Kerja Praktek Industri
Tamrin
Kerja Praktek Industri
Tamrin
Rabu, 5 juli 2023 hari pertama PPL/PKL ini. menyampaikan rasa syukur dan terima kasih telah diterima untuk melaksanakan magang di Kominfo SP Polewali Mandar. Dimana pada kegiatan ini saya masih tetap belajar. Juga mengamalkan hasil pembelajaran yang sudah diterima selama belajar di bangku perkulihan. Dan jika dalam proses belajar dan magang ini ada salah kata atau perbuatan mohon dimaklumi dan diberi arahan. Dan semoga pada kegiatan Magang ini perjalan dengan lancar.
pada hari berikutnya kami melanjutkan pengembangan program Smart Farming menggunakan simulator (Tincercad) dengan komponen yang digunakan adalah Arduino UNO R3, DC Motor (untuk memompa air), Relay SPDT (saklar otomatis) dan Soil Moisture Sensor (sensor kelembapan tanah). yang akan dihubungkan untuk pembuatan alat pendeteksi suhu tanah
Sistem Monitoring Suhu Dan Kelembapan
Sistem monitoring pendeteksi suhu dengan aplikasi Blynk adalah sistem yang memungkinkan kita memantau suhu dari jarak jauh melalui ponsel pintar atau perangkat lainnya dengan menggunakan aplikasi Blynk. Dalam sistem ini, Kita akan menggunakan mikrokontroler (seperti Arduino atau ESP8266/ESP32) yang terhubung dengan sensor suhu, dan data suhu yang diukur oleh sensor akan dikirimkan ke aplikasi Blynk melalui koneksi internet. Pengguna kemudian dapat melihat nilai suhu secara real-time dan menerima notifikasi jika suhu mencapai nilai yang ditentukan.
Penjelasan Tentang Pemanfaatan IoT untuk Smart Farming
IoT (Internet of Things) adalah konsep yang menghubungkan berbagai perangkat dan objek fisik ke internet, memungkinkan mereka saling berkomunikasi dan berbagi data secara otomatis. Pemanfaatan IoT untuk Smart Farming (pertanian cerdas) adalah salah satu aplikasi utama dari teknologi ini di sektor pertanian. Di bawah ini adalah beberapa pemahaman tentang bagaimana IoT dapat digunakan dalam Smart Farming:
1. Pengumpulan Data: IoT memungkinkan para petani untuk mengumpulkan data secara real-time dari berbagai sensor dan perangkat yang terpasang di ladang. Sensor dapat mengukur berbagai parameter seperti suhu, kelembaban, kualitas tanah, tingkat air, dan lain-lain. Data ini sangat berharga dalam mengawasi dan memahami kondisi lingkungan di lahan pertanian.
2. Monitoring dan Prediksi: Dengan bantuan data dari sensor IoT, petani dapat memantau kondisi tanaman dan lingkungan secara real-time. Hal ini membantu petani untuk mendeteksi perubahan atau masalah potensial yang dapat mempengaruhi hasil panen. Selain itu, dengan analisis data yang canggih, IoT dapat membantu dalam memprediksi kejadian atau potensi wabah penyakit pada tanaman.
3. Pengelolaan Sumber Daya: IoT juga memungkinkan petani untuk mengelola sumber daya dengan lebih efisien. Penggunaan irigasi otomatis berdasarkan data cuaca dan kelembaban tanah dapat mengurangi pemborosan air. Penggunaan pupuk dan pestisida yang tepat waktu berdasarkan analisis data tanah dan kehadiran hama juga dapat mengurangi limbah dan biaya produksi.
4. Automasi Proses: IoT dapat digunakan untuk mengotomatisasi beberapa tugas pertanian, seperti penyiraman, pemupukan, dan pemantauan kehadiran hama. Dengan demikian, petani dapat menghemat waktu dan tenaga kerja serta meningkatkan efisiensi operasional.
5. Sistem Pengendalian: IoT memungkinkan sistem pengendalian otomatis untuk mendeteksi dan merespons masalah secara cepat. Contohnya, ketika ada fluktuasi suhu yang tidak normal di rumah kaca, sistem dapat memberikan peringatan atau mengambil tindakan untuk menjaga suhu yang optimal bagi tanaman.
6. Jaringan Pertanian: Penerapan IoT dalam pertanian juga memungkinkan pembentukan jaringan pertanian yang berbagi informasi dan pengalaman. Hal ini memungkinkan para petani untuk berkolaborasi, berbagi praktik terbaik, dan memperoleh wawasan yang lebih luas tentang cara meningkatkan hasil pertanian.
Penerapan IoT dalam Smart Farming memiliki potensi untuk meningkatkan produktivitas pertanian, mengurangi biaya produksi, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam. Namun, perlu diingat bahwa keamanan data dan perlindungan terhadap serangan siber harus menjadi perhatian utama dalam mengadopsi teknologi IoT di bidang pertanian.