Search this site
Embedded Files
Dasar Teknik Otomotif
  • Home
  • Tentang Media
  • Capaian Pembelajaran
  • Materi
    • Jangka Sorong
    • Mikrometer
    • Dial Indikator
    • Multimeter
    • Feeler Gauge
  • Video
    • Jangka Sorong
    • Micrometer
    • Dial Indikator
    • Multimeter
    • Feeler Gauge
  • Simulasi
    • Jangka Sorong
    • Micrometer
    • Dial Indikator
    • Multimeter
  • Evaluasi
  • Profil Pengembang
Dasar Teknik Otomotif
  • Home
  • Tentang Media
  • Capaian Pembelajaran
  • Materi
    • Jangka Sorong
    • Mikrometer
    • Dial Indikator
    • Multimeter
    • Feeler Gauge
  • Video
    • Jangka Sorong
    • Micrometer
    • Dial Indikator
    • Multimeter
    • Feeler Gauge
  • Simulasi
    • Jangka Sorong
    • Micrometer
    • Dial Indikator
    • Multimeter
  • Evaluasi
  • Profil Pengembang
  • More
    • Home
    • Tentang Media
    • Capaian Pembelajaran
    • Materi
      • Jangka Sorong
      • Mikrometer
      • Dial Indikator
      • Multimeter
      • Feeler Gauge
    • Video
      • Jangka Sorong
      • Micrometer
      • Dial Indikator
      • Multimeter
      • Feeler Gauge
    • Simulasi
      • Jangka Sorong
      • Micrometer
      • Dial Indikator
      • Multimeter
    • Evaluasi
    • Profil Pengembang

Multimeter

A. Pengertian

Multimeter disebut juga multitester atau AVOmeter. “A” untuk amperemeter. “V” untuk voltmeter. “O” untuk ohmeter. Jadi, Multimeter merupakan suatu alat ukur yang dapat kita gunakan untuk mengukur kuat arus, tegangan, dan juga hambatan listrik. Sedangkan kata multimeter berasal dari kata “multi” yang berarti banyak dan juga “tester” yang berarti mengukur.

Multimeter adalah salah satu alat ukur yang sangat diperlukan untuk mengukur besaran besaran seperti kuat arus listrik, tegangan listrik, hambatan listrik, maupun kapasitansi. Selain itu juga multimeter dapat digunakan untuk mendeteksi rusak atau tidaknya suatu komponen.

B. Fungsi Multimeter

  1. Mengukur Arus Listrik

Mengukur arus listrik dapat dikatakan sebagai fungsi utama multimeter. Perhatikan tipe arus apa yang akan diukur, sebab alat ukur multimeter mempunyai dua jenis arus listrik yaitu arus listrik DC (Direct Current) dan arus listrik AC (Alternating Current). Hal ini bertujuan untuk menghindari atau meminimalkan resiko kerusakan komponen yang mungkin terjadi.

  1. Mengukur Tegangan Listrik

Fungsi lain dari multimeter ialah sebagai alat ukur tegangan atau voltase yang dihasilkan dari komponen listrik. Batas maksimum pengukuran ini digunakan sebagai batasan, agar pada saat mengukur suatu komponen nilai tegangannya tidak melebihi kemampuan batas ukur.

  1. Mengukur Hambatan Listrik

Multimeter juga mampu mengukur suatu resistansi atau hambatan dari resistor. Sama halnya dengan mengukur tegangan, multimeter juga memiliki batas ukur untuk mengukur hambatan.

  1. Fungsi Hfe

Tidak semua multimeter memiliki fungsi Hfe. Fungsi Hfe digunakan untuk mengetahui nilai penguat dari suatu transistor dan sebagai pengukur transistor tipe NPN dan tipe PNP.

  1. Mengukur Nilai Kapasitansi

Multimeter juga memiliki kemampuan untuk mengukur nilai kapasitansi pada suatu kapasitor. Sama halnya dengan fungsi lainnya, untuk mengukur nilai kapasitansi terdapat nilai batas maksimumnya. Oleh karena itu, pastikan kembali kapasitor yang akan diukur jangan sampai melewati batas maksimumnya.

