BERLOMBA LOMBA DALAM KEBAIKAN
A. KETENTUAN SHALAT JAMA’, QASHAR, DAN JAMA’-QASHAR
1. Shalat Jama’
Pengertian. Shalat jama' artinya Shalat fardhu yang dikumpulkan atau digabungkan. Maksudnya Shalat jama' menggabungkan dua Shalat fardhu dan mengerjakannya dalam satu waktu saja. Shalat jama' boleh dilaksanakan secara taqdim dan ta’khir.
1). Jama' Taqdim.
Shalat jama' taqdim adalah shalat yang dilakukan dengan cara menggabungkan dua shalat fardhu dan dilaksanakan pada saat waktu shalat fardhu yang pertama. Contoh, shalat zhuhur dan shalat Ashar dilaksanakan pada waktu zhuhur, demikian juga shalat Maghrib dan shalat Isya’ dilaksanakan pada waktu maghrib.
Cara melaksanakan shalat jama' taqdim : mendahulukan shalat fardhu yang pertama lalu shalat yang kedua, berniat jama' taqdim, dan mengerjakannya berturut-turut, tidak boleh diselingi dengan perbuatan lain. Setelah selesai melaksanakan shalat zhuhur langsung melaksanakan shalat Ashar. Begitu juga setelah melaksanakan shalat Maghrib langsung melaksanakan shalat Isya’. Tidak sulit, bukan?
2). Jama' Ta’khir
Shalat Jama' Ta’khir adalah shalat yang dilakukan dengan cara menggabungkan dua shalat fardhu dan dilaksanakan pada waktu yang kedua atau terakhir. Contoh, shalat zhuhur dan shalat Ashar dilaksanakan pada waktu shalat Ashar, demikian juga shalat Maghrib dan shalat Isya’ dilaksanakan pada waktu shalat Isya’.
Dalam tata cara pelaksanaan shalat jama' ta’khir tidak disyaratkan harus mendahulukan shalat pertama. Boleh mendahulukan shalat pertama (zhuhur / maghrib) baru melakukan shalat kedua (ashar/isya’), atau sebaliknya : mendahulukan shalat kedua (ashar/isya’), baru melakukan shalat pertama (zhuhur / maghrib).
Hukum shalat jama' adalah boleh bagi orang yang berada pada kondisi darurat, seperti dalam perjalanan jauh (musafir), sakit keras, kemantenan, menyelamatkan nyawa orang dari kebanjiran/kebakaran, dan sejenisnya.
Ketentuan ini sesuai dengan hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim
عَنْ أَنَسٍ قَالَ : كَانَ النَّبِيُّ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَجْمَعَ بَيْنَ الصَّلاَتَيْنِ فِى السَّفَرِ أَخَّرَ الظُّهْرَ حَتَّى يَدْخُلَ أَوَّلُ وَقْتِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَجْمَعُ بَيْنَهُمَا ( رَوَاهُ مُسْلِمُ )
Artinya : “Dari Anas r.a., ia berkata : Apabila Nabi Muhammad saw. hendak menjama' antara dua £alat ketika dalam perjalanan, beliau mengakhirkan £alat ¨uhur hingga awal waktu A¡ar, kemudian beliau menjama' antara keduanya.” (H.R. Muslim).
Jika kalian hendak melaksanakan shalat jama' ta’khir, berniatlah akan mengerjakan kedua shalat fardu tersebut secara jama'. Pelaksanaan dua shalat fardhu tersebut dilakukan secara berturut-turut, tidak boleh diselingi perbuatan lain. Setelah selesai melaksanakan shalat Ashar langsung melaksanakan shalat zhuhur, begitu juga setelah melaksanakan shalat Isya’ langsung melaksanakan shalat Maghrib. Atau sebaliknya, setelah selesai melaksanakan shalat zhuhur langsung melaksanakan shalat Ashar, begitu juga setelah melaksanakan shalat Maghrib langsung melaksanakan shalat Isya’.
Syarat melaksanakan shalat jama' adalah sebagai berikut.
1). Pada saat sedang melakukan perjalanan jauh, jarak tempuhnya tidak kurang dari 80,640 km.
2). Perjalanan yang dilakukan bertujuan baik, bukan untuk kejahatan dan maksiat.
3). Orang yang sedang sakit berat atau dalam kesulitan (kemacetan di jalan raya, kemantenan, dll), boleh menjamak shalat.
4). Shalat yang dijama' adalah shalat ada-an (tunai) bukan shalat qadha’.
