A. Pengertian Dial Indikator
Dial gauge/Dial indikator merupakan alat indikator atau alat ukur yang fungsinya untuk mengukur tingkat kerataan pada permukaan objek atau benda.
Skala yang digunakan untuk mengukur permukaan tersebut sangat kecil, sehingga Anda bisa mendapatkan perhitungan yang terbilang valid.
Jika dilihat dari bentuknya, dial indicator tampak seperti jam analog, dilengkapi dengan dua hingga tiga jarum sebagai penunjuk ukurannya. Terdapat satu jarum dengan ukuran yang besar, lalu dua lainnya lebih kecil.
Jarum berukuran kecil tersebut memiliki fungsi untuk mencatat pergerakan dari jarum besar. Jadi, ketika jarum besar telah mencapai satu putaran, maka angka yang ada di jarum kecil pun bertambah. Cara kerjanya cukup mirip dengan jarum jam pada umumnya.
Alat ini memiliki skala terkecil berukuran 0,01 milimeter atau dengan perbandingan 1:1000. Prinsip kerjanya yakni dengan memakai gerak lurus dari spindel, lalu diubah menjadi gerak putar.
B. Fungsi Dial Indikator
Sebagai pembanding dalam produksi massal.
Sebagai pembanding dua ketinggian atau dua jarak antara batas yang sempit.
Menentukan kesalahan pada bentuk geometris, seperti oval, bulat, dan lancip.
Mengukur deformasi yang akurat seperti intensi dan kompresi.
Menentukan kesalahan posisi permukaan seperti paralelisme, kuadrat, dan keselarasan.
Memeriksa kelurusan pusat dan pengukuran sudut.
C. Bagian-bagian Dari Dial Indikator
Case, merupakan bagian terluar dari dial gauge.
Pengunci, berfungsi untuk mengunci jarum pointer pada posisi tertentu saat membaca hasil pengukuran.
Long pointer (jarum panjang), berfungsi untuk menunjukkan nilai yang terukur pada skala.
Short pointer (jarum pendek), berfungsi untuk menunjukkan jumlah putaran yang dilakukan oleh long pointer. Satu kali putaran pada long pointer maka short pointer akan menunjukkan pergerakan satu strip.
Skala (scale), merupakan bagian dial gauge yang menunjukkan angka dari hasil pengukuran.
Stem, berfungsi sebagai tempat spindle bergerak naik turun.
Spindle (disebut juga plunger), bergerak naik & turun yang berfungsi sebagai input menuju dial indicator.
Titik kontak, adalah titik interaksi antara benda kerja dan alat. Bagian ini adalah salah satu yang terpenting dari sebuah indikator dan hadir dalam berbagai jenis
D. Jenis-Jenis Dial gauge
Berdasarkan Bentuk Probe
1. Lever Dial Indicator
Lever dial indicator memiliki kontak dengan tipe tuas yang dapat diayunkan ke atas dan ke bawah. Jenis ini lebih ringkas dan lebih ringan daripada dial indicator dengan tipe plunger.
2. Plunger Dial Indicator
Dial indicator tipe plunger memiliki probe yang disebut plunger yang menghubungkan titik kontak ke stem. Dial indicator jenis ini memiliki stem yang tegak lurus terhadap permukaan benda dan hanya dapat digunakan pada sudut 90°.
Berdasarkan Mekanisme-nya
1. Mechanical Dial Indicator
Jenis indikator dial ini sepenuhnya dibangun dengan penunjuk mekanis dan mekanisme roda gigi.
2. Digital Dial Indicator
Jenis dial indicator ini memiliki tampilan LED digital dengan tenaga dari baterai. Jenis dial indicator ini sangat nyaman untuk menyimpan hasil yang berurutan.
Berdasarkan Penandaan Numerik
1. Balanced Reading Dial Indicator
Balanced reading dial indicator adalah jenis dial gauge dengan skala yang terbagi menjadi dua arah. Angka positif dikalibrasikan ke sisi kanan nol dan angka negatif ditampilkan di sisi kiri nol. Contohnya: 0 – 10 – 20 – 30 – 40 – 50 – 40 – 30 – 20 – 10 – 0.
