Dahsyatnya Kekuatan Sabar

Reviewer : Wahyu Hermawan

Penulis : Ummu Asma

Halaman : 261

Tahun : 2010

Penerbit : Belanoor

Menariknya buku ini karena penulis selalu berusaha mengaitkan setiap tema yang dibahas antara teks dalil syari’ah dengan realita keseharian berikut contohnya.

Rasulullah orang yang paling tinggi derajatnya di sisi Allah, tapi beliau juga orang yang paling banyak dan paling berat ujiannya serta paling tinggi tingkat kesabarannya.

Ujian bagi seorang muslim akan selalu meningkatkan ketinggian dan kemuliaan di sisi Allah. Dari ujian tersebut aka nada hikmah yaitu seorang muslim menjadi semakin matang dan kuat serta semakin bertawakal dan berserah diri pada Allah. Ujian adalah sebuah kepastian dalam kehidupan setiap munisia, jangakna seorang muslim, orang kafirpun mendapat kesulitan dan musibah, tetapi sebagai seorang muslim tidak meminta untuk diberi kesulitan dan musibah. Allah akan member ujian pada setiap mukmin sesuai dengan kemampuannya mungkin hanya kita yang memandang bahwa ujian tersebut terlalu berat tapi itu hanya pendangan kita, Allah maha tahu kemamuan kita makanya Allah memberikan ujian sesuai dengan kemampuan kita.

Menurut Ulama, seorang mukmin harus bersabar dalam menghadapi ujian baik ujian berupa kesulitan dan musibah atau berupa kemudahan dan kebahagiaan. Ada 5 alasan harus bersabar dan kita eorang mukmin harus menyadari bahwa : 1. Cobaan adalah fitrah dari pencipta manusia, kita hanya sekedar menerima untuk menjalani. 2. Cobaan adalah sebagai proses tambish (proses penyaringan) antara orang baik dengan yang buruk. 3. Cobaan merupakan ujian keimnan. 4. Cobaan adalah syarat untuk bisa masuk surge dan 5. Cobaan merupakan kenaikan pangkat serta peningkatan derajat di kalangan para mujahid dan muqorrbin.

Dalam buku ini dibahas juga tentang hasil dari orang yang melakukan kesabaran. Diantaranya orang yang sabar merupakan orang yang kuat karena mereka melakukan sabar bukan hanya ketika tertimpa musibah atau kesulitan saja namun mereka bersabar juga untuk tidak melakukan maksiat kepada Allah. Terlebih orang yang sabar mampu mengendalikan harta yang dating dan pergi darinya. Ketika harta dating dengan berlebih orang sabar mampu mengendalikan dengan memanfaatkan harta sesuai dengan perintah Allah, mereka mengembalikan untuk kebaikan dan da’wah di jalan Allah namun ketika harta menghilang darinya mereka bersabar dan tidak mengeluh atau bahkan malah mencari harta dengan cara yang tidak halal.

Secara tindakan sabar dibedakan 3 macam :

1. Sabar dalam mentaati perintah Allah, ketaatan kepada Allah merupakan wujud dari keimanan seseorang, dalm menjalankan ketaatnnya seorang mukmin butuh sabar, bagaimana tidak? Ketika seseorang melakukan ketaatan dia harus bersabar dari kemalasan dan setelah melaksanakan ketaatan dia tidak memamerkan pada orang lain.

2. Sabar dari kemaksiatan, ujian yang berupa kesulitan pada seseorang bisa mengubah orang tersebut untuk cenderung melakukan kemasiatan karena merasa tidak tahan menghadapi cobaan yang berupa kesulitan, namun keimananlah yang masih mempertahankan untuk tetep sabar dalam menghadapinya. Sebagaimana nabi Yusuf walaupun diuji namun tetep sabar menghadapi begitu juga Nabi Ayub dengan cobaan yang sangat berat namun beliau tetep sabar menghadapinya, semuanya karena mereka menyadari bahwa ujian adalah pemberian Allah untuk hamba yang dicintai.

3. Sabar atas ujian dan cobaan, seorang mukmin menyadari bahwa ujian dan cobaan yang diberikan oleh Allah bukanlah untuk menyakiti kita, tapi merupakan bagian dari balasan dosa yang telah kita lakukan, untuk menggembleng agar kita kuat dan membersihkan dosa dan untuk meningkatkan kualitas keimanan kita.



BACA KILAT 3.0

Reviewer : Wahyu Hermawan

Penulis : Agus Setiawan

Halaman : 180

Tahun : Mei 2017

Penerbit : Aquarius

Pertama dalam buku ini mengingatkan kita berbagai hambatan dalam membaca, sering manusia ketika membaca fikirannya tergoda akan hal-hal lain yang tidak terkait dengan buku yang dibaca, ada juga sering mengantuk ketika baru beberapa halaman, ada juga sering lupa apa yang baru dibaca, sudah membaca bab 1 dan masuk bab 2, ternyata tidak tahu apa isi bab 1, akhirnya banyak orang hanya berangan-angan nanti saja saya selesaikan dan akhirnya tidak selesai satu buku dibaca.

