TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mencoba menerapkan strategi pertemuan bangunan dgn permukaan tapak, grading dan sistem bangunan (struktur, sains, utilitas) untuk mendukung perencanaan bangunan
Mengenal analisis SWOT terkait optimalisasi potensi alam
Berlatih grading dan ketrampilan menggambarkannya (perubahan garis kontur dan skema cut & fill)
SOAL
Mahasiswa diminta untuk menerapkan strategi penempatan bangunan di lahan berkontur sesuai hasil pembelajaran dari "tugas Studi Kasus". Dengan tetap bekerja dalam kelompok, mahasiswa perlu membuat maket berkontur yang dibentuk dari tanah liat sesuai dengan ketentuan kemiringan lereng yang ditentukan untuk masing-masing anggota kelompok (check G-Sheet).
Skala maket 1:200
Luas dasar maksimal ukuran A2
Mahasiswa diminta untuk menempatkan massa bangunan "sederhana" di "lahan"-nya sesuai dengan strategi yang dipelajari pada "tugas Studi Kasus" sebelumnya. Ketentuan dari bangunan "sederhana" tersebut adalah:
bentuk dasar denah = (4 x 4m) atau (3 x 5m) -- (check G-Sheet).
Massa tunggal, ruang tunggal, fungsi ruang berkumpul tanpa tuntutan analisis programming.
bangunan 2 lantai.
Ketinggian lantai ke lantai = 3m
Posisi ketinggian lantai 1 adalah 2m atau 4m atau 6m dari jalan (0m) -- (check G-Sheet).
Bentuk bangunan diserahkan kepada masing-masing mahasiswa (buat maket studi bangunan).
Mahasiswa diminta untuk mendesain penempatan bangunan pada lahan berkontur-nya, dengan melalui serangkaian proses permintaan bertahap dari soal Ka.Studio, yang dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa akan proses desain arsitektur di lahan berkontur.
PERSIAPAN KELOMPOK di awal tugas:
Plastik besar untuk membungkus tanah liat agar tidak kering (1 saja per kelompok)
Kardus besar untuk alas dan juga tempat penyimpanan (1 saja per kelompok)
Busur derajat (1 atau 2 per kelompok, bisa saling pinjam).
Penggaris, benang, dan alat lain yg sekiranya diperlukan untuk eksperimen dan desain dgn "bermain" tanah liat untuk belajar kontur.
---- Clay SUDAH disiapkan, jadi mahasiswa tidak perlu membawa lagi.
PERSIAPAN PERORANGAN
Alat pipih untuk cutting/menggali tanah (pisau, cutter, kawat, penggaris besi, dan sejenisnya)
Bahan maket (karton, kayu basal pipih, mika keras, etc) -- harusnya tidak butuh banyak.
alat lain yang sekiranya diperlukan.
TAHAPAN TUGAS
[Kelompok] Buatlah maket kontur dengan menggunakan tanah liat, sesuai dengan kemiringan lereng masing-masing mahasiswa (sudah ditentukan di tabel G-Sheet Mahasiswa). Kemiringan lereng yang ditentukan untuk mahasiswa adalah landai, agak landai dan curam.
[Kelompok] Tentukan arah UTARA dan tentukan jalan utama yang berada di dasar maket (ketinggian 0)
[Kelompok] Bersama-sama belajar membuat gambar kontur AWAL dari maket tersebut, dengan jarak antar garis kontur 2m dan ketinggian 50cm. Manfaatkan alat benang, foto dari atas, aplikasi digital editting, dll.
[Perorangan] Buat maket studi bangunan.
[Perorangan] Tempatkan "massa bangunan anda" di "lahan berkontur anda", pada ketinggian lantai dasar yang sudah ditentukan untuk masing-masing mahasiswa, dengan strategi yang dipelajari pada "tugas Studi Kasus" sebelumnya.
Penting !!! Sekalipun dikerjakan perorangan, diskusi antar anggota kelompok, merupakan proses yang sangat penting. Diskusi dengan tutor terkait rencana, strategi dan ide anda.
