KELAS XI
SEMESTER GASAL
BAB I
POSISI STRATEGIS INDONESIA DAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM
A. LETAK, LUAS, DAN BATAS WILAYAH INDONESIA
Letak
Letak wilayah Indonesia dapat dilihat dari sudut pandang astronomis, geologis dan geografis.
Letak Astronomis Indonesia: Letak astronomis Indonesia berada di antara 6°LU–11°LS dan 95°BT–141°BT
Pengaruhnya :
Pembagian zona waktu
panjang siang dan malam sama
memiliki iklim tropis
tanah subur
kaya akan wisata akam
kaya hutan hujan tropis
memiliki keragaman flora fauna
Letak Geografis Indonesia : Indonesia terletak di antara dua benua yaitu Benua Asia (utara) dan Benua Australia (selatan) serta di antara Samudra Hindia (barat & selatan) dan Samudra Pasifik (timur)
Pengaruhnya :
keragaman budaya
memiliki 2 musim : kemarau dan penghujan
letak straegis
kaya sumber daya laut
Letak Geologis Indonesia : Indonesia terletak di antara pertemuan dua lempeng benua (Lempeng Eurasia & Lempeng Indo-Australia) dan satu lempeng samudra (Lempeng Samudra Pasifik)
Pengaruhnya :
Memiliki banyak gunung api aktif
kaya sumber daya alam tambang
memiiki keanekaragaman hayati
tanah subur
sering terjadi gempa baik tektonik maupun vulkanik
Luas Wilayah Indonesia
Luas daratan Indonesia menurut Badan Pusat Statistik tahun 2015 adalah sebesar 1.913.578 km2. Luas perairan Indonesia menurut Badan Informasi Geospasial tahun 2015 sebesar 6.315.222 km2.
3. Batas Wilayah Indonesia
B. KARAKTERISTIK WILAYAH DARATAN DAN PERAIRAN INDONESIA
Karakteristik Daratan : Kenampakan fisik yang utama adalah pegunungan. Indonesia menjadi titik temu dua rangkaian pegunungan muda dunia (sirkum mediterania dan pasifik).
Karakteristik Perairan : Wilayah perairan Indonesia terdiri dari perairan darat dan perairan laut.
contohnya :
Penjelasan Periran Darat
Perairan darat terdiri dari
Sungai adalah aliran air yang berada di wilayah daratan. Indonesia memiliki sekitar 5.590 sungai yang terdata. Aliran sungai di Indonesia sangat bervariasi karena distribusi hujan yang berpola musiman dan kondisi geologi setiap daerah berbeda-beda.
Danau adalah genangan air yang luas di tengah daratan. Indonesia memiliki sekitar 840 danau besar, 735 danau kecil (situ) dan 162 waduk. Berdasarkan proses terjadinya, danau di Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori yaitu danau tektonik, danau vulkanik, danau tektovulkanik, dan danau karst.
Penjelasan Perairan Laut
Letak geografis Indonesia berada diantara 2 lautan luas yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Hal tersebut menyebabkan luas perairan Indonesia mencapai 6.315.222 km2 atau sekitar 75% dari total luas Indonesia.
Karakteristik Laut Indonesia
Ekoregion laut adalah wilayah perairan laut dengan komposisi spesies yang relatif homogen dan berbeda dengan wilayah yang berdekatan. Indonesia memiliki 18 ekoregion laut termasuk Samudra, Selat dan Laut, diantaranya :
PERTEMUAN 2
C. PERKEMBANGAN JALUR TRANSPORTASI DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL DI INDONESIA
Indonesia merupakan Negara maritim. Hal ini merupakan salah satu identitas bangsa ini. Konsep ini tampaknya sudah terwujud pada zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, dua kerajaan maritim besar di Indonesia. Pada zaman itu, bangsa Indonesia sudah memiliki kemampuan besar untuk menguasai laut dengan armadanya yang besar dan mampu mengarungi samudra.
Jalurtransportasi dan perdagangan Masa Kerajaan Indonesia
Kerajaan Sriwijaya
•Kerajaan Sriwijaya mencapai kejayaan pada abad 6-10 M.
