Menghitung energi listrik rumah tangga
Membaca keterangan pada berbagai peralatan listrik rumah tangga
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menghitung besar energi listrik :
Tentukan Daya terpasang pada rumah tangga masing-masing.
Ini penting, karena dengan kita mengetahui daya terpasang dirumah kita, maka kita akan mengetahui Tarif Dasar Listrik yang berlaku. Caranya bisa dilihat dengan berbagai cara :
a) Melihat struk pembayaran PLN
Rincian tarif listrik per golongan Adapun besaran tarif yang berlaku saat ini sebagai berikut:
Tarif untuk tegangan rendah sebesar Rp 1.467/kWh
Tarif untuk R-1/900 VA RTM sebesar Rp 1.352/kWh
Tarif untuk tegangan menengah sebesar Rp 1.115/kWh
Tarif untuk tegangan tinggi sebesar Rp 997/kWh
b) Membaca pada MCB (Miniature Circuit Breaker)
Lihat yang di highlight hijau CL6 = 6A (Ampere)
Lihat yang di highlight kuning 230/400V 50Hz = 220V (Volt)
Rumus menghitung Watt / daya listrik rumah adalah Ampere x Volt jadi perhitungannya 6A X 220V = 1320 VA
Jadi daya listrik yg terpasang di rumah adalah 1300 (pembulatan dalam menyebut biar mudah). jika di rumah anda CL10 = 10 Ampere, jika CL4 = 4 Ampere, maka tinggal di kalikan 220 / 230V hasilnya adalah daya listrik yang terpasang.
Angka “6000” menunjukkan rated breaking capacity MCB, yaitu kemampuan kerja MCB masih baik sampai arus maksimal 6000A, yang biasanya terjadi saat hubung singkat arus listrik. Dimana diatas angka ini MCB akan berpotensi rusak. Dan angka “3” adalah I2t classification, yaitu karakteristik energi maksimum dari arus listrik yang dapat melalui MCB.
2. Inventarisasi peralatan elektronik yang ada di rumah
Lakukan pendataan peralatan elektronik di rumah dengan menggunakan tabel. Misalkan ada TV, Kulkas, AC, rice cooker, dsb. Lalu baca daya yang digunakan pada masing-masing alat.
3. Hitung energi dan biaya yang digunakan pada tiap peralatan tersebut.
Misalkan, mesin cuci menggunakan daya 300 W, digunakan rata-rata dalam sehari adalah 3 jam dengan tarif dasar listrik yang berlaku adalah Rp. 1.400,00. Maka Energi yang digunakan mesin cuci per hari adalah :
0,3 kW x 3 jam x Rp. 1.400,00 = 0,9 kWh x Rp. 1.400,00 = Rp. 1.260,00.
Maka selama 1 bulan biaya yang dikeluarkan untuk membayar listrik mesin cuci sebesar Rp. 1.260,00 x 30 hari = Rp. 37.800,00
Daya listrik arus bolak balik sebenarnya ada 3 (tiga):
1. Daya Aktif = P, satuannya Watt, Daya yang dibayar Konsumen
Rumusnya = Teg. (Volt) x Arus (Amper) x Cos Ø (Cos Ø = 0,65~0,95)
Adalah daya yang sebanarnya dibutuhkan oleh beban, besarnya daya ini sangat dipengaruhi oleh efisiensi instalasi dan beban. Semakin banyak beban induksi yang tidak efisien maka semakin tinggi Daya Aktif ini. Contoh beban induksi adalah semua yang menggunakan kumparan (Pompa, Kulkas Freezer AC, Mesin Photo Copy, Mesin Bubut, Lampu TL, Peralatan Musik/Audio dll).
Peralatan ini ketika Start memerlukan daya listrik sesaat yang jauh lebih besar dari yang tertera di peralatan, dan ketika sudah beroperasi memerlukan daya listrik sekitar 10%-30% lebih besar dari data peralatan (name plate)-tergantung efisiensi. Mesin mesin seperti ini yang BISA dihemat dengan alat penghemat listrik.
2. Daya Nyata, = Q satuannya VA (Volt . Amper), Daya yang diberikan PLN
Rumusnya = Tegangan (Volt) x Arus (Amper)
Adalah daya yang diberikan PLN ke konsumen. Beban beban yang sifat dayanya nyata adalah semua peralatan yang menimbulkan energi panas (Resistif), antara lain: Setrika, Lampu Pijar, Rice Cooker, Solder, Pemanggang roti, Dispenser-Hot & Cold-, Magic Jar, dll. Peralatan ini ketika Start maupun beroperasi memerlukan daya listrik sesaat yang SAMA dengan yang tertera di peralatan.
Mesin mesin seperti ini yang TIDAK BISA dihemat dengan jenis apapun, karena sudut Tegangan dan Arus (Ø) = Nol derajat sehingga Cos Ø = 1.
3. Daya Semu / Daya Re-Aktif =S, satuannya VA R(Volt . Amper Reactive).
Untuk perumahan daya ini digratiskan oleh PLN
Rumusnya = Teg. (Volt) x Arus (Amper) x Sin Ø (Sin Ø = 0,65~0,95)
Adalah penyimpangan daya yang timbul akibat beban Induksi. Daya semu ini untuk konsumen perumahan oleh PLN digratiskan, tetapi untuk industri dikenakan denda jika melebihi nilai tertentu.
Mengapa ‘penghemat’ capasitor yang dijual di mall-mall itu tidak bisa menurunkan rekening listrik:
Karena Capasitor hanya memperkecil Daya Semu (kVAR), daya semu ini telah digratiskan oleh PLN (untuk konsumen perumahan).
Sedangkan yang dibayar konsumen perumahan adalah Daya Aktif (Watt), sehingga kalau dimasukkan rumus Daya Aktif : walau ‘amperenya kelihatan turun ’ tetapi Cos Ø pasti naik’, sehingga P (watt) akan tetap saja.
B. Hubungan Daya PLN dan Tarif / Rekening konsumen
1) Untuk konsumen perumahan, yang diberikan oleh PLN ke konsumen adalah Daya Nyata (V.A), tetapi yang dibayar konsumen adalah Daya Aktif (Watt) yang diukur dengan satu buah alat ukur yaitu kWH meter (kilo Watt Hours Meter).
2) Untuk konsumen industri, yang diberikan oleh PLN ke konsumen adalah Daya Nyata (V.A), tetapi yang dibayar konsumen ada dua tarif yaitu menggunakan kWH Meter untuk mengukur daya Aktif (Watt) dan menggunakan kVARh Meter untuk mengukur Daya Semu/Reaktif (V.A.R)
sumber : https://www.berilmu.com/