1. Gunung Kelud
Wisata Gunung Kelud terdiri dari beberapa destinasi yang berbasis alam pegunungan. Jadi bagi kamu yang tidak bisa mendaki gunung sampai ke puncaknya, kamu bisa menikmati beberapa destinasi lain yang tidak seberat mendaki gunung.
Setelah meletus beberapa tahun silam, salah satu objek wisata andalan Kabupaten Kediri, Jawa Timur ini malah semakin banyak dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Keindahan panorama pegunungan yang ditawarkan menjadi daya tarik utama wisatawan untuk berkunjung ke gunung satu ini.
Wisata Gunung Kelud memiliki berbagai destinasi yang layak dikunjungi. Apalagi memang kawasan pegunungan biasanya menawarkan keindahan alam dan kesejukan udara yang sangat menenangkan dan membuat nyaman.
Tentunya tujuan utama Wisata Gunung Kelud adalah mencapai puncaknya. Puncak Gunung Kelud dan kawahnya tentunya menjadi salah satu titik wisata yang paling menarik bagi banyak wisatawan. Setelah letusan pada tahun 2014, kondisi puncak Gunung Kelud telah berubah. Sekarang ada danau kawah yang suasananya mirip dengan Danau Kelimutu.
Kawah gunung kelud dikelilingi oleh tiga puncak utama yaitu puncak kelud, puncak sumbing, dan puncak gajah mungkur. Waktu terbaik untuk menikmati pemandangan alam dari puncak gunug kelud tentunya adalah saat matahari terbit. Menikmati sunrise dari puncak gunung tentu menjadi suatu keutamaan yang tidak bisa ditinggalkan, termasuk di wisata gunung kelud ini.
2. Air Terjun Irenggolo
Situs ini sudah terkenal dengan keindahannya dan salah satu air terjunnya di Kediri. Saat liburan tiba, tempat ini sangat ramai dikunjungi wisatawan.Butiran halus halus dihasilkan oleh air yang mengalir dari atas yang mencapai kulit Anda saat Anda menginjakkan kaki di tempat ini.Selain itu, tempat ini juga dikelilingi oleh pepohonan yang masih asri. Selain itu, sejumlah fasilitas olahraga, seperti jogging track, camping calon pengantin, dan masih banyak lagi telah disediakan.Mohon untuk tidak membuang sampah sembarangan dan membuang sampah di aliran air terjun untuk mencegah kerusakan dan pencemaran keindahannya jika anda berkunjung ke tempat ini nanti.
3. Candi Surowono
Candi Surowono merupakan sebuah candi Hindu dari jaman Kerajaan Majapahit, berukuran kecil namun dengan relief cantik, yang berada di Desa Canggu, Kecamatan Pare, ± 28 Km dari Kota Kediri atau 105 km (2,5 jam) dari Surabaya. Candi Surowono diperkirakan dibangun pada tahun 1390 M sebagai tempat pendharmaan bagi Wijayarajasa, Bhre Wengker.
Candi Surowono, yang nama aslinya adalah Wishnubhawanapura, masih belum dalam keadaan sepenuhnya utuh ketika kami berkunjung ke sana. Banyak sekali batuan candi yang diletakkan di daerah terbuka pada pelataran candi yang luas, menunggu untuk disusun kembali menjadi sebuah candi yang utuh dan indah.
Papan nama Candi Surowono, dengan latar belakang Candi Surowono dan balok-balok beton memanjang tempat diletakkannya bebatuan candi yang belum tersusun pada tempatnya semula.
Balok-balok beton dan taman yang cukup asri menunjukkan bahwa telah ada perhatian yang cukup memadai dari pejabat di instansi terkait terhadap Candi Surowono yang sudah berusia lebih dari 600 tahun ini.
Sebuah arca sebatas dada bertangan empat yang diletakkan terpisah dari Candi Surowono dengan wajah yang sudah agak rusak.
Sebuah arca batu lainnya tanpa bagian bawah dan bagian atas rusak, yang tampak seperti seorang pendeta berjanggut bertubuh bungkuk dengan hiasan di telinga dan lehernya, sementara posisi tangannya tampak menyangga ke atas.
Arca batu lainnya yang tanpa bagian bawah juga, namun dengan posisi badan yang lebih tegak, hiasan telinga yang lebih pendek dan wajah yang masih lebih utuh, dengan posisi tangan yang juga menyangga ke atas.
Bagian bawah Candi Surowono dilihat dari samping depan, dengan bentuk dasar candi yang cukup utuh terutama di bagian sampingnya. Bagian depan Candi Surowono tampak masih memerlukan perbaikan dan penyempurnaan. Sedangkan bagian atas Candi Surowono ini sudah lenyap tak berbekas, entah dikarenakan sebab apa.
Candi Surowono diperkirakan dibangun pada 1390, namun baru selesai pada tahun 1400 saat candi ini digunakan. Candi Surowono dibuat sebagai tempat pensucian atau pendharmaan bagi Wijayarajasa, Bhre Wengker, yang merupakan paman dari Rajasanagara, Raja Majapahit. Bhre Wengker meninggal pada 1388.
Upacara sraddha bagi Bhre Wengker, yang merupakan sebuah upacara ritual yang dilakukan 12 tahun setelah kematiannya, diselenggarakan pada 1400, tahun yang kemudian diduga sebagai tahun perkiraan selesainya bangunan Candi Surowono ini.
Pada Candi Surowono terdapat beberapa relief yang dikerjakan dengan halus. Pada kaki Candi Surowono terdapat relief-relief fabel dan juga tantri, sedangkan pada badan Candi Surowono terdapat relief Arjuna Wiwaha karya Mpu Kanwa yang digubahnya pada 1035, serta relief Bubuksah, dan relief Sri Tanjung.
4. Kampung Anggrek
Bagi kamu pecinta bunga anggrek dapat mencoba berkunjung ke Kampoeng Anggrek. Di sana mata akan dimanjakan dengan berbagai anggrek dengan warna-warna yang menyala dan indah. Kampoeng Anggrek ini beralamatkan di lereng Gunung Kelud, tepatnya di wilayah Sempu, Ngancar, Ringinsari, Kediri. Ada banyak jenis anggrek berada di sana, sehingga dapat menjadi tempat spot yang instagramable.