•Kerajaan ini menguasai seluruh jalur perdagangan maritim di Asia Tenggara.
•Kerajaan ini menjadi pengendali jalur perdagangan antara India dan Tiongkok sebagai negara benua yang kaya akan komoditas perdagangan.
•Hal ini dilakukan dengan menguasai Selat Malaka dan Selat Sunda.
Kerajaan Majapahit
•Setelah penyatuan nusantara oleh Majapahit, aktivitas ekonomi maritim berkembang pesat.
•Pelabuhan utama Majapahit ada di Bubat dan Canggu.
•Di kedua pelabuhan ini berlabuh kapal-kapal dari seluruh nusantara dan mancaegara, seperti Siam, Champa, Myanmar, Kamboja, Tiongkok, India dan Bangladesh.
Perairan Indonesia memiliki beberapa jalur laut utama yaitu adalah Laut Natuna, Laut Jawa, Laut Flores, Laut Sulawesi, Laut Maluku dan Laut Banda.
Berikut Peta Wilayah NKRI dan alur laut kepulauan Indonesia
D. POTENSI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN INDONESIA
Potensi Sumber Daya Kelautan Indonesia
Potensi sumber daya kelautan Indonesia meliputi :
Sumber Daya Perikanan : Sumberdaya perikanan terdiri dari perikanan tangkap maupun perikanan budi daya. Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari sumber daya ikan sebesar 6,4 juta ton per tahun.
Energi Kelautan : Energi kelautan Indonesia dapat dikatakan terbaik dan terbesar di dunia. Energi kelautan itu antara lain terdiri dari energi gelombang laut, energi pasang surut, dan energi panas laut.
Minyak dan gas bumi memiliki peranan strategis dalam pembangunan nasional. Sekitar 70% cadangan minyak dan gas bumi Indonesia terdapat di kawasan pesisir dan lautan.
Wisata bahari antara lain mencakup kegiatan seperti rekreasi perahu, marina, kapal pesiar, olahraga air, sejarah maritim, pendidikan dan terkait dengan komponen berbasis tanah, seperti hotel, resor, dan restoran.
Jasa angkutan laut adalah setiap kegiatan pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kapal, dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain dengan dipungut bayaran
E. POSISI STRATEGIS INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA
Lima PILAR UTAMA Indonesia sebagai POROS MARITIM DUNIA
Pembangunan kembali budaya maritim Indonesia.
Komitmen menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama.
Komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim dengan membangun tol laut, pelabuhan laut, logistik, dan industri perkapalan, serta pariwisata maritim.
Diplomasi maritim yang mengajak semua mitra Indonesia untuk bekerja sama pada bidang kelautan.
Pembangunan kekuatan pertahanan maritim.
PERTEMUAN 3
BAB II
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA DAN DUNIA
A. KARAKTERISTIK BIOMA DI DUNIA
Biosfer adalah lapisan yang terdiri dari tanah, air dan udara, tempat berlangsungnya kehidupan. Oleh karena itu, biosfer tidak bisa terlepas dari atmosfer, litosfer dan hidrosfer.
Bioma didefinisikan sebagai komunitas biologis yang unik, melingkupi suatu area geografis yang luas dan terbentuk sebagai respons adanya perbedaan karakteristik lingkungan serta iklim.
Karakteristik suatu bioma:
Pada setiap bioma ada suatu komunitas klimaks
Ada suatu bentuk vegetasi utama yang mendominasi kawasan tersebut
Komunitas ini stabil sepanjang masa kecuali ada kejadian tiba-tiba yang mengganggu kestabilan komunitas
Bioma terbentuk karena interaksi antara unsur-unsur lingkungan
Setiap bioma dicirikan oleh bentuk kehidupan tumbuhan dan hewan yang berbeda
Bioma biasanya memiliki wilayah yang luas
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA
Faktor Klimatik /Iklim, yang meliputi : Suhu, kelembaban udara, angin, curah hujan dan sinar matahari
Fisografis / Topografis :Berkaitan dengan topografi atau bentuk permukaan tanah, seperti ketinggian, kemiringan, drainase, dan tingkat erosi tanah
Edafik : faktor yang berkaitan dengan struktur dan komposisi tanah yang ditemukan di daerah tertentu
Biotik : Faktor terbesar yang mempengaruhi pertumbuhan dan sebaran tumbuhan atau hewan adalah faktor biotik
PERTEMUAN 4
C. PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI DUNIA
PERSEBARAN FLORA DUNIA
Tundra Alpine & Arktik : Zona vegetatif ini ditemukan di ketinggian dan garis lintang tertinggi. Semuanya tanpa pepohonan. Komunitas ini terdiri dari lumut, rumput, dan semak-semak rendah.
