Glosarium

Enkripsi

Proses mengubah pesan asli (plaintext) menjadi kode atau sandi (ciphertext) yang tidak dapat dibaca secara langsung. Enkripsi bertujuan menjaga kerahasiaan informasi dari pihak yang tidak berwenang. Enkripsi melibatkan penerapan pola tertentu berdasarkan posisi huruf dalam pesan.

Dekripsi

Proses mengembalikan pesan terenkripsi (ciphertext) kembali ke bentuk aslinya (plaintext). Dekripsi hanya bisa dilakukan dengan mengikuti aturan atau pola yang digunakan dalam enkripsi. Dekripsi adalah proses untuk menguraikan pesan yang tersembunyi melalui penggunaan pola matriks yang tepat.

Plaintext

Bentuk asli dari pesan sebelum dienkripsi. Plaintext adalah pesan yang ingin disembunyikan dengan sandi. Misalnya, pesan “MAGIC” adalah plaintext yang akan disandikan menjadi ciphertext dalam enkripsi.

Modulus 26

Sebuah operasi matematika yang digunakan untuk mengatasi situasi ketika hasil dari operasi sandi melebihi 26, yaitu jumlah huruf dalam alfabet (A–Z). Modulus 26 sederhananya mengurangi angka tertentu dengan 26.

Misalnya, jika hasil perhitungan sandi mencapai angka 28, maka 28 mod 26 = 2, yang berarti huruf B.

Matriks Pola

Sebuah tabel yang berisi angka-angka operasi yang diterapkan pada huruf-huruf pesan. Matriks ini memandu apakah suatu huruf akan ditambah atau dikurangi nilai alfabetnya, sesuai pola yang sudah ditentukan. Matriks pola juga diatur agar setiap kolom dapat mengacak pesan secara berulang sesuai posisi huruf.

Pola Cermin

Metode sandi dalam kitab ini yang menggunakan "pembalikan" atau "cermin" untuk mengubah setiap huruf menjadi huruf pasangannya di alfabet, seperti A menjadi Z, B menjadi Y, dan seterusnya. Pola cermin ini adalah dasar dari tahap pertama enkripsi sebelum huruf-huruf diolah dengan matriks.