Pikiran sadar dan pikiran bawah sadar merupakan salah satu hambatan bagiperkembangan dan tindakan manusia, selama kita menanamkan dalam fikiran bawah sadar “bahwa membaca mengantuk” maka ketika kita berhadapan dengan buku (membaca) maka fikiran bawah sadar secara spontan langsung beraksi mengantuk. Sehingga perlu kita banyak menanamkan dalam fikiran bawah sadar adalah hal-hal positif agar ketika kita melakukan sesuai selalu positif yang dihasilkan.

Dalam membaca kita mempunyai tujuan diantaranya adalah mendapatkan informasi baru dan dalam aktifitas fikiran bawah sadar selalu mengirmkan informasi ke fikiran sadar yang tidak kita inginkan, misalnya ketika membaca fikiran bawah sadar mengirimkan informasi yang tidak kita inginkan dan hal tersebut diproses olh fikiran sadar sehingga kita melakukan apa yang ada di fikiran sada.

Paradigma umum tentang membaca ternyata tidak mendukung dalam membaca efektif, misalnya : membaca harus memahami semua yang penulis ampaikan. Hal ini terjadi karena ita membaca tidak memiliki tujuan atau tujuan kita ingin mendapatkan pemikiran penulis, padahal tujuan membaca adalah mendapatkan 100% apa yang kita butuhkan. Paradigm yang lain membaca harus kata-perkata, membaca harus berulang-ulang nah hal ini yang sering menghambat kita membaca efektif, kita sering membaca berulang paragraph tertentu karena susah difahami, padahal kalau kita analogkan ketika kita menyusun fuzzle dan menemukan kepingan yang tidak tahu tempatnya, kita tidak berjam-jam untuk mengurusi kepingan tersebut, kita pasti nyari kepingan lain yang bisa disusun dengan mudah, itulah membaca yang baik.

Membaca kegiatan yang berat, jika kita membaca hanya melibatkan fikiran sadar padahal kita bisa melibatkan fikiran bawah sadar untuk memberikan referensi. Dan paradigma yang banyak menyita waktu adalah membaca harus dari awal sampai akhir, hal inilah yang banyak menyita waktu membaca, sebenarnya kita membaca tergantung tujuan kita, kita boleh hanya mebaca bab tertentu, karena memang itu tujuan kita membaca yaitu mencari informasi, kecuali kalau kita mempunyai tujuan yang lain missal menikmati membaca, berarti membaca harus pelan, kata-perkata dan diulang-ulang.

Teori MED (Minimum Effective Dose) adalah konsep yang harus kita pegang dalam melakukan apapun dalam kehidupan. Karena kita tidak bisa melakukan semua, kita hanya melakukan hal yang terpenting, konsep ini bisa membangun bisnis dengan hasil jutaan dollar hanya dengan bekerja selama 4 jam sehari. Demikian dengan membaca sebenarnya konsep mebca kilat adalah kita membac ahal yang penting. Untuk itu perlu kita tentukan dulu tujuan dari membaca buku, karena tanpa tujuan yang jelas dan focus kita hanya memdapatkan hal mengambang dalam membaca.

ӲP#2k

Man Jadda Wajada

Reviewer : Wahyu Hermawan

Penulis : Akbar Zainudin

Halaman : 74

Tahun : 2014

Penerbit : MJWBook (PT.EMJEWE)

Dengan buku ini penulis mengaharapkan pada orang tua dapat mengetahui dan memahami bagaimana anak-anaknya mau belajar dan menghormati orang tua serta bagaimana anak-anak betah di sekolah pesantren atau sejenisnya , bagi santri buku ini diharapkan dapat menjadi penuntun ketika galau dan menyadari akan pentingnya belajar sugguh-sungguh.

Dalam mempersiapkan pembentukan diri, mengawali dengan bersyukur, karena bersyukur merupakan sumber kebahagiaan dengannya setiap orang mengakui pemberian-pemberian dari Allah terhadap dirinya. Karakter manusia yang mengingkari, dengan cara bersyukur rasa ingkar bias dikubur terlebih dengan cara mewujudkan menulis semua nikmat yang debrikan Allah. Dan yang lebih utama mensyukuri bias disekolahkan oleh orang tua disekolah saat ini.

Selanjutnya, menyadarkan bahwa. Sekolah atau pesantren merupakan tempat untuk menjadikan dirinya sebagai manusia yang berguna, maka disekolah tersebut setiap diri harus siap untuk digembleng, dengan aktifitas yang berbeda dengan yang di luar. Inti dari pendidikan adalah siapkan diri untuk belajar.

Dunia berubah baik secara fisik atau secara social manusia, dalam menghadapai perubahan kehidupan sangat dibutuhkan pengetahuan dan pemahaman Agama yang benar, karena agama dapat menuntun manusia dalam mengarungi kehidupan. Bagaimana cara mengambdi pada Allah, pada Rosul, pada orang tua dan bermuamalah dengan sesame makhluk hidup.

