Sejarah OAIL diawali dengan adanya event Gerhana Matahari Sebagian yang melewati Lampung pada 09 Maret 2016. Di kala itu, Pimpinan ITERA merasa diperlukannya suatu wadah untuk mengakomodasi adanya kegiatan dan keilmuan astronomi di ITERA. ITERA, ITB, dan Pemprov Lampung berinisiatif untuk membuat sebuah obsevatorium yang dibua sendiri oleh orang Indonesia asli.
Dalam keberjalanannya, OAIL secara de-facto berdiri sejak tahun 2017 dengan adanya sosialisasi mengenai OAIL dan juga dimulainya pembicaraan pembangunan Observatorium Astronomi Lampung di Gunung Betung. Secara de-jure pada 2018, OAIL menjadi UPT di ITERA melalui SK Rektor ITERA No. 006/IT9.A/SK/OT/2018 tentang Pembentukan Unit Pelaksaana Teknis Observatorium Astronomi ITERA Lampung. Pada tahun 2022, melalui SK Rektor ITERA No. 2391/IT9.A/OT.00.00/2022 tentang Pembentukan Pusat Observatorium Astronomi ITERA Lampung, status OAIL sebagai UPT berubah menjadi Pusat di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ITERA.
Pada 9 Maret 2016, ITERA menyelenggarakan kegiatan Pengamatan Gerhana Matahari Sebagian di Kampus ITERA, di depan Gedung A, dihadiri ribuan orang.
Tahun 2016 menjadi awal adanya ide pembentukan OAIL dan program studi Sains Atmosfer dan Keplanetan ITERA.
November 2016 : Rapat Perdana perihal Pembentukan Tim Pembangunan Observatorium di Lampung. Tim terdiri atas ITERA, ITB, dan Pemprov Lampung
Desember 2016 : Terbentuk tim survei oleh Pemprov Lampung, ITERA, dan ITB yang melakukan pencarian dan uji kelayakan lokasi. Hasil kajian berupa lokasi yang potensial adalah puncak Gunung Betung.
Sosialisasi Kegiatan OAIL di berbagai penjuru Provinsi Lampung, melalui berbagai macam media dan juga kunjungan.
April 2017 : Pembentukan Sekretariat bersama ITERA, ITB, dan Pemprov Lampung untuk urusan observatorium, nama IAO-ESSECS diubah menjadi OAIL.
April - Desember 2017 : Penyelesaian Masterplan Pembangunan Observatorium Astronomi Lampung di Gunung Betung.
Pada 2 Januari 2018, penerbitan SK Rektor No. 006/IT9.A/SK/OT/2018 mengenai pembentukan UPT OAIL.
Dr. Hakim L Malasan diamanahi sebagai kepala UPT OAIL.
Januari 2018, Mulainya program Wisata Edukasi Astronomi OAIL.
Oktober 2018, Penyelenggaraan NASE pertama di ITERA, dihadiri instruktur dari Spanyol, Rosa Maria Ros (Presiden IAU-NASE) dan dari Portugal, Alexandre Jose Da Costa (Anggota IAU-NASE).
Oktober 2018, Penyelenggaraan The 10th Southeast Asia Astronomical Network (SEAAN) Meeting 2018. Peletakan Tanda Tangan untuk Observatorium Astronomi Lampung di Gunung Betung.
April 2019, UPT OAIL menyelenggarakan Simposium OAIL mengundang dan terdapat presentasi mengenai penelitian astronomi dari seluruh Indonesia.
Oktober 2019, Penyelenggaraan NASE ke-dua di ITERA, mengundang instruktur dari Inggris, Alan C Pickwick, (Anggota IAU-NASE).
Desember 2019, Penjajakan mengenai hibah teleskop oleh Astelco GmbH.
Januari 2020, Pemprov Lampung menghentikan proyek pembangunan Observatorium Astronomi Lampung di Gunung Betung. OAIL segera bertransformasi menjadi Observatorium Kampus dan berkomitmen untuk terus berkembang.
Adanya pandemi COVID-19 membuat program Wisata Edukasi Astronomi terpaksa dihentikan per Maret 2020.