Taiga : Terdiri dari beberapa jenis pohon konifer (berdaun jarum) dan pinus. Dicirikan dengan musim dingin yang sangat panjang dan musim panas yang singkat
Hutan Gugur Beriklim Sedang : Ditemukan di wilayah pesisir yang memiliki iklim sejuk dan curah hujan sedang, seperti di Eropa Barat, Cina Timur Laut, Korea Selatan, Jepang, Chili Selatan, dan Selandia Baru
Hutan Selalu Hijau Subtropis : Ditemukan di daerah iklim sub-tropis lembab dengan musim dingin ringan dan curah hujan yang cukup sepanjang tahun. Pohon berdaun jarum dan pohon berdaun lebar.
Padang Rumput Beriklim Sedang : Hanya ditumbuhi oleh rerumputan karena memiliki musim hujan yang singkat. Hewan di daerah padang rumput antara lain zebra Afrika, kanguru Australia, dan bison Amerika
.Gurun dan Semi Gurun: Hamparan padang pasir yang ditandai dengan rata-rata jumlah curah hujan tahunan yang jauh lebih kecil daripada tingkat penguapan massa air ke atmosfer.
Hutan Gugur Tropis : Hutan ini ditemukan di 150-200 lintang utara atau selatan atau di pinggiran bioma hutan hujan tropis. Lebih dari dua pertiga pohon di hutan gugur tropis merupakan pohon yang menggugurkan daunnya.
Padang Rumput di Daerah Tropis : Disebut tropical grassland (padang rumput tropis) atau sabana. Sabana memiliki jenis tumbuhan yang tahan terhadap kelembapan rendah.
Hutan Hujan Tropis : Terdapat di daerah dengan suhu relatif stabil sepanjang tahun dan curah hujan melimpah. Hutan hujan tropis antara lain terdapat di Indonesia, Australia bagian utara, Papua bagian timur, Afrika Tengah, dan Amerika Tengah
PERTEMUAN 5
PERSEBARAN FAUNA DUNIA
Persebaran fauna Dunia dibagi menjadi 6 Zona
Zona Neotropik : Zona Neotropik terbentang dari Meksiko Tengah hingga Amerika Selatan. Di Zona Neotropik terdapat banyak keluarga mamalia dan banyak di antaranya merupakan fauna endemik. Sebagian besar keanekaragaman spesies terkonsentrasi di hutan hujan Amazon, sabana atau hutan semak tropis
Ciri-cirinya :
- Ada Banyak Spesies Burung
- Banyak Fauna Vertebrata (Hewan Bertulang Belakang)
- Banyaknya Hewan Mamalia
Contoh Fauna Neotropik
Armadillo
Kukang
Orangutan
Alpaka
Kelelawar penghisap darah
Kuda
Babi
Siamang
Ilama
Piranha
Monyet berhidung merah
Belut listrik
Trenggiling
Tapir (tidak seperti tapir Asia, terutama di bagian punggungnya).
ARMADILLO
KUKANG
SIAMANG
2. Zona Nearktik : Zona Nearktik membentang dari Arktik di utara Kanada ke dataran tinggi Meksiko tengah, termasuk Greenland. Di zona ini terdapat relatif sedikit keluarga mamalia.
Persebarannya :
Amerika Utara di bagian utara, sebagian besar wilayah didominasi oleh bioma taiga dengan hutan konifer yang sangat luas.
Amerika Utara di bagian tengah, sebagian besar wilayah termasuk ke dalam bioma padang rumput.
Amerika Utara di bagian timur, wilayah ini banyak ditumbuhi dengan vegetasi atau tanaman hutan gugur.
