Larung Sesaji merupakan ritual adat yang diadakan pada bulan Suro. Ritual ini dilakukan di tepian kawah Anak Gunung Kelud. Tujuan diadakannya Larung Sesaji Gunung Kelud ini adalah menyukuri perlindungan Tuhan pada masyarakat sekitar sekaligus menolak bala. Dalam ritual ini, masyarakat akan membawa sesaji berupa hasil bumi seperti sayur dan buah-buahan. Selain itu juga terdapat tumpeng dengan lauk-pauk yang akan didoakan terlebih dahulu kemudian diperebutkan oleh masyarakat. Masyarakat biasanya juga akan makan bersama-sama dalam ritual ini.
Di Kabupaten Kediri terdapat beberapa kesenian jaranan di antaranya Jaranan Senterewe, Jaranan Pegn, Jaranan Dor, dan Jaranan Jowo. Jaranan Jowo adalah salah satu kesenian yang mengandung unsur magis dalam tariannya. Penari akan mengalami kesurupan dan melakukan aksi berbahaya. Sedangkan jaranan Dor, Pegon dan Senterewe lebih berfokus pada kreatifitas gerakan dengan iringan musik yang dinamis
Saat bulan Suro masyarakat Kediri juga menggelar kirab budaya yang digelar di area petilasan Sri Aji Joyoboyo. Sebelum ritual satu suro berlangsung, akan ada doa yang dilakukan bersama untuk meminta berkah dari Tuhan. Keesokan harinya ritual dibuka denga arak-arakan pusaka oleh masyarakat dengan mengenakan pakaian adat. Mulai dari Balai Desa Menang menuju area petilasan Sri Aji Joyoboyo dan diakhiri dengan prosesi tabur bunga setaman di Pamuksan.
Grobyak Ikan Suroan adalah salah satu acara ritual Suroan dengan menangkap ikan secara ramai-ramai oleh masyarakat di Sumber Gundi. Acara ini diadakan sekali dalam setahun. Masyarakat biasanya menggunakan alat-alat tangkap sederhana dan tradisonal. Berbagai jenis ikan seperti ikan Nila, Lele, Tombro, Patin, Gabus atau Kutuk merupakan penghuni asli Sumber Gundi
Cambuk Tiban biasa digelar saat momen kemerdekaan Indonesia dan waktu musim kemarau. Tradisi ini diikuti oleh dua peserta di mana nantinya mereka akan saling memukul menggunakan cambuk yang terbuat dari pohon aren. Supaya tidak memakan korban, sebelum permainan dimulai, wasit akan mengingatkan para peserta agar tidak memukul di bagian organ tubuh yang vital. Diiringi musik gamelan, peserta akan mulai menyerang tubuh lawan menggunakan cambuk dan permainan akan dianggap usai ketika masing-masing peserta telah menyabetkan cambuk sebanyak 3 kali. Konon, semakin banyak darah yang bercucuran dari pemain, maka diyakini hujan pun akan segera datang
Pentas tari kolosal ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangkaian menyambut hari jadi Kabupaten Kediri. Diperkirakan sedikitnya terdapat 4.000 penari barong terlibat dalam mtari kolosal ini. Ribuan penari ini bukan hanya dari daerah Kediri saja, melainkan luar daerah yang juga turut berpartisipasi dalam memeriahkan acara.