pengertian sastra
Sastra merupakan salah satu istilah yang berasal dari Bahasa Sansekerta. Kata “Sastra” berasal dari kata “Shastra” yang berarti pedoman (shas) pedoman dan sarana (tra). Secara umum, pengertian sastra adalah suatu karya yang berbentuk tulisan dengan makna yang mendalam serta mengandung estetika.
Karya sastra pada awalnya hanya berbentuk sebuah tulisan, tetapi seiring perkembangan zaman, kaya tulis didukung dengan ilustrasi khusus. Fungsi ilustrasi karya sastra yaitu untuk memberikan gambaran terhadap pembaca serta memperkuat isi dari suatu tulisan.
Selama ini kita hanya mendengar karya sastra secara pengertian dan bentuk macamnya saja. Ternyata kehadiran karya sastra memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai berikut.
Jika kamu perhatikan dan amati, sebenarnya karya sastra tidak sekedar menyampaikan pesan saja. Tetapi juga berfungsi estetis atau fungsi keindahan. Umumnya fungsi estetis ini dapat kamu temukan dari pemilihan diksi atau pemilihan bahasa yang unik, nyentrik dan penuh pesan makna.
Ada juga yang disebut dengan fungsi etis, atau fungsi etika dan moral. Tidak dapat dipungkiri, sebuah karya sastra akan menuliskan yang tidak jauh dengan etika dan moral yang berlaku pada jamannya. Hal ini dapat dilihat jika karya sastra lama dengan karya sastra modern.
Contohnya karya serat Centhini dengan karya sastra modern (yang sekarang kamu bisa temukan banyak karya sastra). Pada karya sastra lama (centini misalnya) kita bisa melihat etika dan moral pada masa itu. Tentu saja pasti akan jauh berbeda dengan etika dan masa moral di era saat ini.
Adapun yang disebut dengan fungsi didaktis atau fungsi pendidikan. Nah, diharapkan setiap membaca karya sastra, pembata tidak sekedar terhibur dari penulisan alur dan penulisan pesan cerita. Tetapi juga bisa mengambil pelajaran dari bacaan itu. Nah, bentuk pelajaran yang dimaksud bisa beragam, tergantung dari penangkapan dan kemampuan berpikir analitis masing-masing orang.
Sementara yang dimaksud dengan fungsi refleksif adalah fungsi untuk mendeskripsikan kehidupan lewat karya sastra, yang masih relevan dan menggambarkan realitas sosial budaya yang sedang diciptakan. Dan, ini juga bisa kamu temukan dalam serat Centhini.
Dimana, di karya sastra lama yang berbnetuk asli, masih menggunakan bahasa Sansekerta. Dari segi cerita, banyak sekali yang mengmbarkan realitas sosial dan budaya yang terjadi pada masa itu.
Fungsi yang terakhir sebagai hiburan. Jadi sifatnya bukan buku pendidikan ataupun buku ajar. Dimana pembaca bisa menikmati, bisa tertawa dan menangis saat membaca karya sastra.
Jika dilihat dari kelima ciri di atas. Ternyata karya sastra memiliki banyak sekali fungsi yang sebenarnya tidak sekedar menguntungkan penulisnya saja. Tetapi juga menguntungkan untuk para penikmatnya.
Jika dilihat lebih dekat, ciri khas dari karya sastra ada beberapa poin, sebagai berikut.
Memperhatikan pemilihan diksi yang tertata baik, dan indah. Tujuannya bacaan tidak terkesan monoton dan datar.
Memuat isi yang penuh dengan persoalan, namun memiliki kesan atau pesan-pesan yang menarik bagi pembacanya.
karya sastra memiliki nilai sentimentil, atau menumbuhkan kesan yang dalam bagi para pembacanya. Jika karya sastra tidak memiliki kesan, maka nilai karya sastra tidak akan terkenang dan dikenal oleh masyarakat.
Karya sastra merupakan hasil karya, atau ciptaan yang dikreasikan.
Sebagai bentuk luapan emosi yang bersifat spontan maupun di rencanakan oleh sang pencipta.
