KELAS XI

SEMESTER GASAL




BAB I 

 POSISI STRATEGIS INDONESIA DAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM


A. LETAK, LUAS, DAN BATAS WILAYAH INDONESIA 

     Letak wilayah Indonesia dapat dilihat dari sudut pandang astronomis, geologis dan geografis.


Pengaruhnya :

Pengaruhnya :

Pengaruhnya :

    Luas daratan Indonesia menurut Badan Pusat Statistik tahun 2015 adalah sebesar 1.913.578 km2. Luas   perairan Indonesia menurut Badan Informasi Geospasial tahun 2015 sebesar 6.315.222 km2

3. Batas Wilayah Indonesia

B. KARAKTERISTIK WILAYAH DARATAN DAN PERAIRAN INDONESIA

contohnya :

Penjelasan Periran Darat

Perairan darat terdiri dari

Penjelasan Perairan Laut 

Letak geografis Indonesia berada diantara 2 lautan luas yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Hal tersebut menyebabkan luas perairan Indonesia mencapai 6.315.222 km2 atau sekitar 75% dari total luas Indonesia.

Karakteristik Laut Indonesia

Ekoregion laut adalah wilayah perairan laut dengan komposisi spesies yang relatif homogen dan berbeda dengan wilayah yang berdekatan. Indonesia memiliki 18 ekoregion laut termasuk Samudra, Selat dan Laut, diantaranya  :

PERTEMUAN 2

C. PERKEMBANGAN JALUR TRANSPORTASI DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL DI INDONESIA

Indonesia merupakan Negara maritim. Hal ini merupakan salah satu identitas bangsa ini. Konsep ini     tampaknya sudah terwujud pada zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, dua kerajaan maritim besar di Indonesia. Pada zaman itu, bangsa Indonesia sudah memiliki kemampuan besar untuk menguasai laut dengan armadanya yang besar dan mampu mengarungi samudra.

Jalurtransportasi dan perdagangan Masa Kerajaan Indonesia

•Kerajaan Sriwijaya mencapai kejayaan pada abad 6-10 M.

•Kerajaan ini menguasai seluruh jalur perdagangan maritim di Asia Tenggara.

•Kerajaan ini menjadi pengendali jalur perdagangan  antara India dan Tiongkok sebagai negara benua yang kaya akan komoditas perdagangan.

•Hal ini dilakukan dengan menguasai Selat Malaka dan Selat Sunda.

•Setelah penyatuan nusantara oleh Majapahit, aktivitas ekonomi maritim berkembang pesat.

•Pelabuhan utama Majapahit ada di Bubat dan Canggu.

•Di kedua pelabuhan ini berlabuh kapal-kapal dari seluruh nusantara dan mancaegara, seperti Siam, Champa,   Myanmar, Kamboja, Tiongkok, India dan Bangladesh.

Perairan Indonesia memiliki beberapa jalur laut utama yaitu adalah Laut Natuna, Laut Jawa, Laut Flores, Laut Sulawesi, Laut Maluku dan Laut Banda.

Berikut Peta Wilayah NKRI dan alur laut kepulauan Indonesia

D. POTENSI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN INDONESIA

     Potensi Sumber Daya Kelautan Indonesia

   Potensi sumber daya kelautan Indonesia meliputi :

E. POSISI STRATEGIS INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA 

Lima PILAR UTAMA Indonesia sebagai POROS MARITIM DUNIA


PERTEMUAN 3

BAB II

PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA  DAN DUNIA

A. KARAKTERISTIK BIOMA DI DUNIA

     Biosfer adalah lapisan yang terdiri dari tanah, air dan udara, tempat berlangsungnya kehidupan. Oleh karena itu, biosfer tidak bisa terlepas dari atmosfer, litosfer dan hidrosfer.

     Bioma didefinisikan sebagai komunitas biologis yang unik, melingkupi suatu area geografis yang luas dan terbentuk sebagai respons adanya perbedaan karakteristik lingkungan serta iklim.