5). Berniat men-jama' ketika takbiratul ikrom.
2. Shalat Qashar
Pengertian. Shalat qashar adalah shalat fardhu yang diringkas dari 4 rakaat menjadi 2 rakaat. Dengan demikian shalat fardhu yang boleh diqashar adalah shalat zhuhur, Ashar, dan Isya’. Sedangkan shalat Maghrib dan Subuh tidak boleh diqashar .
Hukum shalat qashar adalah sunnah bagi musafir, sebagaimana di jelaskan dalam Q.S. an-Nisa’/4: 101 yang berbunyi:
Artinya : “Dan apabila kamu berpergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqashar shalat(mu), jika kamu takut diserang oleh orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu. (Q.S. an-Nis±'/4: 101)
Shalat qashar itu sah dilaksanakan apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1). Perjalanan yang dilakukan tidak bertujuan untuk maksiat.
2) Jaraknya cukup jauh, sekurang-kurangnya 80,640 km lebih (perjalanan sehari semalam).
3). Shalat yang diqashar adalah shalat ada-an (tunai), bukan shalat qadha’.
4). Berniat shalat qashar ketika takbiratul ihrom.
Cara melaksanakan shalat qashar : shalat yang semula berjumlah empat rakaat, dikerjakan menjadi dua rakaat. Pelaksanaanya seperti melaksanakan shalat dua rakaat pada umumnya.
3. Shalat Jama-Qashar
Pengertian. Shalat Jama’-Qashar adalah menggabungkan dua shalat fardhu untuk dikerjakan dalam satu waktu, sekaligus meringkas shalat yang jumlah rakaatnya 4 menjadi 2 rakaat.
Jadi, shalat jama’-qashar merupakan penggabungan antara shalat jama’ dan shalat qashar.
Contoh : 1) menjama’-qashar shalat zhuhur dan ashar: masing-masing dikerjakan 2 rekaat. 2) menjama’-qashar shalat maghrib dan isya’: shalat maghrib dikerjakan 3 rekaat (karena tidak berjumlah 4 rekaat) dan shalat isya’ dikerjakan 2 rekaat.
Shalat jama’-qashar boleh dikerjakan secara taqdim, yaitu dikerjakan pada waktu shalat yang pertam, dan boleh dikerjakan secara ta’khir, yaitu dikerjakan pada waktu shalat yang kedua. Adapun Syarat bolehnya melaksanakan Shalat jama’-qashar adalah sama seperti syarat shalat qashar.
B. PANDUAN PRAKTEK SHALAT JAMA’, QASHAR, DAN JAMA’-QASHAR
1. Panduan Praktik Shalat Jama' Taqdim
1). Cara melaksanakan shalat jama' taqdim (zhuhur dengan Ashar) sebagai berikut.
a. Mulailah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan shalat jama’.
b. Bersiap untuk melaksanakan shalat yang didahului dengan iqomah.
c. Melaksanakan shalat zhuhur empat rakaat diawali dengan niat untuk shalat jama' taqdim pada waktu takbiratul ihrom.
Contoh lafal niat zhuhur untuk jama' taqdim adalah:
أُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا مَعَ الْعَصْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا / إِمَامًا) لِلَّهِ تَعَالَى
”Saya berniat shalat zhuhur empat rakaat dijama' dengan Ashar secara taqdim (jadi makmum / jadi imam) karena Allah Ta’ala”.
d. Setelah niat, lanjutkan shalat zhuhur empat rakaat seperti biasa sampai salam.
e. Setelah salam langsung berdiri untuk melaksanakan shalat Ashar empat rakaat yang didahului dengan iqomah dengan niat shalat jama' taqdim.
Contoh lafal niat shalat Ashar untuk jama' taqdim adalah:
أُصَلِّيْ فَرْضَ الْـعَصْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا مَعَ الظُّهْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا / إِمَامًا) لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya : ”Saya berniat shalat ashar empat rakaat dijama' dengan zhuhur secara taqdim (jadi makmum / jadi imam) karena Allah Ta’ala”.
f. Selanjutnya melaksanakan shalat Ashar empat rakaat seperti biasa sampai salam.
2). Cara melaksanakan shalat jama' taqdim Maghrib dengan Isya’ adalah
a. Mulailah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan shalat jama’.
b. Bersiap untuk melaksanakan shalat yang didahului dengan iqomah.
c. Melaksanakan shalat Maghrib tiga rakaat diawali dengan niat untuk shalat jama' taqdim pada waktu takbiratul ihram.