Mahasiswa melakukan grading yang diperlukan (cut & fill).
Mahasiswa perlu mempertimbangkan "sudut tenang / angle of repose" dari material tanah ( loose saturated clay )
Mahasiswa perlu menyimpan dengan baik volume "cut" untuk digunakan sebagai "fill" (pemahaman volume cut-fill); namun mahasiswa diperkenankan menggunakan bahan "filling" lain jika hasil "cutting" kurang.
Mahasiswa diperkenankan menggunakan material struktur lain untuk mengakomodasi ruang datar/miring yang dibentuknya (bahan maket bisa disesuaikan sendiri). Misal: beton, kayu, baja, dll.
Permintaan tambahan, akan diberikan per tahap.
Tujuannya untuk meningkatkan proses pembelajaran mahasiswa.
Mahasiswa diperkenankan untuk mengulang proses perletakkan massa bangunan dengan mengembalikan ke kondisi kontur awal.
Tahapan permintaan tambahan:
Rabu (15 Feb - pagi) : Adanya pohon pada tapak + selesaikan gambar peta kontur awal dan maket studi bangunan
Kamis (16 Feb - pagi)
Mahasiswa SUDAH menyelesaikan peta kontur awal, atau paling tidak sudah ada digital scanned-photo dari atas, untuk bisa di trace secara digital dan di scale 1:100.
Mahasiswa MULAI dengan segera mencoba berbagai alternatif strategi untuk menempatkan bangunan di lereng bagiannya.
Pakailah studi preseden yang ditemukan pada studi kasus.
Cut and fill atau strategi lain pada maket, coba sketsakan (layout, skema cut and fill, potongan, tampak)
Desain dan buat juga jalur sirkulasi dari jalan (level 0) ke "entrance" bangunan tersebut.
Entrance bangunan bisa saja berada di lantai 1, atau di lantai 2 bangunan (bebas sesuai ide dan strategi desain mahasiswa).
Imajinasikan dan desain terkait vista / view dari-ke bangunan.
Persiapkan argumen strategi desain penempatan bangunan tersebut (sketsa, keterangan, penjelasan, dll di logbook)
Mind - Heart - Hand.
Kamis (16 Feb - siang)
HUJAN !!!! tentu saja dari atas ke bawah... dan bukan hanya di bangunan, tapi juga di SELURUH lahan sekitar...
Rencanakan dan desain elemen arsitektur pada tapak untuk mengarahkan air hujan ke area yang tidak merusak bangunan !
Apakah elemen penghadang? elemen pengarah? parit? atau elemen lainnya?
Semua elemen tersebut akan mempengaruhi grading tapak kalian.
Senin (20 Feb - pagi) : ???
Senin (20 Feb - siang) : ???
PRODUK AKHIR KELOMPOK yang diminta
Maket kontur (1:200)
Gambar kontur awal (skala 1:200 dan 1:100)
PRODUK AKHIR PERORANGAN yang diminta
Poster A2 (maksimal 2 lembar), yang berisi:
Layout plan (skala 1:100)
Site plan (skala 1:100)
Potongan Tapak (2 buah)
Skema Cut-Fill
Penjelasan hubungan ruang dalam & ruang luar
Penjelasan konsep dan ide terkait struktur & konstruksi
Penjelasan konsep dan ide terkait sains
Penjelasan konsep dan ide terkait penempatan utilitas yang dibutuhkan
Foto-foto maket studi
Tanahnya ditekan dan dibentuk sampai tangan kotor
Buat bukit dan lembah, curam dan landai, ukur pakai busur
Timbang-timbang bagaimana desain bangunan agar tidak longsor
Belajar desain multi massa di lahan berkontur
😃😃
Semangaaaat !!
mulai membentuk tanah liat, dengan kemiringan tertentu, dengan pemikiran desain dalam benak
berbagai variasi kemiringan lereng dalam satu bentukan tanah berkontur, tantangan berbeda untuk masing-masing kelompok
interval garis kontur harus terhubung tanpa putus