Lingkungan fisik Greenland yang sebagian besar daratannya ditutupi oleh salju dengan ketebalan yang bervariasi dan juga sulit untuk ditentukan.
Contoh fauna neartik
Prairie dog (tupai dari Amerika Utara) : Sekilas hewan ini mirip dengan tupai namun lebih dekat dengan keluarga kelinci dan setidaknya terbagai menjadi lima spesies. Mereka hidup pada sebuah kelompok kecil dan ditemukan hidup di dalam lubang – lubang tanah
2. Kalkun
3. Zona Australis : Zona Australis meliputi Australia dan Papua Nugini serta beberapa kepulauan di Indonesia Timur seperti kepulauan Maluku, Lombok dan Nusa Tenggara, dan beberapa kepulauan di daerah Pasifik.
Contoh fauna Australis : Burung Cendrawasih, Kanguru, Koala, Landak Papua, Burung Kasuari, Kuskus, Platypus, Burung Kukabura.
Cintoh:
Burung cendrawasih
2. Platypus
4. Zona Oriental : Zona oriental membentang dari Asia Selatan, Asia Tenggara, hingga bagian selatan Asia Timur. Zona ini terdiri dari anak benua India, Asia Tenggara, dan bagian dari kepulauan nusantara (Malay Archipelago) yang berada di utara dan barat garis Wallace.
Contoh Fauna Oriental
5. Zona Paleartik : Zona Paleartik merupakan daerah fauna terbesar. Zona ini mencakup Eropa, Rusia, Asia Tengah, Tiongkok utara hingga Maroko di Afrika. Ada dua keluarga mamalia endemik di zona ini, yakni tikus mondok buta Spalacidae dan tikus Selevin
Comtoh :
6. Zona Etiopia : Zona Etiopia mencakup Madagaskar dan sub-Sahara Afrika. Sahara dan Timur Tengah membentuk zona transisi antara daerah Etiopia dan Paleartik Selatan. Zona Etiopia memiliki variasi vertebrata terbanyak dibandingkan zona lainnya.
Contoh :
PERTEMUAN 6
PERSEBARAN FLORA INDONESIA
A. Indonesia Bagian Barat
Wilayah Indonesia bagian barat termasuk dalam wilayah iklim Af (tropis basah). Wilayah iklim Af biasanya memiliki curah hujan rata-rata ± 60 mm per bulan. Wilayah Indonesia bagian barat memiliki banyak hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis merupakan vegetasi yang paling kaya, baik jumlah jenis makhluk hidup maupun dalam sumber daya lahan (tanah, air, cahaya matahari) yang dimilikinya. Hutan ini memiliki ciri-ciri antara lain:
1. Pohon-pohonnya besar, tinggi, dan berdaun lebat membentuk kanopi.
2. Banyak terdapat tumbuhan merambat, dan
3. Banyak terdapat tumbuhan epifit (pakis dan anggrek).
B. Indonesia Bagian Tengah
Persebaran flora yang termasuk ke dalam wilayah ini meliputi Pulau Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, dan Kepulauan Maluku. Wilayah Indonesia bagian tengah termasuk dalam wilayah iklim Am (tropis sedang). Wilayah iklim Am (tropis sedang) biasanya memiliki curah hujan kurang dari 60 mm per bulan. Vegetasi yang tumbuh dikawasan ini adalah jenis vegetasi dengan asosiasi panas dan kering. Contoh vegetasi yang terdapat di kawasan ini adalah:
1. Vegetasi sabana dan stepa tropis di Nusa Tenggara
2. Vegetasi hutan pegunungan di Sulawesi
3. Vegetasi hutan campuran di Maluku seperti pala, cengkih, kayu manis, kenari, kayu eboni dan lontar
C. Indonesia Bagian Timur
Pulau Papua terletak paling timur di Indonesia, wilayah ini termasuk dalam wilayah iklim Aw (iklim kering). Wilayah iklim Aw biasanya memiliki curah hujan kurang dari 60 mm per bulan. Wilayah Indonesia bagian Timur terdapat hutan sabana dengan ciri-ciri terdapat padang rumput, semak belukar, dan pohon- pohon rendah.