Karakteristik suatu bioma:

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA

PERTEMUAN 4

C. PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI DUNIA



PERTEMUAN 5

Persebaran fauna Dunia dibagi menjadi 6 Zona

Ciri-cirinya :

Contoh Fauna Neotropik

ARMADILLO

KUKANG

SIAMANG

2. Zona Nearktik : Zona Nearktik membentang dari Arktik di utara Kanada ke dataran tinggi Meksiko tengah, termasuk Greenland. Di zona ini terdapat relatif sedikit keluarga mamalia.

Persebarannya :

Contoh  fauna neartik

        2. Kalkun 

3. Zona Australis : Zona Australis meliputi Australia dan Papua Nugini serta beberapa kepulauan di Indonesia Timur seperti kepulauan Maluku, Lombok dan Nusa Tenggara, dan beberapa kepulauan di daerah Pasifik.

Contoh fauna Australis : Burung Cendrawasih, Kanguru, Koala, Landak Papua, Burung Kasuari, Kuskus, Platypus, Burung Kukabura.

Cintoh:

2. Platypus

4. Zona Oriental : Zona oriental membentang dari Asia Selatan, Asia Tenggara, hingga bagian selatan Asia Timur. Zona ini terdiri dari anak benua India, Asia Tenggara, dan bagian dari kepulauan nusantara (Malay Archipelago)  yang berada di utara dan barat garis Wallace.

Contoh Fauna Oriental

5. Zona Paleartik : Zona Paleartik merupakan daerah fauna terbesar. Zona ini mencakup Eropa, Rusia, Asia Tengah, Tiongkok utara hingga Maroko di Afrika. Ada dua keluarga mamalia endemik di zona ini, yakni tikus mondok buta Spalacidae dan tikus Selevin

Comtoh :

6. Zona Etiopia : Zona Etiopia mencakup Madagaskar dan sub-Sahara Afrika. Sahara dan Timur Tengah membentuk zona transisi antara daerah Etiopia dan Paleartik Selatan. Zona Etiopia memiliki variasi vertebrata terbanyak dibandingkan zona lainnya.

Contoh :


PERTEMUAN 6

A. Indonesia Bagian Barat

Wilayah Indonesia bagian barat termasuk dalam wilayah iklim Af (tropis basah). Wilayah iklim Af biasanya memiliki curah hujan rata-rata ± 60 mm per bulan. Wilayah Indonesia bagian barat memiliki banyak hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis merupakan vegetasi yang paling kaya, baik jumlah jenis makhluk  hidup maupun dalam sumber daya lahan (tanah, air, cahaya matahari) yang dimilikinya. Hutan ini memiliki ciri-ciri antara lain:

1.    Pohon-pohonnya besar, tinggi, dan berdaun lebat membentuk kanopi.

2.   Banyak terdapat tumbuhan merambat, dan

3.   Banyak terdapat tumbuhan epifit (pakis dan anggrek).


  B. Indonesia Bagian Tengah

Persebaran flora yang termasuk ke dalam wilayah ini meliputi Pulau Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, dan Kepulauan Maluku. Wilayah Indonesia bagian tengah termasuk dalam wilayah iklim Am (tropis sedang). Wilayah iklim Am (tropis sedang) biasanya memiliki curah hujan kurang dari 60 mm per bulan. Vegetasi yang tumbuh dikawasan ini adalah jenis vegetasi dengan asosiasi panas dan kering. Contoh vegetasi yang terdapat di kawasan ini adalah:

1.    Vegetasi sabana dan stepa tropis di Nusa Tenggara

2.   Vegetasi hutan pegunungan di Sulawesi

      3.   Vegetasi hutan campuran di Maluku seperti pala, cengkih, kayu manis, kenari, kayu  eboni dan lontar

C. Indonesia Bagian Timur

Pulau Papua terletak paling timur di Indonesia, wilayah ini termasuk dalam wilayah iklim Aw (iklim kering). Wilayah iklim Aw biasanya memiliki curah hujan kurang dari 60 mm per bulan. Wilayah Indonesia bagian Timur terdapat hutan sabana dengan ciri-ciri terdapat padang rumput, semak belukar, dan pohon- pohon rendah.

PERTEMUAN 7

2. PERSEBARAN FAUNA INDONESIA

Pembagian wilayah fauna di Indonesia berdasarkan pada Garis Wallace dan Weber. Garis Wallace merupakan garis imajiner yang diteruskan oleh Alfred Russel Wallace. 

