Menentukan hasil persilangan monohibrida dan dihibrida melalui diagram sesuai hukum pewarisan sifat
Menerapkan hukum Mendel pada pewarisan sifat makhluk hidup
Gambar : Gregor Johann Mendel
Prinsip dasar pewarisan sifat (hereditas) pertama kali dikemukan oleh seorang pendeta dan biarawan dan juga ahli botani berkebangsaan Austria bernama Gregor Johann Mendel yang menjadi pelopor pelaku persilangan pada tumbuhan.
Penelitian pertama tentang penurunan sifat yang dilakukannya. Mendel melakukan penelitiannya pada tahun 1856 dan mencatat hasil temuannya pada Natural Science Society of Brunn, Austria pada tahun 1866.
Mendel juga orang yang dikenal pertama kali memperkenalkan teori penurunan sifat. Teorinya dikenal dengan Hukum Mendel. Atas jasanya dalam bidang pewarisan sifat beliau dijuluki sebagai Bapak Genetika.
Gambar : Kacang Ercis
Tanaman yang dipilih oleh Mendel adalah tanaman kacang ercis (Pisum sativum). Mendel menggunakan kacang ercis sebagai objek penelitiannya karena kacang kapri memiliki ciri-ciri yang mudah dibedakan, dapat melakukan penyerbukan sendiri, mudah dilakukan penyerbukan silang, mempunyai daur hidup yang relatif pendek, dan menghasilkan keturunan dalam jumlah banyak.
Mendel yang menjadi pelopor pelaku persilangan tumbuhan. Persilangan ini bertujuan memperoleh kombinasi baru dari sifat yang diinginkan.
Persilangan monohibrid adalah persilangan dengan satu sifat beda. Persilangan monohibrid dilakukan untuk mengamati satu sifat beda yang berpasangan dari dua organisme sejenis
Contoh :
1.Tumbuhan berbunga kuning disilangkan dengan tumbuhan berbunga merah.
2. Kucing berbulu putih dikawinkan dengan kucing berbulu hitam.
3. Wanita berambut kriting kawin dengan laki-laki berambut lurus.
Persilangan monohibrid dominan merupakan persilangan dengan satu sifat beda yang manghasilkan keturunan dengan sifat dominan dan resesif.
Bila ada dua gen resesif dan gen dominan ada bersama-sama, maka sifat resesif tidak muncul.
Gambar : Bagan persilangan monohibrid dominan
Persilangan monohibrid intermediet merupakan persilangan dengan satu sifat beda yang memunculkan sifat intermediat (sifat dominan tidak penuh). Juga merupakan persilangan satu sifat beda, di mana sifat resesif dan sifat dominan saling mempengaruhi pada keturunan.
Sifat keturunannya merupakan antara dari sifat kedua gen induknya
Gambar : Bagan persilangan monohibrid intermediet
Persilangan Dihibrid adalah persilangan dua sifat beda. Persilangan dihibrid bertujuan untuk mengamati dua sifat beda organisme sejenis. Pada persilangan ini terjadi saat pembelahan meiosis yaitu pada pembentukan sel gamet. Gen-gen sealel akan memisah secara bebas dan mengelompok dengan gen lain yang bukan alelnya.
Contoh :
1. Sapi bertanduk pendek berambut putih dikawinkan dengan sapi bertanduk panjang berambut hitam
2. Tumbuhan mangga berbuah besar, rasa masam di silangkan dengan mangga berbuah kecil, rasa manis
Gambar : Bagan persilangan dihibrid