PERTEMUAN 7
2. PERSEBARAN FAUNA INDONESIA
Pembagian wilayah fauna di Indonesia berdasarkan pada Garis Wallace dan Weber. Garis Wallace merupakan garis imajiner yang diteruskan oleh Alfred Russel Wallace.
Peta Persebaran Fauna Indonesia
A. Indonesia Bagian Barat
Kawasan barat termasuk ke dalam kawasan Asiatis yang meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Fauna pada wilayah Indonesia bagian barat memiliki ciri-ciri:
1. Terdapat hewan-hewan yang mirip hewan di Benua Asia.
2. Adanya binatang menyusui (mamalia) berukuran besar.
3. Banyak dijumpai berbagai jenis kera.
Beberapa contoh hewan di Indonesia bagian barat adalah sebagai berikut:
1. Harimau, terdapat di Jawa, Madura, dan Bali.
2. Gajah, terdapat di hutan-hutan Sumatera.
3. Badak, terdapat di Sumatera dan Jawa.
4. Banteng, terdapat di Jawa dan Kalimantan.
5. Berbagai jenis primata seperti orang utan, siamang, monyet ekor panjang, owa, terdapat di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
6. Tapir, terdapat di Sumatera dan Kalimantan.
7. Kera gibon, terdapat di Sumatera dan Kalimantan
Contoh Fauna Indonesia Barat
B. Indonesia Bagian Tengah
Indonesia bagian tengah merupakan daerah peralihan antara kawasan oriental dengan kawasan Australia. Wilayah persebarannya meiputi Pulau Sulawesi, Pulau Timor, dan Kepulauan Nusa Tenggara, seperti Flores, Sumba, Lombok, Komodo, dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Hewan-hewan yang terdapat di wilayah Indonesia bagian tengah memiliki ciri:
1. Bersifat khas dan berbeda dengan hewan di Indonesia bagian barat dan timur.
2. Jenis fauna bersifat endemis (hanya dijumpai di daerah itu saja), ada juga yang berasal dari daerah lain.
Contoh hewan di wilayah Indonesia bagian tengah adalah sebagai berikut:
1. Biawak dan komodo, terdapat di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur.
2. Anoa, terdapat di Sulawesi.
3. Babi rusa, terdapat di Sulawesi dan bagian barat Kepulauan Maluku.
4. Burung maleo, terdapat di Sulawesi dan Kepulauan Sangihe
A. Indonesia Bagian Timur
Fauna ini terdapat di Papua dan pulau-pulau sekitarnya. Fauna pada wilayah Indonesia bagian timur memiliki ciri-ciri:
1. memiliki banyak kemiripan dengan hewan- hewan di Benua Australia .
2. Banyak dijumpai binatang berkantung.
3. Jenis burung memiliki bulu berwarna-warni.
4. Terdapat sedikit jenis kera.
Beberapa contoh hewan Indonesia bagian timur adalah sebagai berikut:
1. Kanguru pohon, terdapat di Pulau Papua.
2. Tikus berkantung dan musang berkantung, terdapat di Maluku sebalah timur dan Pulau Papua.
3. Burung Kasuari, terdapat di Pulau Papua, Kepulauan Aru, dan Pulau Seram.
4. Burung cendrawasih, terdapat Pulau Papua dan Kepulauan Aru.
5. Burung kakaktua berjambul merah dan berjambul putih, terdapat di Maluku.
PERTEMUAN 8
PENGGOLONGAN HUTAN
Menurut Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, pengertian hutan adalah kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.
Hutan dapat digolongkan atau dibedakan atas beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut:
A. Berdasarkan jenis tumbuhan
1. Hutan homogen, yaitu hutan yang terdiri atas satu jenis tumbuhan utama, misalnya hutan jati dan hutan pinus.
2. Hutan heterogen, yaitu hutan yang terdiri atas berbagai jenis tumbuhan, misalnya hutan hujan tropis.
B. Berdasarkan ketinggian tempat
1. Hutan pantai, yaitu hutan yang terdapat di sepanjang pantai, misalnya hutan di pantai timur Pulau Sumatera dan pantai utara Pulau Jawa.
