Meliputi Literasi Digital, Generative AI, Pembuatan Konten Digital, Media Sosial, Digital Marketing dan Membangun Aplikasi Web.
A. Literasi Digital
Literasi Digital adalah: Kemampuan individu untuk menggunakan, memahami, dan berpartisipasi dalam lingkungan digital dengan efektif. Hal ini meliputi keterampilan dalam mengakses informasi, mengevaluasi keandalan konten digital, berkomunikasi secara efektif melalui platform online, memahami isu-isu privasi dan keamanan siber, serta bertindak secara etis dalam dunia digital.
Macam-macam Literasi Digital :
Literasi Informasi (Information Literacy): Kemampuan untuk mengidentifikasi, menemukan, menilai, dan menggunakan informasi secara kritis dan efektif dari berbagai sumber digital. Literasi informasi membantu individu dalam menyaring informasi yang akurat dan relevan, serta menghindari penyebaran informasi yang salah atau meragukan.
Literasi Media (Media Literacy): Keterampilan untuk memahami, menganalisis, dan mengevaluasi konten media digital, termasuk gambar, teks, dan video. Literasi media membantu mengidentifikasi potensi bias, manipulasi, atau propaganda dalam media digital
Literasi Teknologi (Technology Literacy): Kemampuan untuk menggunakan perangkat digital, aplikasi, dan platform dengan benar. Literasi teknologi melibatkan pemahaman tentang fitur dan fungsi perangkat digital serta keamanan siber.
Literasi Privasi (Privacy Literacy): Pengetahuan tentang keamanan dan privasi data pribadi saat menggunakan internet dan berinteraksi secara online. Literasi privasi melibatkan pemahaman tentang cara melindungi informasi pribadi dan mengelola izin akses.
Literasi Sosial (Social Literacy): Kemampuan untuk berinteraksi secara etis dan bertanggung jawab melalui platform media sosial dan komunikasi online. Literasi sosial melibatkan kesadaran tentang dampak kata-kata dan tindakan online pada orang lain.
Literasi Keamanan Siber (Cybersecurity Literacy): Pengetahuan tentang risiko keamanan siber dan langkah-langkah untuk melindungi diri dari ancaman online, termasuk malware, phishing, dan pencurian identitas.
Literasi Kewarganegaraan Digital (Digital Citizenship Literacy): Pemahaman tentang hak dan tanggung jawab sebagai warga digital. Literasi kewarganegaraan digital mencakup perilaku online yang etis, menghormati hak orang lain, dan berkontribusi secara positif dalam lingkungan digital.
Literasi Kritis (Critical Literacy): Keterampilan dalam menganalisis dan mempertanyakan informasi dan konten digital dengan cara yang kritis. Literasi kritis membantu individu untuk mengidentifikasi potensi bias, manipulasi, atau kesalahan dalam informasi yang mereka temui.
Literasi Konten Digital (Digital Content Literacy): Kemampuan untuk membuat,mempublikasikan, dan berbagi konten digital dengan cara yang efektif dan aman. Literasi konten digital melibatkan pemahaman tentang hak cipta dan lisensi serta penggunaan etis dalam membagikan konten.
Literasi Penyelesaian Masalah Digital (Digital Problem-Solving Literacy): Kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teknologi dan lingkungan digital dengan cara yang efektif dan kreatif.
Penting untuk mengembangkan literasi digital di era modern ini agar individu dapat berpartisipasi secara aktif, berinformasi, dan berinteraksi secara aman dalam lingkungan digital yang semakin kompleks.
Digital Skills (Cakap Bermedia Digital): Digital skills merujuk pada keterampilan dan kemampuan individu untuk menggunakan teknologi digital dan berkomunikasi melalui berbagai platform dan aplikasi digital. Ini mencakup keterampilan dasar seperti navigasi internet, penggunaan email, pemahaman tentang aplikasi perangkat lunak, dan kemampuan berinteraksi di media sosial. Digital skills juga mencakup keterampilan yang lebih maju, seperti pemrograman, desain grafis, analisis data, dan penerapan teknologi digital dalam konteks profesional.