Peta Persebaran Fauna Indonesia

A. Indonesia Bagian Barat

Kawasan barat termasuk ke dalam kawasan Asiatis yang meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Fauna pada wilayah Indonesia bagian barat memiliki ciri-ciri:

1.    Terdapat hewan-hewan yang mirip hewan di Benua Asia.

2.   Adanya binatang menyusui (mamalia) berukuran besar.

3.   Banyak dijumpai berbagai jenis kera.

                            Beberapa contoh hewan di Indonesia bagian barat adalah sebagai berikut:

1. Harimau, terdapat di Jawa, Madura, dan Bali.

2.   Gajah, terdapat di hutan-hutan Sumatera.

3.   Badak, terdapat di Sumatera dan Jawa.

4.   Banteng, terdapat di Jawa dan Kalimantan.

5.  Berbagai jenis primata seperti orang utan, siamang, monyet ekor panjang, owa, terdapat di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan

6.   Tapir, terdapat di Sumatera dan Kalimantan.

7.  Kera gibon, terdapat di Sumatera dan Kalimantan

Contoh Fauna Indonesia Barat

B. Indonesia Bagian Tengah

Indonesia bagian tengah merupakan daerah peralihan antara kawasan oriental dengan kawasan Australia. Wilayah persebarannya meiputi Pulau Sulawesi, Pulau Timor, dan Kepulauan Nusa Tenggara, seperti Flores, Sumba, Lombok, Komodo, dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Hewan-hewan yang terdapat di wilayah Indonesia bagian tengah memiliki ciri:

1.    Bersifat khas dan berbeda dengan hewan di Indonesia bagian barat dan timur.

     2.    Jenis fauna bersifat endemis (hanya dijumpai di daerah itu saja), ada juga yang berasal dari daerah lain.

                           Contoh hewan di wilayah Indonesia bagian tengah adalah sebagai berikut:

                            1.     Biawak dan komodo, terdapat di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur.

2.   Anoa, terdapat di Sulawesi.

3.   Babi rusa, terdapat di Sulawesi dan bagian barat Kepulauan Maluku.

4.   Burung maleo, terdapat di Sulawesi dan Kepulauan Sangihe

A. Indonesia Bagian Timur

Fauna ini terdapat di Papua dan pulau-pulau sekitarnya. Fauna pada wilayah Indonesia bagian timur memiliki ciri-ciri:

                             1.  memiliki banyak kemiripan dengan hewan-   hewan di Benua Australia                        .

2.   Banyak dijumpai binatang berkantung.

3.   Jenis burung memiliki bulu berwarna-warni.

4.   Terdapat sedikit jenis kera.

Beberapa contoh hewan Indonesia bagian timur adalah sebagai berikut:

1. Kanguru pohon, terdapat di Pulau Papua.

      2. Tikus berkantung dan musang berkantung, terdapat di Maluku sebalah timur dan Pulau Papua.

3.   Burung Kasuari, terdapat di Pulau Papua, Kepulauan Aru, dan Pulau Seram.

4.   Burung cendrawasih, terdapat Pulau Papua dan Kepulauan Aru.

5.   Burung kakaktua berjambul merah dan berjambul putih, terdapat di Maluku.


PERTEMUAN 8

PENGGOLONGAN HUTAN

Menurut Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, pengertian hutan adalah kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.

Hutan dapat digolongkan atau dibedakan atas beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut:

A.     Berdasarkan jenis tumbuhan

1.  Hutan homogen, yaitu hutan yang terdiri atas satu jenis tumbuhan utama, misalnya hutan jati dan hutan pinus.

2.  Hutan heterogen, yaitu hutan yang terdiri atas berbagai jenis tumbuhan, misalnya hutan hujan tropis.

B.     Berdasarkan ketinggian tempat

1.  Hutan pantai, yaitu hutan yang terdapat di sepanjang pantai, misalnya hutan di pantai timur Pulau Sumatera dan pantai utara Pulau Jawa.