Maret 2020, mendapatkan Hibah stasiun pengamat bulan Astelco Lunar Telescope System (ALTS) dari Astelco GmbH. Peter Aniol, CEO dari Astelco GmbH datang ke ITERA untuk memberikan kuliah umum dan penandatanganan MoU.
Desember 2020, dua kontainer ALTS tiba di ITERA, ditempatkan di Taman Alat MKG ITERA.
Maret 2021, Pemasangan kubah ALTS oleh tim OAIL dan GCP dengan panduan instruktur dari Jerman secara daring.
Oktober 2021, Peresmian ALTS menjadi OZT-ALTS, mengenang rektor pertama ITERA, Prof. Ofyar Z Tamin (alm) yang membantu dalam pendirian OAIL dan pengadaan teleskop ini.
7 Oktober 2021, Mendapatkan citra hilal pertama yang berhasil dilakukan di kawasan OZT-ALTS, dengan menggunakan Prototipe ITERA Robotic Telescope dari dalam kubah OZT-ALTS.
November 2021, Pemasangan mounting, OTA, dan keseluruhan sistem OZT-ALTS. Teknisi dari Astelco GmbH, Tulin Bedel, tiba di ITERA dan melakukan kalibrasi serta pelatihan ke OAIL, mendapatkan First light OZT-ALTS dengan dua kamera sekaligus.
3 Januari 2022, Citra Hilal pertama dari OZT ALTS, Hilal Jumadil Akhir 1443H.
Januari 2022, Awal Pembangunan Sliding Roof untuk ITERA Robotic Telescope di Rooftop Gedung C ITERA.
April 2022, Pengamatan Kurva Cahaya Transit Eksoplanet pertama di ITERA menggunakan OZT-ALTS.
Mei 2022, Penyelesaian Sliding Roof IRT. Perakitan ITERA Robotic Telescope.
Mei 2022, Pelatihan Pengamatan Okultasi Bintang oleh Pluto oleh Dr. Mark Bullock dari Amerika Serikat, secara luring di ITERA.
Juni 2022, Pengamatan Okultasi Bintang GAIA ER3 6852184815383389824 oleh Pluto. Kurva Cahaya Transit berhasil teramati.
30 Juni 2022, Citra Bulan Muda di siang hari pertama dari OZT ALTS, Hilal Dzulhijjah 1443H. Bulan teramati sejak pukul 11.00 - 18.12 WIB.
November 2022, Pembentukan Pusat Observatorium Astronomi ITERA Lampung dengan SK Rektor ITERA No. 2391/IT9.A/OT.00.00/2022. OAIL bertransformasi dari UPT menjadi Pusat di bawah LPPM ITERA.
Per November 2022, Dr. Moedji Raharto diamanahkan untuk menjadi Kepala Pusat OAIL.
Januari 2023 : OAIL menangkap citra komet langka, C/2022 E3 (ZTF)
April 2023 : OAIL dan SAP melakukan Ekspedisi Aruna Leste, mengejar Gerhana Matahari Total ke Timor Leste
OAIL mengembangkan TERI (Teleskop Radio ITERA)
OAIL mengembangkan UTOPIA (Ultra Compact ITERA Robotic Telescope)
OAIL mengembangkan Database Pengamatan OAIL
Eduwisata OAIL berjalan lancar dengan peserta kurang lebih dari 25 sekolah dalam satu tahun.
OAIL memulai program OAIL Goes to School ke sekolah di kabupaten / kota di Lampung.
Program pengamatan malam (NGABRIL) dibuka untuk publik, mendapatkan respon positif dari masyarakat.
Pembuatan dan rilis buku Kolase Astrofotografi OAIL 2018-2023.
OAIL mengembangkan Utopia III dan Utopia IV
OAIL membuatn antena radio TEMPOYAK
OAIL mulai mengembangkan Teleskop SATE (Survei Asteroid dan Transit Eksoplanet)
OAIL mengembangkan Dome untuk All Sky Camera
OAIL sukses menyelenggarakan Jambore Nasional Klub Astronomi (JANAKA) 2024
Sekretariat OAIL pindah dari C207 ke GK2-402