Digital Culture (Budaya Menggunakan Media Digital): Digital culture adalah pola perilaku, norma, dan nilai-nilai yang berkembang di kalangan masyarakat dalam konteks penggunaan media digital dan teknologi informasi. Ini mencakup cara orang berinteraksi di dunia digital, bagaimana mereka mengonsumsi konten, berbagi informasi, berkomunikasi, dan berpartisipasi dalam komunitas online. Digital culture juga mencerminkan dinamika yang berkembang antara individu, teknologi, dan lingkungan digital yang terus berkembang.
Digital Ethics (Etika Bermedia Digital): Digital ethics adalah seperangkat prinsip dan nilai-nilai moral yang mengatur perilaku dan tindakan individu dalam penggunaan teknologi digital dan lingkungan online. Ini mencakup aspek-aspek seperti privasi data, keamanan siber, penghormatan hak cipta, tanggung jawab dalam berbagi informasi, dan menghormati hak dan privasi orang lain di dunia digital. Digital ethics juga melibatkan pemahaman tentang konsekuensi etis dari tindakan online dan dampaknya pada individu dan masyarakat secara luas.
Digital Safety (Aman Bermedia Digital): Digital safety merujuk pada langkah-langkah dan praktik yang diambil oleh individu untuk melindungi diri mereka sendiri dan informasi pribadi mereka dari risiko dan ancaman yang ada di lingkungan digital. Ini melibatkan kesadaran tentang berbagai ancaman keamanan siber dan tindakan yang diambil untuk mengurangi risiko tersebut saat berinteraksi dengan teknologi digital, perangkat, dan platform online.
Materi Literasi Digital 1
Materi Literasi Digital 2
B. Generative AI
Mengutip dari Modul 3 Rekayasa Prompt Untuk Kreasi Konten, Kemendikdasmen. Kecerdasan Artifisial (KA) generatif merupakan cabang dari kecerdasan artifisial yang berfokus pada pembuatan konten baru (baik berupa teks, gambar, musik, maupun video) dengan menggunakan model pembelajaran mendalam (deep learning). Secara umum, KA generatif bekerja dengan cara mempelajari pola dan struktur dari data besar (big data) sehingga mampu menghasilkan output yang menyerupai data aslinya. Misalnya, model seperti GPT (Generative Pre-trained Transformer) menggunakan arsitektur Transformer untuk memahami konteks dan menghasilkan teks yang natural, sedangkan DALL-E bekerja dengan cara menggabungkan konsep visual dan linguistik untuk menciptakan gambar berdasarkan deskripsi teks yang di-inputkan.
Cara kerja transformer dapat disimak dalam video berikut:
KA generatif tidak “berpikir” seperti manusia; ia hanya menghitung probabilitas token berikutnya. Karena itu, ia sering berhalusinasi: misalnya mengutip jurnal “Smith 2023” yang sebenarnya tidak pernah terbit, atau menciptakan referensi hukum palsu. Halusinasi muncul ketika model “memaksakan” sebuah pola statistik yang tampak masuk akal padahal datanya kosong. Selain itu, ingatan jangka pendek KA generatif dapat dikatakan sempit. Walau model KA generatif yang mutakhir mampu memproses puluhan ribu token, namun dokumen yang panjang seperti novel, laporan teknis, atau naskah hukum tetap harus dipotong. Pemangkasan ini membuat rujukan silang menjadi hilang, sehingga jawaban yang dihasilkan oleh KA generatif bisa terlepas dari premis awal. Di ranah penalaran, model KA generatif masih dapat disebut dangkal. Ia mampu menyusun cerita logis di permukaan, tetapi gampang goyah pada tugas yang “berlapis”, misalnya merencanakan penelitian lengkap. Penyebab kedangkalan ini adalah tidak adanya memori kerja simbolik layaknya otak manusia.
Penggunaan data latih yang berkualitas juga sangat mempengaruhi model KA generatif. Data-data yang digunakan untuk melatih model KA generatif belum tentu bersih dan dapat memuat klaim yang tidak dapat diverifikasi, seperti teori konspirasi, dan memiliki berbagai bias bahkan rasisme atau ujaran kebencian. Penggunaan data-data latih tersebut juga menimbulkan isu legalitas, terutama dalam hal data yang seharusnya menjadi privasi.