2. Continuous Dial Indicator
Continuous dial indicator adalah jenis dial indicator dengan skala yang berjalan searah dengan jarum jam tanpa adanya pemisah. Penandaan numerik dimulai dari 0 hingga angka tertinggi (angka tertinggi diganti dengan 0). Contohnya: 0 – 5 – 10 – 15 – 20 – 35 – 40 – 45 – 0.
E. Cara Menggunakan Dial gauge
1. Memposisikan Dial Indikator
Sebelum melakukan pengukuran dengan dial gauge, langkah awal yang perlu lakukan adalah mengatur holder sesuai kondisi benda kerja yang akan diukur dengan cara menyesuaikan penguncinya.
Lalu memposisikan spindle di tengah poros benda kerja secara tegak lurus. Pemasangan spindle yang tidak tegak lurus akan
mempengaruhi hasil pengukuran menjadi tidak presisi.
2.Melakukan Kalibrasi Dial Indikator
Seperti alat ukur lainnya, dial gauge juga memerlukan proses kalibrasi agar hasil pengukuran dapat benar-benar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Kalibrasi pada dial gauge dapat dilakukan dengan mengatur long pointer dan short pointer agar mengarah pada angka nol pada skala.
3.Melakukan Proses Pengukuran
Setelah ujung dial gauge diarahkan ke permukaan secara tegak lurus. Pastikan ujung dan permukaan benda kerja saling bersentuhan. Kemudian, perhatikan bacaannya. Geser bezel ke kanan atau ke kiri agar pointer sejajar dengan angka 0. Atau juga dapat menggeser bezel setelah melakukan beberapa pengukuran. Setelah tanda 0 dan penunjuk sejajar satu sama lain, kencangkan bezel namun jangan secara berlebihan.
4.Perawatan Setelah Digunakan
Setelah selesai digunakan, dial gauge perlu dibersihkan dari debu atau kotoran menggunakan kain kering yang lembut atau kain yang dibasahi dengan alkohol. Periksa tingkat keausan pada ujung probe secara rutin dan ganti jika sudah aus. Kemudian simpan dalam wadah yang gelap dan kering, serta pastikan probe tidak terkena tekanan saat disimpan.
F. Membaca Skala Pada Dial Indikator
Pastikan dial indicator telah diatur pada nol. Jika belum, putar roda pengukur pada dial indicator hingga jarum menunjukkan angka 0 pada skala dial.
Tempatkan dial indicator pada permukaan yang akan diukur. Pastikan jarum dial indicator berada di atas titik pusat permukaan yang akan diukur.
Perhatikan arah gerak jarum. Bernilai negatif jika berlawanan arah jarum jam dan bernilai positif jika searah dengan jarum jam.
Setiap strip angka pada skala besar yang dilalui oleh jarum panjang harus dikali dengan 0,01 mm (skala peningkatan yang tertera pada dial). Misalnya, jarum panjang menunjukkan angka 20, maka 20 x 0,01 mm = 0,2 mm.
Setiap strip angka pada skala kecil yang dilalui oleh jarum pendek bernilai 1 mm. Misalnya, jarum pendek menunjukkan angka 3 saat pengukuran, yang berarti jarum panjang sudah berputar sebanyak 3 kali, maka 3 x 1 mm = 3 mm. Setelah pengukuran selesai, nilai jarum panjang dijumlahkan dengan nilai jarum pendek. Maka 3 mm + 0,2 mm = 3,02 mm.
G. Cara Merawat Dial Indikator
Dial indicator harus terhindar dari benturan dan tidak boleh terjatuh.
Poros peraba atau batang pengukur harus dibersihkan dari debu atau kotoran sebelum dan setelah digunakan.
Pelumasan poros peraba dengan minyak tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan debu melekat.
Penaikkan dan penurunan poros peraba harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan sentakan pada mekanisme bagian dalam.
Penyimpanan dial indicator harus memperhatikan beberapa hal, yaitu tidak terkena sinar matahari langsung, terhindar dari kelembapan tinggi, serta bebas dari debu atau kotoran.