REVIEW
REVIEW
Sumber: researchgate.net
Setiap hal di sekitar kita, baik itu makhluk hidup maupun benda mati, baik yang berukuran besar maupun kecil, pasti memiliki nama. Coba perhatikan benda-benda di sekitar kita! Adakah yang tidak memiliki nama?
Jika ada benda yang tidak memiliki nama, bisa jadi benda tersebut adalah benda yang baru pertama kali ditemukan. Sama halnya dengan senyawa kimia, masing-masing senyawa kimia memiliki nama. Jika ada senyawa kimia yang baru ditemukan, senyawa kimia tersebut akan diberi nama mengikuti aturan penamaan senyawa kimia.
Sebelumnya kalian telah mempelajari materi tata nama kimia, untuk mengulas materi tersebut yuk simak sekilas penjelasan berikut!
Sama halnya manusia, tumbuhan, dan hewan yang mempunyai nama, senyawa juga diberi nama untuk mempermudah mempelajarinya. Penamaan senyawa pertama kali berdasarkan beberapa hal, seperti nama penemunya, nama tempat, atau sifat tertentu dari senyawa yang bersangkutan, contoh:
Na2SO4 diberi nama "garam glauber" karena penemunya J.R. Glauber.
Penamaan seperti itu sudah jarang digunakan, karena terlalu sulit untuk menghafalkan jutaan senyawa dengan setiap nama berdiri sendiri tanpa hubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Maka perlu suatu aturan agar mempermudah dalam penamaan dan mempelajarinya. Untuk memudahkan pengenalan nama dan mencegah kesimpangsiuran dalam memberi nama senyawa kimia, IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) membuat suatu aturan penamaan.
Gambar Na2SO4
Sumber: sriananthnathchemicals.in
Penamaan Senyawa Biner dari Nonlogam-nonlogam
Contoh-contoh senyawa biner adalah CO2, H2O, NH3, HCl, dan BF3. Perhatikan contoh-contoh senyawa biner tersebut, apakah yang kalian simpulkan tentang senyawa biner berdasarkan contoh di atas?
Senyawa biner merupakan senyawa yang terdiri dari 2 (bi) jenis unsur, misalnya saja CO2 terdiri atas unsur C dan O, SO3 terbentuk dari unsur S dan O.
Nama Senyawa Nonlogam-nonlogam
1. Senyawa biner nonlogam-nonlogam diberi dengan aturan: nama unsur pertama disebutkan, diikuti nama unsur kedua dengan akhiran ida.
2. Jumlah unsur disebutkan dalam bahasa Yunani:
1 = mono
2 = di
3 = tri
4 = tetra
5 = penta
6 = heksa
7 = hepta
8 = okta
9 = nona
10 = deka
3. Unsur pertama tidak perlu disebutkan mono bila unsurnya hanya satu.
Contoh:
N2O: dinitrogen monoksida
NO : nitrogen monoksida (bukan mononitrogen monoksida)
NO2 : nitrogen dioksida (bukan mononitrogen dioksida)
N2O5: dinitrogen pentaoksida
4. Untuk senyawa yang terdapat unsur hidrogen (H), jumlah unsur baik unsur pertama dan kedua tidak perlu disebutkan dengan awalan Yunani.
Contoh:
HCI: hidrogen klorida (bukan hidrogen monoklorida)
HF: hidrogen fluorida (bukan hidrogen monofluorida)
H2S: hidrogen sulfida (bukan hidrogen monosulfida)
Penamaan Rumus Biner dari Logam-nonlogam
Unsur logam ditulis di depan dan nonlogam di belakang. Contoh: besi klorida ditulis FeCl3, bukan Cl3Fe, karena Fe logam ditulis di depan dan Cl nonlogam ditulis di belakang.
Nama Senyawa Logam-nonlogam
1. Nama unsur logam (di depan) disebutkan, diikuti nama unsur nonlogam ditambah akhiran ida. Berbeda dengan senyawa non logam-nonlogam, untuk senyawa logam-nonlogam jumlah unsur tidak perlu disebutkan dengan awalan Yunani.
Contoh:
KBr : kalium bromida (bukan kalium monobromida)
MgBr2 : magnesium bromida (bukan magnesium dibromida)
2. Logam yang mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu, bilangan oksidasinya ditulis dalam kurung dengan angka Romawi.
Contoh:
Cu2O : tembaga(l) oksida
CuO : tembaga(II) oksida
FeCl2 : besi(II) klorida
FeCl3 : besi(III) klorida
Unsur yang mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu di antaranya: Fe, Sn, Hg. Au, Pb, dan Cu. Bilangan oksidasi (biloks) adalah nilai muatan (dapat berharga positif atau negatif) dari atom dalam pembentukan suatu molekul atau ion.
Senyawa-senyawa yang Umum Dikenal Tidak Perlu Mengikuti Aturan-aturan Tersebut
Contoh:
H2O: air (bukan hidrogen oksida)
NH3: amonia (bukan nitrogen trihidrida)
CH4: metana (bukan karbon tetrahidrida)
Penamaan Senyawa Asam
Asam adalah suatu senyawa bila di dalam air menghasilkan H+ dan mempunyai rasa asam, misalnya asam asetat. Aturan penamaan asam dengan menyebut atom H (ion positif) dengan asam dan dirangkai dengan menyebutkan nama ion negatifnya.
Contoh:
HCl : asam klorida
H2SO4 : asam sulfat
CH3COOH : asam asetat
Penamaan Senyawa Basa
Basa adalah suatu senyawa bila dalam air menghasilkan OH, mempunyai rasa pahit, dan terasa licin di kulit seperti sabun, misalnya amonia. Aturan penamaan basa dengan menyebutkan nama ion positifnya diikuti kata hidroksida untuk menyebut OH.
Contoh:
NaOH : natrium hidroksida
Mg(OH)2 : magnesium hidroksida
Al(OH)3 : aluminium hidroksida
Penamaan Senyawa Garam
Garam merupakan senyawa hasil reaksi antara asam dengan basa, misalnya garam CuSO4. Garam terdiri dari kation dari basa dan anion dari asam. Penamaan garam dengan menyebutkan nama kation, diikuti nama anionnya. Khusus kation yang mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu, bilangan oksidasi ditulis dalam kurung dengan angka Romawi.
Penulisan rumus kimia garam adalah muatan kation digunakan untuk indeks anion, sedangkan muatan anion digunakan untuk indeks kation (angka indeks adalah angka kecil menjorok ke bawah di belakang kation atau anion).
Contoh:
Gambar Garam CuSO4
Sumber: lifepack.id
Bagaimana apa kalian sudah siap belajar persamaan reaksi kimia? Sudah dong pastinya...
Nah sebelum memasuki materi tersebut, kerjakan pretest terlebih dahulu ya yang ada di tombol bawah ini!