INFORMASI KURIKULUM DAN GENERATIVE AI DIGITAL SKILLS
Pedoman Pelaksanaan Digital
Kurikulum Digital Skills
Materi Generative AI
Materi Gen AI untuk Video
C. Pembuatan Konten Digital
KA telah berkembang dengan sangat pesat dan telah diterapkan dalam berbagai perangkat yang dapat membantu meningkatkan efisiensi, kreativitas, dan produktivitas manusia. Berbagai perangkat berbasis KA telah banyak digunakan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di dunia industri, mulai dari chatbot yang membantu layanan pelanggan hingga sistem analisis data yang mendukung pengambilan keputusan-keputusan yang strategis.
Perkembangan baru dalam deep learning juga telah memungkinkan komputer untuk memodelkan data yang kompleks dan mengambil keputusan yang semakin akurat dalam semua bidang. Beberapa algoritma dan data, seperti jaringan syaraf tiruan dan big data, telah memungkinkan KA untuk belajar mengenali pola dengan lebih baik dan menghasilkan hasil yang jauh lebih akurat. Berikut ini adalah beberapa contoh tugas spesifik yang dapat dibantu oleh perangkat KA beserta contoh aplikasinya:
Asisten KA (AI Assistants/Chatbots) : perangkat yang mampu memahami dan merespon percakapan manusia secara alami, yang sering digunakan untuk layanan pelanggan, dukungan teknis (technical support), dan asisten pribadi. Contoh aplikasi yang termasuk pada kategori ini adalah: Siri, Google Assistant, dan Alexa.
Produksi dan Pengeditan Video (Video Generation and Editing) : untuk membuat, mengedit, atau menyempurnakan video, sehingga cocok untuk pembuatan konten, iklan, dan presentasi visual. Contoh perangkat KA yang termasuk dalam kategori ini adalah: Synthesia, Runway, Filmora, dan OpusClip.
Notulis dan Asisten Rapat (Notetakers and Meeting Assistants) : perangkat yang dapat merekam, menganalisis, dan merangkum rapat secara otomatis untuk meningkatkan produktivitas kerja. Contohnya adalah Fathom dan Nyota.
Penelitian (Research) : membantu dalam penelitian akademik atau profesional dengan cara menganalisis dan menyaring informasi secara cepat dan akurat. Contoh perangkat KA yang dapat dikategorikan dalam kategori ini adalah, salah satunya, Deep Research dan Julius AI.
Penulisan (Writing) : mendukung pembuatan konten tertulis dengan memberikan ide, menyusun teks, atau meningkatkan kualitas tulisan dapat dikategorikan sebagai perangkat KA bidang penulisan. Contohnya adalah: Rytr dan Sudowrite.
Perbaikan Tata Bahasa dan Penulisan (Grammar and Writing Improvement) : seperti Grammarly dan Wordtune dapat membantu memperbaiki tata bahasa, ejaan, dan gaya penulisan secara otomatis.
Mesin Pencari (Search Engines) : memberikan hasil pencarian lebih relevan, kontekstual, dan interaktif. Contoh mesin pencari berbasis KA yang banyak digunakan adalah Perplexity, Gemini search, dan ChatGPT search.
Manajemen Media Sosial (Social Media Management) : untuk mengelola media sosial, seperti membantu mengelola jadwal posting, menganalisis performa konten, dan mengoptimalkan strategi media sosial. Contoh perangkatnya ialah Vista Social dan FeedHive.
Pembuatan Gambar (Image Generation) : dapat menciptakan gambar berdasarkan deskripsi teks. Perangkat ini digunakan dalam desain, seni digital, dan pemasaran. Contoh perangkat KA pembuatan gambar yang paling banyak digunakan, misalnya Midjourney dan DALL·E 3
Desain Grafis (Graphic Design) : fokus pada mempermudah desain visual dengan fitur otomatisasi berbasis KA. Contoh perangkat dalam kategori ini yang banyak digunakan adalah Canva Magic Studio dan Looka.
Pembuatan Aplikasi & Pemrograman (App Builders & Coding) : perkembangan KA mampu merevolusi pembuatan aplikasi dan pemrograman. Perangkat KA semacam GitHub Copilot, Bubble, Bolt, Lovable, Cursor, dan v0 mampu menyediakan alat bantu otomatisasi dan debugging yang membantu dalam pengembangan perangkat lunak dan pemrograman.
