2.1 Morfologi dan Taksonomi Buah Limus
Tanaman buah Limus (Mangifera foetida Lour) banyak terdapat di wilayah Malaysia, Filipina, Brunai, Vietnam, Kamboja, Laos, India, Pakistan, Cina dan Selandia Baru. Tanaman ini menyebar ke Indonesia dan hampir meliputi seluruh Nusantara, seperti Jawa, Madura, Kalimantan, Sumatera, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Ambon, Irian Jaya dan Bali. Dengan tinggi pohon mencapai 8 - 20 m. Memiliki akar yang tunggang dan berwarna cokelat kehitaman. Batangnya tegak berkayu, silindris, percabangan simpodial; permukaan kulit kasar, sedikit retak-retak, cokelat kehijauan; bergetah merah, kental dan lengket (Orwa dkk, 2009).
Mempunyai daun yang tunggal, berseling, bertangkai. Tangkai daun bisa mencapai 3-5 cm, silindris, menebal di bagian pangkal, berwarna hijau tua; helaian daun tebal, kaku seperti kulit, berbentuk lanset memanjang hingga jorong, 16-30x5-8 cm; bagian pangkal meruncing, bagian ujung runcing, bagian tepi rata hingga agak bergelombang,; permukaan atas gundul, berwarna hijau tua, permukaan bawah gundul dan berwarna hijau muda; ibu tulang daun rata pada permukaan atas, menonjol pada permukaan bawah, gundul, hijau muda; tulang daun sekunder menyirip, 10-15 pasang; daun muda menggantung, ungu tua. Perbungaan majemuk, berkelamin 2, berbentuk tandan, keluar dari ujung batang/cabang dan dari ketiak daun; kelopak berbentuk segi tiga; benang sari panjang 4-5 mm, kepala sari kecil; kepala putik berbentuk bulat, ungu kemerahan (Orwa dkk, 2009).
Dengan tipe buah seperti buni, berbentuk bulat, berwarna hijau kekuningan. Dengan biji yang pipih dan berwarna kuning muda. Tumbuhan ini akan tumbuh dengan baik jika di tanam di daerah tropis dengan ketinggian sampai 1.500 m dpi., dengan curah hujan 2.500 - 3.500 mm/th. Musim kering yang tegas juga diperlukan untuk penyerbukan dan pembuahan. Tumbuhan ini dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, sekalipun tanah yang miskin akan unsur hara asalkan tanah tidak tergenang, terlalu masam atau solumnya tipis (Orwa dkk, 2009). Penampakan buah Limus dapat dilihat seperti Gambar 1.
Gambar 1. Buah Limus (Mangifera foetida Lour) (Diambil dari floradirgantara.site, 2021)
Perkembangbiakan pada pohon ini banyak dilakukan dengan cara cangkok, okulasi dan melalui bijinya. Jika pohon dikembang biakan dengan cara cangkok atau pohon hasil dari bibit cangkokan atau tempelan akan berbuah pada umur 4-5 tahun, sedangkan jika ditanam dari biji akan lebih lama lagi. Hasil buah terus meningkat hingga tahun ke 20 dan bisa mencapai 400 - 600 buah/tahun (Orwa dkk 2009). Akan tetapi, pemanfaatan buah Limus pada saat musim panen raya ini kurang diimbangi dengan banyaknya buah yang dihasilkan. Menurut Polosakan (2016) taksonomi buah Limus dapat dilihat pada Tabel 1.
