"Everywhere you go, Physics always be with you"
Pernahkah Anda melakukan pengamatan terhadap beberapa peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar?
Lalu, apakah Anda pernah berpikir bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Jika ya, saat itu Anda sedang menunjukkan salah satu sikap yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan, yaitu memiliki rasa ingin tahu terhadap suatu kejadian atau fenomena yang terjadi di sekitar Anda.
Fisika (serapan dari bahasa Belanda: fysica) atau ilmu tabii adalah sains atau ilmu alam yang mempelajari materi beserta gerak dan perilakunya dalam lingkup ruang dan waktu, bersamaan dengan konsep yang berkaitan seperti energi dan gaya. Sebagai salah satu ilmu sains paling dasar, tujuan utama fisika adalah memahami bagaimana alam semesta bekerja. Orang atau ilmuwan yang ahli dalam bidang fisika disebut sebagai ahli fisika atau fisikawan.
Fisika merupakan ilmu yang lahir dan dikembangkan melalui langkah-langkah observasi, perumusan masalah, pengujian hipotesis lewat eksperimen, pengajuan kesimpulan, dan pengajuan teori atau konsep.
Apa saja cabang-cabang Fisika???
Fisika Klasik
Fisika klasik mencakup diantaranya adalah cabang dan topik yang telah diketahui dan dikembangkan sebelum abad ke-20. Tokoh terkenal dalam Fisika klasik adalah Isaac Newton dengan penemuan hebatnya Hukum Newton. Fisika klasik adalah cabang fisika yang mempelajari fenomena alam yang dapat diamati pada skala makroskopik, yaitu skala yang dapat dilihat dan diukur secara langsung oleh manusia. Meskipun klasik tapi teori pada fisika klasik masih relevan hingga saat ini
Fisika Modern
Fisika modern berawal pada awal abad ke-20 ketika Max Planck melakukan penelitian pada teori kuantum dan Albert Einstein melakukan penelitian mengenai teori relativitas. Kedua teori ini muncul akibat ketidak-akuratan mekanika klasik pada kondisi tertentu. Penelitian terkait fisika modern masih dikembangkan hingga saat ini oleh para ilmuwan. Ranah fisika modern meliputi skala sub atomik yang meliputi partikel partikel kecil seperti elektron, proton dak lainnya.
Fisika Klasik meliputi:
Mekaninka, ilmu yang mempelajari gerak sebagai akibat dari gaya.
Kinematika, mempelajari gerak benda tanpa pengaruh dari penyebab geraknya (gaya).
Termodinamika, mempelajari tentang seluk beluk dari kalor dan suhu.
Elektromagnetika, mempelajari fenomena kelistrikan dan kemagnetan.
Optika, studi tentang cahaya dan perilakunya.
Fisika Modern meliputi:
Teori relativitas
Fisika dan Mekanika Kuantum
Fisika Inti dan Partikel
Radiasi Benda Hitam
Fisika Nuklir
Fisika Sebagai Produk
Produk yang dimaksud dalam fisika adalah kumpulan-kumpulan pengetahuan yang dihasilkan ilmuwan berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, rumus, teori, dan model.
Fisika Sebagai Proses
Semua jenis produk dihasilkan setelah kita mempelajari gejala alam yang melibatkan materi, energi, dan interaksinya melalui serangkaian proses metode ilmiah, mulai dari langkah-langkah hingga dihasilkan sebuah kesimpulan.
Fisika Sebagai Sikap
Setiap langkah dalam proses membutuhkan sikap ilmiah yang baik, antara alain rasa ingin tahu, percaya diri, kreatif, teliti, objektif, jujur, terbuka, mau bekerja sama dengan orang lain, dan mau mendengarkan pendapat orang lain.
Pada salah satu hakikat fisika yaitu sebagai proses, dalam menghasilkan produk-produk keluaran fisika seperti konsep, prinsip, hukum baik terbarukan maupun pembuktian teori dibutuhkan suatu metode ilmiah.
Metode ilmiah adalah cara sistematis yang digunakan oleh ilmuwan untuk memecahkan masalah dan menemukan pengetahuan baru. Proses ini melibatkan beberapa langkah yang harus diikuti secara berurutan.
Langkah-langkah Metode Ilmiah:
Observasi: Mengamati fenomena alam atau masalah yang ingin diteliti.
Merumuskan masalah: Merumuskan pertanyaan/masalah berdasarkan observasi yang telah dilakukan.
Mengumpulkan Informasi: Megumpulkan informasi terkait masalah yang sudah dirumuskan berdasarkan penelitian terdahulu.
Hipotesis: Membuat dugaan sementara atau jawaban sementara terhadap pertanyaan yang diajukan.
Eksperimen: Melakukan percobaan untuk menguji hipotesis. Eksperimen harus dirancang sedemikian rupa sehingga hasilnya dapat diulang dan diverifikasi oleh orang lain.
Analisis Data: Mengumpulkan dan menganalisis data yang diperoleh dari eksperimen.
Kesimpulan: Menarik kesimpulan berdasarkan analisis data. Jika hipotesis terbukti benar, maka dapat diterima; jika tidak, hipotesis harus direvisi atau ditolak.
Pernahkah kamu ke laboratorium???
Di dalam laboratorium pasti ada banyak sekali alat dan bahan yang unik dan tidak biasa kita lihat sehari - hari. Tapi, tahukah kamu kalau kita tidak boleh sembarangan dalam memegang ataupun menggunakan alat dan bahan yang ada di laboratorium sesuka hati.
Demi keselamatan bersama, ketika kita akan masuk ke laboratorium ada beberapa aturan yang harus kita patuhi seperti berikut:
Pakaian Pelindung: Kenakan jas lab, kacamata pelindung, dan sarung tangan. Pakaian pelindung membantu melindungi dari bahan kimia berbahaya dan percikan.
Sepatu Tertutup: Gunakan sepatu tertutup untuk melindungi kaki dari tumpahan bahan kimia atau benda tajam.
Rambut Terikat: Jika memiliki rambut panjang, pastikan untuk mengikatnya agar tidak mengganggu atau terkena bahan kimia.
Tidak Makan atau Minum: Hindari makan atau minum di dalam laboratorium untuk mencegah kontaminasi.
Peralatan Keselamatan: Ketahui lokasi dan cara penggunaan peralatan keselamatan seperti pemadam api, pancuran darurat, dan kotak P3K.
Instruksi dan Prosedur: Ikuti semua instruksi dan prosedur yang diberikan oleh instruktur atau supervisor lab. Jangan melakukan eksperimen tanpa izin atau pengawasan.
Label dan Tanda: Perhatikan label dan tanda peringatan pada bahan kimia dan peralatan. Pastikan untuk memahami arti dari setiap label dan tanda tersebut.
Kebersihan: Jaga kebersihan area kerja. Bersihkan tumpahan segera dan buang sampah sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Laporan Insiden: Laporkan segera setiap insiden atau kecelakaan kepada guru/asisten lab.
Adapun beberapa simbol - simbol keselamatan kerja di laboratorium seperti berikut:
Bahan Beracun
Bahan Berbahaya
Bahan Mudah Terbakar
Bahan Berbahaya bagi lingkungan
Bahan Radioaktif
Bahan Bersifat Korosif
Bahan Mudah Meledak
Bahan Mudah Teroksidasi
Dengan mengikuti syarat-syarat di laboratorium, kita dapat membantu menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain di laboratorium