Dalam pembentuk diri yang sangat dibutuhkan diantaranya adalah kedisiplinan, tanpa disiplin tidaklah mencapai keberhasilan yang optimal.

Hambata-hambatan dalam mencapai kesuksesan

Tidak betah di pesantren, selalu mencari penyebab dan menyelesaikan dengan baik, kembali lagi menyadari bahwa dengan ketidak sukaan merupakan salah satu alas an untuk sukses. Menyadari syetan selalu menggoda manusia dan berusaha untuk mengusir syetan dari dirinya. Brani mengusir rasa malas.

Dan menyadari bahwa kunci sukses yang lain adalah berbuat baik diantaranya selalu berusaha mendekati diri pada Allah diantaranya dengan berusaha setiap hari tilawah Al Qur’an 1 juz, mengerjakan ibadah sunnah yang lain, dan factor pendukung keberhasilan adalah berbuat baik terhadap orang tua dan guru. Orang tua telah memilihkan sekolah yang baik untuk anak-anaknya, maka berhentilah berbuat menyusahkan orang tua.

Itulah kunci sukses seorang siswa atau santri dalam mengapai cita-cita.

Rajin Baca Al Qur’an

Reviewer : Wahyu Hermawan

Penulis : Mida Lathifah

Halaman : 171

Tahun : 2016

Penerbit : DIVA Press

Penulis menuturkan bahwa buku ini memuat kisah-kisah nyata manusia yang dalam kehidupannya selalu berhubungan dengan Al Qur’an. Bagi manusia yang menyadari bahwa dirinya adalah makhluk ciptaan Allah dan dalam hidupnya selalu berpegang dan berpedoman pada Al Qur’an maka mudah bagi Allah untuk mengangkat derajatnya.

Mereka yang diceritakan dalam buku ini adalah manusia yang mempercayai bahwa Al Qur’an merupakan penolong bagi dirinya untuk mendekatkan kepada Allah. Mereka menyakini bahwa tidaklah sulit bagi Allah untuk mengubah nasib hamba Nya, dari miskin menjadi kaya, dari kaya menjadi miskin, dari sehat menjadi sakit dan dari sakit menjadi sehat semua itu mudah bagi Allah dan tak ada satu makhlukpun yang mampu menghalangi kehendak Allah.

Miskin dan kaya, sakit dan sehat, susah dan senang semua merupakan cobaan dari Allah yang diberikan pada hamba Nya untuk diuji. Dan Allah senantiasa menyertakan jalan keluar dari semuanya. Allah tidak mungkin mmeberikan cobaan pada manusia yang tak sanggup dipikul oleh hamba Nya. Selama si hamba selalu terus berusaha mendekatkan dirinya dan berserah pada Allah serta iklhas menjalaninya.

Inilah yang dialmai seorang tukang bengkel dalam buku ini . Berkat semangat mengejar cita-cita dan keistiqomahannya membaca AL Qur’an. Allah berkenan memberikannya jalan kemudahan untuk mewujudkan cita-citanya, menunaikan ibadah haji.


Leadership

Reviewer : Wahyu Hermawan

Penulis : Buchori Nasution

Halaman : 113

Tahun : 2006

Penerbit : Research Institute For Islamic Ciriculum

Yang pertama jadi perhatihan dalam buku ini adalah menjadikan pemimpin yang berakhlak dalam arti seorang pemimpin memiliki tata nilai Islam. Berkaitan dengan hal tersebut disoroti pula tentang pendidikan khususnya kurikulumnya. Dalam dunia pendidikan pada prosesnya waktu belajar dihabiskan 85% untuk memhami materi-materi pelajaran yang tidak banyak terkait dengan nilai-nilai kehidupan dan hanya 15% ada pelajaran nilai atau akhlak. Namun realitas dalam kehidupan untuk menjadi seorang pekerja (karyawan) yang diutamakan dan dituntut adalah moral, prilaku dan nilai sebesar 90% sedang tuntutan intelektualnya hanya 10%.

Buku ini memberikan gambaran tentang bagaimana prioritas pembangunan pendidikan di Negara Indonesia yang diawali dari :

1. Segi konsep dasar

Konsep pendidikan yang ingin diubah adalah konsep pendidikan yang akan menghasilkan murid-murid yang siap memakai bukan konsep pendidikan saat ini adalah menghasilkan tenaga yang siap pakai. Tenaga kerja yang siap pakai adalah tenaga kerja yang siap ditentukan orang lain. Namun tenaga kerja yang siap memakai adalah tenaga kerja yang siap menggali kerja sendiri tanpa harus ditentukan orang lain.

2. Peraturan

Ada 7 ketrampilan yang diperlukan oleh seorang pemimpin :

1. Mengenal Diri

2. Komunikasi

3. Dapat diterima oleh orang lain

4. Proses belajar

5. Membuat keputusan

6. Mengatur

7. Kerja kelompok