  1. Mengukur Frekuensi Sinyal

Multimeter juga dapat digunakan untuk mengukur frekuensi sinyal untuk mendapatkan nilai frekuensi yang tepat, dari sinyal yang dikirimkan oleh suatu komponen elektronik.

C. Jenis-jenis Multimeter

1.  Multimeter Analog

Jenis multimeter ini menggunakan layar ukur berupa jarum penunjuk sehingga, untuk pembacaan hasil pengukuran harus dilakukan dengan melihat posisi jarum penunjuk dan melihat posisi selektor pada posisi batas ukur lalu melakukan perhitungan secara manual untuk mendapatkan pengukurannya.

Adapun bagian-bagian multimeter analog ini adalah sebagai berikut:

a. Skala (Scale)

b. Jarum penunjuk (Pointing needle)

c. Selektor batas ukur (Measuring limit selector)

d. Pengatur posisi nol jarum (zero adjustment)

e. Pengatur posisi nol ohm (ohm adjustment)

f. Probe 

g. Terminal pengukuran (Measurement terminals)

Manfaat Multimeter Adalah mengukur kuat  arus, tegangan, hambatan listrik, mengukur nilai, mengukur nilai kapasitansi kapasitor dan memeriksa keadaan suatu komponen.

2. Multimeter Digital

Jenis multimeter yang menggunakan layar digital sebagai hasil pembacaan pengukurannya. Hasil ukur yang ditampilkan pada display multimeter digital merupakan hasil yang telah sesuai sehingga tidak perlu menghitung lagi seperti pada multimeter analog.

Adapun bagian-bagian multimeter digital adalah sebagai berikut:

a. Layar Monitor, Untuk melihat hasil pembacaan pada alat ukur multimeter

b. Buttons (tombol), Tombol yang ada pada Multimeter Digital

c. Dial (tombol penyetel)

d. Input Jacks

Manfaat Multimeter Digital Adalah mengukur kuat arus, tegangan, dan hambatan listrik. Prinsip kerja Multimeter Digital adalah gerak d’arsonval yaitu gerakan dasar kumparan putar magnet permanen.

D. Bagian-bagian dari Multimeter

1.  Skala

Bagian ini berbentuk seperti busur dan memiliki rentang angka. Ada beberapa skala dengan angka dan warna berbeda. Skala Ω untuk mengukur nilai hambatan listik. Ada juga skala yang digunakan untuk mengukur nilai tegangan dan kuat arus.

Skala-skala melengkung pada kotak meter memiliki warna berbeda yang menunjukkan setiap skala, sehingga mereka akan memiliki nilai yang berbeda. Ini menentukan besar rentangannya. Permukaan pemantul seperti cermin yang berbentuk melengkung dan sedikit lebih lebar juga mungkin ada. Cermin digunakan untuk membantu mengurangi hal yang disebut "kesalahan paralaks," dengan menyejajarkan jarum penunjuk dengan bayangannya sebelum membaca nilai yang ditunjukkan. Pada gambar di atas, permukaan ini tampak seperti seutas jalur abu-abu lebar di antara skala merah dan hitam. 

2. Jarum Penunjuk

Bagian ini berfungsi untuk menunjukkan angka pada skala hasil pembacaan pengukuran yang akan kita lakukan. Untuk mengamati hasil pembacaan maka kita harus melihatnya dengan posisi mata tegak lurus dengan multimeter.

3.  Selektor Batas Ukur

Bagian ini dapat kita putar yang berfungsi untuk menentukan batas ukur apa yang akan kita gunakan dalam pengukuran multimeter. di bagian ini terdapat tanda sebagai berikut:

  • AC V berfungsi untuk mengukur tegangan listrik bolak-balik,

  • DC V berfungsi untuk mengukur tegangan listrik searah,

  • DC mA berfungsi untuk mengukur kuat arus listrik, dan

  • Tanda Ω berfungsi untuk mengukur nilai hambatan suatu komponen.

