Hoaks adalah berita bohong. Menyebarkan hoaks merupakan sikap tercela yang sering terjadi di zaman modern ini. Seringkali hoaks dibuat untuk menggiring pikiran manusia pada pandangan tertentu. Pandangan yang akan menyesatkan manusia dan menjauhkan mereka dari kebenaran berita. Orang yang menyebarkan hoaks ialah orang yang lemah imannya karena ia tetap menyebarkan hoaks meskipun mengetahui bahwa hoaks akan menimbulkan kekacauan atau karena ia tetap menyebarkan berita tanpa diklarifikasi kebenarannya dahulu.
Adanya hoaks merugikan tiap orang baik penyebarnya, sasarannya atau pun orang yang percaya dengan hoaknya. Penyebarnya akan dijuluki sebagai pendusta, sasarannya akan buruk namanya, dan orang yang percaya dengan hoaks akan memiliki prasangka buruk pada sasaran hoaks. Oleh karena itu sebagai manusia yang dengan dibekali akal, sangat penting untuk kita berhati-hati dalam berbicara, tulus beribadah kepada Allah, dan tidak mudah percaya dan menyebarkan berita yang belum terbukti kebenarannya. Allah Swt. berfirman:
“Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (dari menyakitimu), niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar, (QS. al-Aḥzāb [33]:60)
Hoaks bukanlah masalah yang baru dalam Islam. Hoaks pernah terjadi pada zaman Rasulullah. Hal itu terlihat pada kabar bohong yang ditimpakan kepada Siti ‘Aisyah, istri Rasulullah..