2.  Hutan rawa, yaitu hutan yang terdapat di daerah rawa, misalnya hutan di Pulau Kalimantan

3. Hutan dataran rendah, yaitu hutan yang terdapat di daerah dataran rendah.

4. Hutan pegunungan, yaitu hutan yang terdapat di daerah pegunungan.

Jenis hutan di Indonesia yang beragam dipengaruhi oleh kondisi iklim. Letak Indonesia yang berada di wilayah iklim tropis menyebabkan sebagian besar wilayahnya terutama di Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan memiliki jenis hutan tropis. Beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki curah hujan tinggi dan musim kemarau panjang, jenis hutannya termasuk ke dalam hutan musim. Adapun untuk wilayah yang curah hujannya rendah, jenis hutan yang banyak ditemukan di wilayah ini adalah hutan sabana. Selain itu, letak Indonesia yang dikelilingi oleh laut menyebabkan wilayah di sekitar pantai yang berlumpur banyak ditumbuhi hutan bakau. Di Indonesia terdapat beberapa macam hutan sebagai berikut:

A. Hutan Musim, terdapat di daerah yang dipengaruhi iklim musim. Selama musim kemarau, pohon-pohon di hutan musim banyak yang meranggas dan pulih kembali pada musim hujan. hutan musim sering disebut hutan homogen.

B. Hutan hujan tropis, terdapat di daerah yang banyak mendapat hujan. Pohon-pohon pada hutan ini berdaun lebat dan dasar hutan gelap karena sinar matahari sulit menembus kanopi atau bagian atas hutan. tanah dan udara dalam hutan lembab karena uap air sukar terevaporasi. Pohon-pohon di hutan tropis sering dililiti oleh tumbuhan merambat, seperti rotan.

C. Hutan sabana, terdapat di daerah yang mendapat sedikit hujan. hutan sabana merupakan padang rumput yang di beberapa tempat terdapat pohon-pohon yang tidak rapat dan semak belukar. Hutan jenis ini banyak terapat di daerah Nusa Tenggara serta dimanfaatkan untuk peternakan sapi, kambing, dan kuda.

Berbagai jenis hutan yang ada di Indonesia memiliki banyak manfaat, anatara lain sebagai berikut:

1.   Menyimpan serta mengatur persediaan air, karena akar-akar pohon di hutan mampu  menghambat dan menahan air yang masuk ke dalam tanah

2.   Menyuburkan tanah, karena sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mati dapat membentuk humus.

3.   Mencegah erosi dan tanah longsor, karena akar-akar pohon memiliki daya ikat terhadap butiran-butiran tanah.

4.   Menjaga keseimbagan air tanah, karena curah hujan yang jatuh di daerah hutan akan mengisi cadangan air tanah

5.   Menghasilkan bahan mentah untuk industri dan bahan bangunan, antara lain rotan untuk industri dan bahan bangunan.

6.   Mengurangi polusi udara, karena daun-daun pada pepohonan mampu menyerap gas-gas polutan.


UNTUK PERTEMUAN HARI INI:  Kalian pelajari dan pahami materi BAB II : PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA  DAN DUNIA, jika perlu kalian catat,  silahkan di catat, untuk persiapan PENILAIAN HARIAN PERTEMUAN BERIKUTNYA

SELAMAT BELAJAR, SUKSES SELALU

KOMPOSISI PENDUDUK

Komposisi penduduk adalah gambaran penggolongan/pengelompokan penduduk berdasar kriteria-kriteria tertentu. Beberapa contoh dasar penggolongan penduduk misalnya umur dan jenis kelamin; status perkawinan; tempat tinggal (desa atau kota); jenis pekerjaan; tingkat pendidikan; pendapatan; dan agama.

1)             Komposisi penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin

a)  Komposisi Penduduk Menurut Umur

Komposisi penduduk menurut umur dalam arti demografi adalah komposisi penduduk inenurut kelompok umur tertentu. Komposisi menurut umur dibagi menjadi usia belum produktif (kelompok umur < 14 tahun), usia produktif (kelornpok umur antara 15-64 tahun), dan usia tidak produktif (kelompok umur > 64 tahun.