2. Hutan rawa, yaitu hutan yang terdapat di daerah rawa, misalnya hutan di Pulau Kalimantan
3. Hutan dataran rendah, yaitu hutan yang terdapat di daerah dataran rendah.
4. Hutan pegunungan, yaitu hutan yang terdapat di daerah pegunungan.
Jenis hutan di Indonesia yang beragam dipengaruhi oleh kondisi iklim. Letak Indonesia yang berada di wilayah iklim tropis menyebabkan sebagian besar wilayahnya terutama di Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan memiliki jenis hutan tropis. Beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki curah hujan tinggi dan musim kemarau panjang, jenis hutannya termasuk ke dalam hutan musim. Adapun untuk wilayah yang curah hujannya rendah, jenis hutan yang banyak ditemukan di wilayah ini adalah hutan sabana. Selain itu, letak Indonesia yang dikelilingi oleh laut menyebabkan wilayah di sekitar pantai yang berlumpur banyak ditumbuhi hutan bakau. Di Indonesia terdapat beberapa macam hutan sebagai berikut:
A. Hutan Musim, terdapat di daerah yang dipengaruhi iklim musim. Selama musim kemarau, pohon-pohon di hutan musim banyak yang meranggas dan pulih kembali pada musim hujan. hutan musim sering disebut hutan homogen.
B. Hutan hujan tropis, terdapat di daerah yang banyak mendapat hujan. Pohon-pohon pada hutan ini berdaun lebat dan dasar hutan gelap karena sinar matahari sulit menembus kanopi atau bagian atas hutan. tanah dan udara dalam hutan lembab karena uap air sukar terevaporasi. Pohon-pohon di hutan tropis sering dililiti oleh tumbuhan merambat, seperti rotan.
C. Hutan sabana, terdapat di daerah yang mendapat sedikit hujan. hutan sabana merupakan padang rumput yang di beberapa tempat terdapat pohon-pohon yang tidak rapat dan semak belukar. Hutan jenis ini banyak terapat di daerah Nusa Tenggara serta dimanfaatkan untuk peternakan sapi, kambing, dan kuda.
Berbagai jenis hutan yang ada di Indonesia memiliki banyak manfaat, anatara lain sebagai berikut:
1. Menyimpan serta mengatur persediaan air, karena akar-akar pohon di hutan mampu menghambat dan menahan air yang masuk ke dalam tanah
2. Menyuburkan tanah, karena sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mati dapat membentuk humus.
3. Mencegah erosi dan tanah longsor, karena akar-akar pohon memiliki daya ikat terhadap butiran-butiran tanah.
4. Menjaga keseimbagan air tanah, karena curah hujan yang jatuh di daerah hutan akan mengisi cadangan air tanah
5. Menghasilkan bahan mentah untuk industri dan bahan bangunan, antara lain rotan untuk industri dan bahan bangunan.
6. Mengurangi polusi udara, karena daun-daun pada pepohonan mampu menyerap gas-gas polutan.
UNTUK PERTEMUAN HARI INI: Kalian pelajari dan pahami materi BAB II : PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA DAN DUNIA, jika perlu kalian catat, silahkan di catat, untuk persiapan PENILAIAN HARIAN PERTEMUAN BERIKUTNYA
SELAMAT BELAJAR, SUKSES SELALU
KOMPOSISI PENDUDUK
Komposisi penduduk adalah gambaran penggolongan/pengelompokan penduduk berdasar kriteria-kriteria tertentu. Beberapa contoh dasar penggolongan penduduk misalnya umur dan jenis kelamin; status perkawinan; tempat tinggal (desa atau kota); jenis pekerjaan; tingkat pendidikan; pendapatan; dan agama.
1) Komposisi penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin
a) Komposisi Penduduk Menurut Umur
Komposisi penduduk menurut umur dalam arti demografi adalah komposisi penduduk inenurut kelompok umur tertentu. Komposisi menurut umur dibagi menjadi usia belum produktif (kelompok umur < 14 tahun), usia produktif (kelornpok umur antara 15-64 tahun), dan usia tidak produktif (kelompok umur > 64 tahun.
