Istilah virus berasal dari bahasa Latin, virion yang artinya racun. Virus adalah parasit intraseluler obligat yang berukuran antara 20-300 nm, bentuk dan komposisi kimianya bervariasi, hanya mengandung RNA atau DNA saja. Partikel secara utuh (virion) terdiri dari capsid yang dapat terbungkus oleh sebuah glikoprotein atau membran lipid, dan virus resisten terhadap antibiotik.

Apakah virus itu hidup atau mati?

Pada awalnya, virus dianggap bahan kimia biologis; Dalam bahasa Latin untuk virus berarti “racun.” , sehingga para peneliti di akhir tahun 1800-an melihat persamaannya dengan bakteri dan mengusulkan bahwa virus adalah bentuk kehidupan yang paling sederhana. Namun, virus tidak dapat bereproduksi atau melakukan aktivitas metabolisme di luar sel inangnya. Kebanyakan ahli biologi  setuju bahwa virus adalah benda mati, jika virus di luar sel hidup. Namun, jika virus mendapatkan tempat pada sel hidup/organisme, virus akan menunjukkan aktivitas seperti sel hidup, yaitu mampu bereproduksi sehingga dapat bertambah banyak. Dengan demikian virus dapat dikategorikan sebagai bentuk peralihan antara benda mati dengan makhluk hidup.

Sejarah penemuan virus dimulai pada tahun 1883 dengan ditemukannya penyakit yang menyebabkan adanya bintik-bintik kuning pada daun tembakau. Penyakit tersebut kemudian dikenal dengan istilah penyakit mosaic tembakau. Beberapa ilmuwan yang terlibat dalam penemuan virus adalah sebagai berikut.

a. Adolf Meyer

Pada tahun 1883, Adolf Meyer (ilmuwan Jerman) mengamati penyakit yang menyebabkan adanya bintik-bintik kuning pada daun tembakau. Meyer kemudian melakukan percobaan dengan menyemprotkan getah yang diekstraksi dari tanaman tembakau yang sakit ke tanaman tembakau yang sehat. Ternyata, tanaman tembakau yang sehat menjadi sakit.

Meyer kemudian mencoba mengamati daun tembakau yang sakit dengan menggunakan mikroskop biasa. Akan tetapi, ia tidak dapat menemukan bakteri yang diduga menjadi penyebab penyakit tersebut. Kemudian dia menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri berukuran sangat kecil yang tidak terlihat di bawah mikroskop. Meyer kemudian menyimpulkan bakteri penyebabnya berukuran lebih kecil dari bakteri biasanya.