Manajemen Proyek (Project Management) : mengintegrasikan KA untuk mengatur tugas, proyek, dan kolaborasi tim secara lebih efisien. Contohnya adalah Asana dan ClickUp.
Penjadwalan (Scheduling) : membantu dalam perencanaan jadwal dan pengelolaan waktu kerja secara lebih efisien. Contohnya adalah: Reclaim dan Clockwise.
Layanan Pelanggan (Customer Service) : Chatbot dan asisten berbasis KA dapat membantu menangani pertanyaan pelanggan secara otomatis, sehingga mempercepat dan menambah efisiensi proses pelayanan. Contoh perangkat KA yang pada umumnya membantu customer service adalah Tidio AI dan Hiver.
Rekrutmen (Recruitment) : meningkatkan objektivitas proses rekrutmen dengan membantu penyaringan kandidat, analisis CV, dan penulisan deskripsi pekerjaan. Contoh perangkat KA yang mampu melakukan hal tersebut ialah Textio dan CVViZ.
Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management) : perangkat yang membantumengelola dan mengakses informasi penting dalam organisasi atau tim. Contoh dari perangkat KA jenis ini adalah Notion AI Q&A dan GetGuru.
Email Cerdas (Email AI) : untuk membantu dalam menulis, mengelola, dan mengatur email dengan lebih efisien dapat meningkatkan profesionalisme dalam berkomunikasi melalui surat elektronik. Contoh perangkat KA yang dapat digunakan untuk membantu menulis email, adalah Hubspot Email Writer, SaneBox, dan Shortwave.
Presentasi (Presentations) : membantu dalam pembuatan presentasi profesional dengan otomatisasi desain dan konten contohnya Prezi, Gamma, dan Presentations.ai.
Pembuat Resume (Resume Builders) : untuk membuat CV dan resume secara semi-otomatis dengan desain yang profesional, contohnya, adalah Teal dan Kickresume.
Sintesis Suara (Voice Generation) : perangkat KA yang dapat mensintesis suara manusia dengan kualitas tinggi, yang pada umumnya digunakan dalam audiobook, dubbing, dan asisten virtual. Contoh yang banyak digunakan seperti ElevenLabs dan Murf, yang sering menjadi bagian dari kegiatan produksi konten kreatif.
Pembuatan Musik (Music Generation) : digunakan untuk menciptakan musik atau melodi secara otomatis. Contohnya adalah dengan menggunakan Suno dan Udio.
Pemasaran (Marketing) : membantu dalam pembuatan materi pemasaran, optimasi iklan, dan analisis kampanye pemasaran. Contohnya adalah AdCreative dan Clay.
D. Media Sosial
Mengoptimalkan media sosial untuk kampanye Sosial.
Link Materi Konten Kampanye Sosial
E. Digital Marketing
Perangkat KA marketing dapat membantu dalam pembuatan materi pemasaran, optimasi iklan, dan analisis kampanye pemasaran. Contohnya adalah AdCreative dan Clay.
F. Membangun Aplikasi Web
Tahapan Pembuatan Website :
Pengenalan Google Sites
Perencanaan dan Persiapan Website
Membuat Website Google Sites
Pengoptimalan SEO dan Responsif
Pemeliharaan dan Peningkatan Website
Keamanan dan Privasi Website.
TUGAS INDIVIDU DS02
Silahkan memilih salah 1 topik disamping. Buat poster ukuran A3, unggah melalui link yang telah disediakan di WAG kelas Nala Digital Skills 25.
Dengan ketentuan :
Judul
Nama
Pengertian
Manfaat
Contoh
Kesimpulan (Tips dan Trik)
Saran
Daftar Pustaka
Tambahan (Quotes)
TUGAS INDIVIDU DS03
Silahkan memilih salah 1 topik disamping.
Dengan ketentuan :
Konten bisa berisi tentang Awarness kondisi saat ini (Trending Topic).
Unggah file tugas melalui link yang sudah dishare di WAG Nala Digital Skills.
Digital Skills 2025