Berdasarkan pengelompokan umur tersebut dapat diketahui rasio beban tanggungan (dependency ratio) yang digunakan untuk melihat angka tanggungan suatu negara. Rasio beban tanggungan adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara penduduk usia nonproduktif dan usia produktif. Rumus untuk menghitung rasio beban tanggungan adalah

b)  Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Komposisi penduduk menurut jenis kelamin adalah pengelompokan penduduk berdasarkan jenis kelaminnya. Komposisi ini untuk mengetahui perbandingan antara jumlah penduduk: laki- laki dan perempuan dalam suatu wilayah tertentu. Adanya ketidakseimbangan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan (rasio jenis kelamin) dapat mengakibatkan rendahnya fertilitas dan angka pertumbuhan penduduk. Perbandingan (rasio) jenis kelamin dihitung dengan rumus:

Dapat dibuat piramida penduduk berdasarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, yaitu:

a)  Piramida Penduduk Muda (Expansive)

Piramida ini dicirikan dengan sebagian besar penduduknya termasuk dalam kelompok usia muda. Banyaknya penduduk yang berusia muda menunjukkan bahwa wilayah tersebut mempunyai angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah. Sebagian besar terdapat di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Republik Rakyat Tiongkok, Mesir, dan India.

Dapat dibuat piramida penduduk berdasarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, yaitu:

a)  Piramida Penduduk Muda (Expansive)

Piramida ini dicirikan dengan sebagian besar penduduknya termasuk dalam kelompok usia muda. Banyaknya penduduk yang berusia muda menunjukkan bahwa wilayah tersebut mempunyai angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah. Sebagian besar terdapat di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Republik Rakyat Tiongkok, Mesir, dan India

a)  Piramida Penduduk Dewasa (Stationer)

Piramida penduduk jenis ini mempunyai bentuk yang seimbang atau jumlah penduduk muda dan tua seimbang. Wilayah dengan piramida stasioner berarti mempunyai tingkat kelahiran dan kematian yang seimbang. Terdapat di beberapa negara maju seperti Amerika serikat, Belanda, dan Inggris.

a)  Piramida Penduduk Tua (Constructive)

Piramida penduduk tua mempunyai ciri jumlah penduduk tua yang lebih besar daripada penduduk muda. Wilayah dengan jenis piramida ini mempunyai angka kematian yang rendah dan kelahiran yang juga menurun dengan cepat. Negara yang berada pada fase ini adalah Swedia, Jerman, dan Belgia

1)             Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

a)  Kemampuan Membaca

Penduduk dikatakan bisa membaca dan menulis jika mereka dapat membaca dan menulis kalimat sederhana, khusus orang buta atau tuna netra dapat membaca dan menulis dengan Huruf Braile. Kemampuan membaca dan menulis dapat dijadikan sebagai tolok ukur kemajuan suatu negara, karena di negara-negara maju penduduk yang mampu membaca dan menulis lebih besar dibandingkan dengan negara-negara berkembang dan negara miskin.

b)  Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan

Tamat artinya mereka yang meninggalkan sekolah setelah mengikuti pelajaran pada kolas tertinggi sampai akhir jenjang pendidikan dengan mendapat surat tanda tarnat/ijazah dari sekolah negeri maupun swasta. Umumnya disajikan dengan persentase per jenjang pendidikan yang ditamatkan.

2)      Komposisi Penduduk Berdasarkan Status Perkawinannya

Berdasarkan status perkawinanya, penduduk dapat dikelompokan menjadi:

a)  Belum kawin adalah penduduk yang statusnya masih masih bujang dan belum pernah melakukan pernikahan sebelumnya.

b)  Kawin adalah penduduk yang statusnya sudah menikah dan mempunyai istri atau suarni.

c)  Cerai adalah status penduduk yang berpisah dengan pasangannya, baik istri atau suami yang diputuskan oleh pengadilan agama.

d) Duda atau janda adalah status penduduk yang telah menikah, tetapi telah bercerai baik dengan suami maupun istri dan belum menikah lagi.

3)      Komposisi Penduduk Berdasarkan Ciri-Ciri Ekonomi

Komposisi penduduk menurut ciri-ciri ekonomi, yaitu penggolongan penduduk berdasarkan. kegiatan ekonominya. Komposisi ini meliputi angkatan kerja, jenis pekerjaan, status pekerjaan, dan sebagainya.