukung visi tersebut, pemerintah telah menyusun berbagai langkah strategis. Salah satu prioritas utama adalah peningkatan sarana dan prasarana pendidikan. Renovasi sekolah menjadi fokus penting, terutama bagi institusi yang belum memenuhi standar pembelajaran ideal. Selain itu, upaya peningkatan kualitas tenaga pendidik juga menjadi prioritas, mengingat masih banyak guru yang belum memiliki kualifikasi pendidikan yang memadai. Pemerintah berkomitmen mempercepat proses sertifikasi guru. “Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan kualitas pendidik,” ucap Mendikdasmen.
Mendikdasmen juga menyoroti pentingnya penguatan pendidikan karakter, yang selama ini menjadi tantangan tersendiri. Melalui program bimbingan konseling yang lebih terintegrasi, guru diharapkan dapat menjadi pendamping dan penghubung yang efektif antara siswa dan orang tua, serta mampu membantu mengembangkan potensi siswa secara menyeluruh. Selain itu, Kemendikdasmen akan meluncurkan program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yang dirancang untuk membangun karakter positif sejak dini, serta menciptakan lagu-lagu anak baru untuk mendukung pendidikan usia dini.
Dalam konteks pendidikan dasar, Mendikdasmen menyampaikan bahwa pemerintah mulai memperkenalkan pengajaran matematika sejak taman kanak-kanak, dengan pendekatan belajar sambil bermain. Langkah ini didasarkan pada berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa pendidikan prasekolah dapat meningkatkan resiliensi dan prestasi belajar anak-anak.
Selain itu, pembelajaran berbasis teknologi juga menjadi bagian penting dari kebijakan pendidikan ke depan. Pembelajaran coding dan artificial intelligence (AI) diperkenalkan sebagai mata pelajaran pilihan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan abad 21. Kebijakan ini diperkuat dengan pendekatan deep learning, yang menekankan pada pemahaman mendalam terhadap materi pelajaran yang esensial.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq, menyoroti kondisi pendidikan di Jawa Barat, termasuk tantangan tingginya angka putus sekolah dan kekurangan guru. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Menurut Wamen Fajar, masalah utama terkait tantangan tersebut adalah ketimpangan dalam dunia pendidikan yang terus dibiarkan. “Fitrah pendidikan adalah membangun pemerataan kualitas manusia. Oleh karena itu, salah satu pilar untuk mencapai Indonesia Emas 2045 adalah dengan pemerataan mutu pendidikan, sehingga nantinya lahir sumber daya yang kompetitif, unggul, dan bukan hanya dimiliki sekelompok golongan tertentu,” ucap Wamen Fajar. (Stephanie / Editor: Azis P)
Program Guru Penggerak merupakan salah satu inisiatif yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia sebagai bagian dari upaya untuk mempercepat transformasi pendidikan di Indonesia. Guru Penggerak dilatih melalui program pengembangan profesional untuk memperkuat kompetensi kepemimpinan, keterampilan pedagogis, serta kemampuan dalam merancang pembelajaran yang inovatif dan berdampak.
Ciri khas dari seorang Guru Penggerak:
Kepemimpinan: Mampu memimpin kelas dan lingkungan sekolah untuk menciptakan suasana belajar yang inklusif, aman, dan menyenangkan.
Inovasi dalam Pembelajaran: Menggunakan pendekatan yang kreatif dan berbasis teknologi untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas pembelajaran.
Pemberdayaan Siswa: Mendorong siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dan mengembangkan potensi diri mereka.
Kolaborasi: Bekerja sama dengan rekan-rekan sejawat, orang tua, dan komunitas untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang saling mendukung
Refleksi Diri dan Pembelajaran Berkelanjutan: Guru Penggerak terus menerus melakukan refleksi terhadap cara mengajar dan belajar, serta selalu mencari peluang untuk memperbaiki diri
Program Guru Penggerak bertujuan untuk menghasilkan guru-guru yang tidak hanya kompeten dalam mengajar, tetapi juga memiliki visi dan misi untuk mentransformasi pendidikan yang lebih baik dan relevan dengan kebutuhan zaman.