Karya sastra juga bersifat otonom, yaitu berupaya untuk mencari keselaran dalam berkomunikasi agar menemukan relevansi pemahaman
Bersifat koherensi.Jadi pastikan apa yang ditulis antara bentuk dan isi harus saling berkesinambungan. Selain memudahkan pemahaman pembaca, juga ada hubungan yang bersifat sebab akibat.
Karya sastra menyuguhkan unsur pertentangan. Dimana pertentangan inilah yang dijadikan sebagai daya tarik dari sebuah cerita. Pertentangan yang ditimbulkan inilah yang akan menimbulkan impresi dan emosi dari penikmatnya.
Ciri yang terakhir, sastra mengungkapkan hal-hal yang belum pernah diungkapkan sebelumnya, sekaligus dapat mengungkapkan beragama sosial dan konotasi yang asing dan tabu.
Itulah beberapa ciri khas karya sastra. Pada dasarnya, semua karya sastra, pasti memuat beberapa poin di atas. Meskipun tidak dapat dilihat secara jelas, namun jika dikaji lebih dalam memuat ciri-ciri tersebut. Nah, Anda pun bisa mencoba untuk mengamati karya sastra yang pernah kamu baca, apakah ada ciri-ciri yang disebutkan di atas.
Tidak dapat dipungkiri jika karya sastra itu tidak sekedar memiliki satu jenis saja. Tetapi juga memiliki turunan karya sastra lain. Nah, mungkin ada diantara Anda yang penasaran, seperti apa sih jenis-jenis karya sastra itu? Langsung saja simak ulasannya sebagai berikut.
Siapa sih yang tidak kenal dengan puisi? Ternyata puisi termasuk karya sastra. Dari cara penyampaiannya, puisi ditulis lebih singkat dan padat. Kemudian ditulis menggunakan rima dan irama sebagai salah satu ciri khususnya. Untuk pemilihan diksi, puisi banyak menggunakan bahasa kiasan, atau menggunakan majas. Nah, macam-macam majas, kamu bisa lihat di artikel sebelumnya.
prosa naratif disebut juga dengan prosa fiksi. Dimana prosa ini menonjolkan kisah tokoh-tokoh tertentu,sesuai dengan latar dan tahapan cerita yang diambil dari cerita fiktif atau cerita khayalan dari si penulis. Nah, di dalam prosa naratif dibagi lagi menjadi berikut.
a. Novel
Siapa yang tidak tahu novel? Pasti banyak yang sudah tahu yang disebut dengan novel. Novel adalah prosa naratif yang ditulis panjang. Bisa lebih dari seratus halaman. Nah, untuk teknis penulisan novel, kamu harus menguasai unsur intrinsik dan ekstrinsik, yang juga dapat kamu lihat di pembahasan sebelumnya.
b. Roman
Istilah romah mungkin banyak yang asing didengar untuk kaum muda saat ini. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Roman adalah prosa yang menceritakan watak si tokoh dalam cerita. dari segi panjang pendeknya, roman juga memiliki kisah cerita yang cukup panjang seperti halnya dengan panjang novel.
c. Cerita pendek
Cerita pendek atau familiar kita kenal dengan istilah Cerpen. Cerpen ini banyak sekali kita temukan. Bisa ditemukan mulai dari surat kabar, hingga di website ataupun media sosial. Teknis penulisan, cerpen ada yang ditulis hanya 1,5 halaman, hingga kurang dari 10 halaman. Jika novel bisa menceritakan lebih dari satu kisah tokoh. Nah, untuk cerpen hanya fokus menceritakan/mengisahkan satu tokoh saja.
Drama
Drama yang kita sering dinikmati melalui audio visual ternyata juga termasuk ke dalam karya sastra loh. Drama adalah sebuah karya yang ditulis untuk dipentaskan dalam panggung. Jadi ada perbedaan dengan karya sastra tertulis yang sudah disebutkan di atas.
Pada drama, kita bisa menikmatinya dengan cara audio visual, yaitu dengan melihat apa yang diperagakan oleh artis yang memerankan tokoh sesuai yang tertulis di dalam teks.
Itulah beberapa jenis-jenis karya sastra. Jika dilihat beberapa jenis di atas, sebenarnya Anda sudah pernah menikmati, membaca atau menyaksikannya.