Taksonomi Buah Limus
Kerajaan : Plantae
Filum : Magnoliophyta
Marga : Mangifera
Kelas : Magnoliopsida
Jenis : Mangifera foetida Lour
Bangsa : Sapindales
Suku : Anacardiaceae
2.2 Manfaat dan Kandungan Gizi
Buah Limus atau disebut juga buah mangga bacang pun tidak kalah kandungan gizi nya dengan jenis buah mangga yang lainnya. Kandungan gizi buah Buah Limus tiap 100 g dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Kandungan Gizi Kadar
Air 72,5 g
Phosphor 15 mg
Karbohidrat 25,4 g
Kalsium 21 mg
Vitamin C 56 mg
Protein 1,4 g
Vitamin B1 0,03 mg
ß-karoten 0,218 g
Sumber : Anonymous (2008)
Menurut Pracaya (2008), buah Limus kaya akan karbohidrat, vitamin C, kandungan air, dan mempunyai kandungan lemak yang sedikit, membuat buah Limus mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. Manfaat buah Limus diantaranya adalah:
1. Buah Limus mengandung vitamin C yang cukup tinggi sehingga bisa meningkatkan daya tahan tubuh Buah Limus dan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
2. Karbohidrat yang cukup tinggi membuat buah Limus dapat meningkatkan stamina tubuh dan dapat memberikan pasokan energi yang dibutuhkan oleh tubuh.
3. Karena kandungan lemak nya yang rendah, buah ini menjadi cocok untuk digunakan dalam menu diet, sehingga buah ini cocok untuk digunakan sebagai menu diet.
2.3 Dasar teori
Limus (Mangifera foetida Lour) adalah nama pohon buah yang masih kerabat dengan mangga. Kadang-kadang disebut mangga karena hampir tak berbentuk sama, beberapa daerah juga disebut Limus Ambacang, bacang, dan dalam bahasa Inggris disebut horse Mango.
Limus ditanam untuk buahnya, dan buahnya biasa dimakan dalam keadaan segar jika buahnya masak. Karena wanginya yang khas, buah ini digemari untuk dijadikan sebagai campuran minuman atau es, meski kualitas dari buah ini masih kalah jika dibandingkan dengan kuweni (Mangifera odorata).
Getah limus yang terdapat pada buahnya bisa membuat kita gatal-gatal; akan tetapi jika buahnya masak, getah ini menjadi terbatas dan hanya berada pada kulitnya. Dengan demikian, buah limus perlu dikupas agak tebal, karena getah tersebut bisa melukai mulut dan bibir sehingga bisa menyebabkan bengkak-bengkak dan terasa terbakar. Getah Limus hendaknya dicuci dahulu, baru bisa dimanfaatkan sebagai rujak. Sesudah buah Limus dikupas dan dipotong-potong, biasanya direndam dahulu dalam air garam, agar dapat dijadikan rujak atau asinan.
Walau kayu Limus tidak begitu baik kualitasnya, namun kayu Limus kadang-kadang dijadikan pilihan dalam material untuk konstruksi ringan di dalam rumah. Daunnya pun mempunyai manfaat, yaitu untuk digunakan sebagai penurun demam, dan bijinya bisa untuk mengobati penyakit jamur, kudis, dan eksem. Getahnya berfungsi untuk memperdalam gambar tato tradisional.
Beberapa Manfaat biogas diantara lain :
Biogas dapat mengurangi penggunaan dari gas LPG, hal ini dapat saja dilakukan karena gas metana yang terkandung didalam biogas dapat digunakan sebagai pembakaran seperti halnya yang terdapat didalam gas LPG.
Biogas memanfaatkan hasil samping pengolahan limbah, oleh karena itu, lingkungan menjadi lebih bersih dan indah.
Biogas dapat menghemat biaya serta mengganti bahan bakar minyak atau gas yang relatif lebih mahal.
Limbah digester dari biogas, baik berupa yang cair maupun padat, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik bagi pertanian.
Biogas dapat berkonstribusi untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, pengurangan emisi ini terjadi karena kurangnya pemakaian bahan bakar minyak dan kayu.
Biogas dapat menjadi bahan bakar alternatif untuk menggantikan penggunaan solar yang dapat menghasilkan listrik. Dengan menggunakan sekitar 1 meter kubik biogas, bahan bakar biogas ini dapat menghasilkan sekitar 6000 watt per jamnya.
Biogas juga dapat mengurangi polusi asap dan kadar karbondioksida di udara.