Penting untuk mengatur batas ukur dengan benar. Jika tidak, kerusakan serius pada multimeter atau dampak yang membahayakan operator akan terjadi. Beberapa multimeter memiliki posisi "Off" (mati) pada switch selektornya sementara yang lain memiliki tombol yang terpisah. Multimeter harus dimatikan bila disimpan dan tidak digunakan.

4.  Knop zero adjustmet (pengatur nilai nol)

Merupakan knop kecil yang biasanya terletak di dekat tombol yang diberi label "Ohms Adjust", "0 Adj", atau semacamnya. Kenop ini hanya digunakan untuk rentang pengukuran ohm atau hambatan dalam keadaan probe kabel pengukuran saling menempel (bersentuhan dengan satu sama lain).

Putar kenop secara perlahan untuk mengeset jarum pada posisi 0 dalam skala Ohm. Jika baterai baru dipasang, seharusnya lebih mudah - jarum yang tidak dapat menunjuk ke nilai nol menunjukkan bahwa baterai lemah dan harus diganti.

5. Terminal Pengukuran (lubang jack)

Untuk memasukkan kabel pengukuran. Kebanyakan multimeter memiliki beberapa colokan yang digunakan untuk tujuan ini. Satu biasanya berlabel "COM" atau (-), yang berarti common (umum). Biasanya kabel pengukuran berwarna hitam dihubungkan pada lubang ini. Jack ini akan digunakan untuk hampir setiap pengukuran yang diambil. Semestinya jack lain yang tersedia akan memiliki lambang "V" (+) dan simbol Omega (tapal kuda terbalik) masing-masing untuk Volt dan Ohm.

Simbol + dan - mewakili polaritas probe kabel pengukuran ketika melakukan pengukuran tegangan DC. Dalam pemasangan standar, kabel merahlah yang akan memiliki polaritas positif dibanding kabel hitam. Hal ini baik untuk diketahui ketika rangkaian yang diuji tidak berlabel + atau -, seperti yang biasanya terjadi.

Banyak multimeter memiliki jack tambahan yang diperlukan untuk pengukuran arus atau tegangan tinggi. Menghubungkan kabel ke lubang jack yang tepat sama pentingnya dengan memilih rentang dan mode pengukuran yang benar (antara volt, ampere, ohm). Semua harus benar. Baca kembali buku panduan multimeter jika merasa tidak yakin akan jack yang semestinya digunakan

6. Probe

Bagian ini terdapat dua probe yaitu probe merah untuk positif (+) dan probe hitam untuk negatif (-).

E. Cara Penggunaan Multimeter

  1. Mengukur tegangan searah (DC)

Aturlah posisi selektor batas ukur ke DC V, kemudian kita pilih skala yang paling sesuai. Jika tidak mampu memperkirakan, kita harus memilih skala paling besar yang berguna untuk menghindari rusaknya alat ukur multimeter. Kemudian kita hubungkan Probe merah dan Probe hitam ke dalam terminal tegangan pada multimeter. dengan ketentuan merah dihubungkan ke terminal tegangan yang (+) dan hitam dihubungkan ke (-). Hasilnya akan terlihat di layar hasil atau penunjukan hasil ukur.

  1. Mengukur Tegangan Bolak-Balik (AC)

Aturlah posisi selektor batas ukur ke AC V, kemudian kita pilih skala yang paling sesuai. Jika tidak mampu memperkirakan, kita harus memilih skala paling besar. Kemudian kita hubungkan Probe merah dan Probe hitam kedalam terminal tegangan pada multimeter. Untuk tegangan AC tidak memiliki polaritas positif ataupun negatif. Hasilnya akan terlihat di layar hasil atau penunjukan hasil ukur.

