Menjelaskan hukum Ohm tentang hubungan kuat arus dan tegangan listrik
Membaca data dan grafik sebaran data serta menyimpulkan korelasi dua variabel (kuat arus dan tegangan)
Sebelum berlanjut ke aktivitas Pembelajaran Jarak Jauh kali ini silakan simak video pengantar berikut ini :
Silakan simak video penjelasan tentang aktivitas inti pada PJJ kali ini. Lakukan eksplorasi terhadap sumber referensi dari modul, video tutorial, maupun site Fisika yang sudah disiapkan.
Setelah melakukan aktivitas inti, jangan lupa isi absen dan tuliskan refleksi pembelajaran hari ini.
Link Absen dan Refleksi : https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLScCiJ7_0IOOrG5xcDOrHPmIjVqSeqktj760z4gbt63dclqpPw/formResponse
Jika kalian kesulitan dalam menggunakan aplikasi dan mengambil data percobaan virtual, silakan kalian pelajari video tutorial berikut :
Cara membuat grafik dan mencari nilai korelasi dua variabel
Cara mengatasi data yang tidak terbaca (1)
Cara mengatasi data yang tidak terbaca (2)
Mengulas sedikit materi riset tentang analisis korelasi, dimana secara umum dinyatakan sebagai metode statistik yang digunakan untuk mengetahui dan mengukur bagaimana hubungan antara 2 variabel. Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur “seberapa kuat” atau “derajat kedekatan”, suatu relasi yang terjadi antar variabel. Dalam praktik hukum ohm ini kita akan menarik kesimpulan kekuatan hubungan dari data yang kita ambil yaitu kuat arus (I) dan tegangan (V). Bagaimana hubungan antara keduanya? Kita perhatikan data percobaan kita masing-masing.
Berdasarkan data yang sudah diambil kita akan memplotkan data menggunakan diagram kartesius yaitu sumbu x dan sumbu y. Sumbu x untuk nilai tegangan sedangkan sumbu y untuk nilai kuat arus yang dihasilkan. Maka nanti grafik sebaran data akan memiliki beberapa kemungkinan, diantaranya :
Berdasarkan jenis sebaran data disamping, hubungan 2 variabel dapat dibedakan menjadi :
Korelasi positif, jika variabel x dan y semakin membesar
Korelasi negatif, jika variabel x membesar dan variabel y mengecil
Tidak ada korelasi, jika nilai variabel x atau y tidak mengalami perubahan.
Sedangkan jika 2 variabel sudah dinyatakan berkorelasi, nanti akan terbagi lagi sesuai dengan sebaran data yang terbentuk menjadi korelasi kuat, dan korelasi lemah.