Berdasarkan pengelompokan umur tersebut dapat diketahui rasio beban tanggungan (dependency ratio) yang digunakan untuk melihat angka tanggungan suatu negara. Rasio beban tanggungan adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara penduduk usia nonproduktif dan usia produktif. Rumus untuk menghitung rasio beban tanggungan adalah
b) Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin adalah pengelompokan penduduk berdasarkan jenis kelaminnya. Komposisi ini untuk mengetahui perbandingan antara jumlah penduduk: laki- laki dan perempuan dalam suatu wilayah tertentu. Adanya ketidakseimbangan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan (rasio jenis kelamin) dapat mengakibatkan rendahnya fertilitas dan angka pertumbuhan penduduk. Perbandingan (rasio) jenis kelamin dihitung dengan rumus:
Dapat dibuat piramida penduduk berdasarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, yaitu:
a) Piramida Penduduk Muda (Expansive)
Piramida ini dicirikan dengan sebagian besar penduduknya termasuk dalam kelompok usia muda. Banyaknya penduduk yang berusia muda menunjukkan bahwa wilayah tersebut mempunyai angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah. Sebagian besar terdapat di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Republik Rakyat Tiongkok, Mesir, dan India.
Dapat dibuat piramida penduduk berdasarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, yaitu:
a) Piramida Penduduk Muda (Expansive)
Piramida ini dicirikan dengan sebagian besar penduduknya termasuk dalam kelompok usia muda. Banyaknya penduduk yang berusia muda menunjukkan bahwa wilayah tersebut mempunyai angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah. Sebagian besar terdapat di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Republik Rakyat Tiongkok, Mesir, dan India
a) Piramida Penduduk Dewasa (Stationer)
Piramida penduduk jenis ini mempunyai bentuk yang seimbang atau jumlah penduduk muda dan tua seimbang. Wilayah dengan piramida stasioner berarti mempunyai tingkat kelahiran dan kematian yang seimbang. Terdapat di beberapa negara maju seperti Amerika serikat, Belanda, dan Inggris.
a) Piramida Penduduk Tua (Constructive)
Piramida penduduk tua mempunyai ciri jumlah penduduk tua yang lebih besar daripada penduduk muda. Wilayah dengan jenis piramida ini mempunyai angka kematian yang rendah dan kelahiran yang juga menurun dengan cepat. Negara yang berada pada fase ini adalah Swedia, Jerman, dan Belgia
1) Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
a) Kemampuan Membaca
Penduduk dikatakan bisa membaca dan menulis jika mereka dapat membaca dan menulis kalimat sederhana, khusus orang buta atau tuna netra dapat membaca dan menulis dengan Huruf Braile. Kemampuan membaca dan menulis dapat dijadikan sebagai tolok ukur kemajuan suatu negara, karena di negara-negara maju penduduk yang mampu membaca dan menulis lebih besar dibandingkan dengan negara-negara berkembang dan negara miskin.
b) Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan
Tamat artinya mereka yang meninggalkan sekolah setelah mengikuti pelajaran pada kolas tertinggi sampai akhir jenjang pendidikan dengan mendapat surat tanda tarnat/ijazah dari sekolah negeri maupun swasta. Umumnya disajikan dengan persentase per jenjang pendidikan yang ditamatkan.
2) Komposisi Penduduk Berdasarkan Status Perkawinannya
Berdasarkan status perkawinanya, penduduk dapat dikelompokan menjadi:
a) Belum kawin adalah penduduk yang statusnya masih masih bujang dan belum pernah melakukan pernikahan sebelumnya.
b) Kawin adalah penduduk yang statusnya sudah menikah dan mempunyai istri atau suarni.
c) Cerai adalah status penduduk yang berpisah dengan pasangannya, baik istri atau suami yang diputuskan oleh pengadilan agama.
d) Duda atau janda adalah status penduduk yang telah menikah, tetapi telah bercerai baik dengan suami maupun istri dan belum menikah lagi.
3) Komposisi Penduduk Berdasarkan Ciri-Ciri Ekonomi
Komposisi penduduk menurut ciri-ciri ekonomi, yaitu penggolongan penduduk berdasarkan. kegiatan ekonominya. Komposisi ini meliputi angkatan kerja, jenis pekerjaan, status pekerjaan, dan sebagainya.