  1. Mengukur Kuat Arus Listrik

Aturlah posisi selektor batas ukut pada pengukuran arus, kemudian kita pilih skala yang paling sesuai dengan arus yang akan diukur. Apabila tidak mampu memperkirakan nilai arus ukur. Kita harus memilih skala paling besar untuk menghindari kerusakan. Untuk teknik pengukurannya, kita putus rangkaian yang terhubung ke beban, lalu hubungkan probe merah dan hitam pada kedua terminal yang terputus tersebut secara serial. Hasilnya akan terlihat di layar hasil atau penunjukan hasil ukur.

F. Cara Pembacaan Multimeter

1.Mengukur hambatan listrik menggunakan Multimeter Analog

Tahap persiapan sebelum melakukan pengukuran hambatan mengggunakan AVO meter adalah mengenolkan multimeter terlebih dahulu dengan menghubungkan Probe Merah dan Probe Hitam. Kemudian pada tombol kecil berlabel “0 Adjust” putar perlahan hingga jarum mengarah ke angka nol.

  • Memasang ujung kabel probe hitam dipasang ke terminal yang ditandai dengan tanda (–) dan ujung kabel probe merah dipasang terminal yang ditandai dengan tanda (+).

  • Pembacaan skala atau hasil pengukuran yaitu mengamati skala dengan mata tegak lurus terhadap skala. Untuk memperoleh nilai hambatan listrik yaitu dengan cara 

Hasil ukur = skala yang ditunjuk jarum x batas ukur

Untuk multimeter digital hasil pembacaan cukup melihat layar monitor yang ada pada multimeter digital.

2.Mengukur tegangan listrik

Untuk Multimeter Analog sama seperti halnya akan mengukur hambatan listrik hanya saja perbedaannya yaitu memutar selektor batas ukur ke tegangan. dan untuk Pembacaan skalanya yaitu dengan mengamati skala dengan mata tegak lurus, untuk memperoleh nilai tegangan listrik hitung yaitu dengan cara:

Sedangkan untuk pembacaan menggunakan multimeter digital cukup hanya melihat layar monitor yang ada pada multimeter digital.

3. Mengukur Arus Listrik

  • memutar selektor batas ukur sebagai alat ukur kuat arus listrik. Memilih batas ukur yang hendak diukur

  • Menghubungkan Probe dengan rangkaian yang akan diukur, memasangkan AVOmeter secara seri terhadap rangkaian.

  • Pembacaan skala hasil pengukuran yaitu dengan cara mengamati skala dengan tegaklurus. untuk memperoleh nilai kuat arus listrik dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

G. Cara Perawatan Multimeter

Hal yang wajib diperhatikan terkait dengan pekerjaan perawatan multimeter adalah menggunakan multimeter sebagaimana mestinya (mengetahui batas-batas kemampuannya) dan dengan prosedur yang benar. Adapum cara perawatannya yaitu sebagai berikut:

  1. Jangan menggunakan pada rangkaian listrik yang melebihi 3 kVA

  2. Jangan menggunakannya ketika casing-nya terbuka,

  3. Jangan dikenai masukan di luar (melebihi) batas ukur yang diijinkan,

  4. Jangan digunakan pada jalur yang terhubung dengan peralatan yang meghasilkan tegangan induksi (seperti dinamo mobil),

  5. Jangan digunakan ketika multimeter atau kabel tes (probe) rusak,

  6. Sebelum memulai pengukuran, pastikan bahwa fungsi dan batas ukur multimeter pada keadaan yang cocok, sesuai dengan pengukuran itu,

  7. Jangan menggunakan probe (kabel tes) yang bukan spesifikasinya,

  8. Untuk menjamin keakuratan, periksa dan kalibrasilah multimeter itu sekurangkurangnya sekali dalam setahun,

  9. Ketika mengukur besaran yang sama sekali belum dapat diperkirakan besarnya, mulailah dengan batas ukur yang tertinggi.

  10. Jangan menempatkan ditengah terik matahari.

Created By Yoga Tama Margiantocopyright @2024
Report abuse
Page details
Page updated
Report abuse