Contoh lafal niat shalat Maghrib untuk jama' taqdim adalah:
أُصَلِّيْ فَرْضَ الْـمَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا مَعَ الْعِشَاءِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا / إِمَامًا) لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya :”Saya berniat shalat maghrib tiga rakaat dijama' dengan Isya’ secara taqdim (jadi makmum / jadi imam) karena Allah Ta’ala”.
d. Setelah niat, lanjutkan shalat Maghrib tiga rakaat seperti biasa sampai salam.
e. Sehabis salam, langsung berdiri untuk melaksanakan shalat Isya’ empat rakaat yang didahului dengan iqamah dengan niat shalat jama' taqdim.
Contoh lafal niat shalat Isya’ untuk jama' taqdim adalah:
أُصَلِّيْ فَرْضَ الْعِشَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا مَعَ الْـمَغْرِبِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا / إِمَامًا) لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya : ”Saya berniat shalat isya’ empat rakaat dijama' dengan maghrib secara taqdim (jadi makmum / jadi imam) karena Allah Ta’ala”.
f. Selanjutnya melaksanakan shalat Isya’ seperti biasa empat rakaat sampai salam.
2. Panduan Praktik Shalat Jama' Ta’khir
1). Cara melaksanakan shalat jama' Ta’khir Ashar dengan zhuhur adalah:
Untuk jama' takhir tata caranya hampir sama dengan jama' taqdim, hanya di niatnya saja yang berbeda, yaitu:
Contoh bacaan niat shalat Ashar untuk jama' Ta’khir empat rakaat:
أُصَلِّيْ فَرْضَ الْـعَصْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا مَعَ الظُّهْرِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا / إِمَامًا) لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya : ”Saya berniat shalat ashar empat rakaat dijama' dengan zhuhur secara ta’khir (jadi makmum / jadi imam) karena Allah Ta’ala”.
Contoh bacaan niat shalat zhuhur untuk jama' Ta’khir adalah:
أُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا مَعَ الْعَصْرِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا / إِمَامًا) لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya : ”Saya berniat shalat zhuhur empat rakaat dijama' dengan Ashar secara ta’khir (jadi makmum / jadi imam) karena Allah Ta’ala”.
2). Cara melaksanakan shalat jama' Ta’khir (Isya dan Magrib) adalah:
Contoh bacaan niat shalat Isya’ untuk jama' Ta’khir adalah:
أُصَلِّيْ فَرْضَ الْعِشَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا مَعَ الْـمَغْرِبِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا / إِمَامًا) لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya : ”Saya berniat shalat isya’ empat rakaat dijama' dengan maghrib secara ta’khir (jadi makmum / jadi imam) karena Allah Ta’ala”.
Contoh bacaan niat shalat Maghrib untuk jama' Ta’khir adalah:
أُصَلِّيْ فَرْضَ الْـمَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا مَعَ الْعِشَاءِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا / إِمَامًا) لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya : ”Saya berniat shalat maghrib tiga rakaat dijama' dengan Isya’ secara ta’khir (jadi makmum / jadi imam) karena Allah Ta’ala”.
.
3. Panduan Praktik Shalat Qashar
Cara melaksanakan shalat qashar (zhuhur dengan Ashar) adalah:
a. Memenuhi persyaratan untuk melaksanakan shalat.
b. Melaksanakan shalat yang didahului dengan iqomah.
c. Melaksanakan shalat zhuhur dua rakaat diawali dengan niat untuk shalat jama' taqdim dan diqashar
d. Melaksanakan shalat zhuhur, atau ashar atau isya’ dua rakaat sampai selesai/salam.
Contoh bacaan niat shalat zhuhur diqoshor:
أُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ رَكَعَتَيْنِ قَصْرًا أَدَاءً (مَأْمُوْمًا / إِمَامًا) لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya : ”Saya berniat shalat zhuhur dua rakaat diqashar (jadi makmum / jadi imam) karena Allah Ta’ala”.
Contoh bacaan niat shalat ashar diqoshor:
أُصَلِّيْ فَرْضَ الْـعَصْرِ رَكَعَتَيْنِ قَصْرًا أَدَاءً (مَأْمُوْمًا / إِمَامًا) لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya : ”Saya berniat shalat ashar dua rakaat diqashar (jadi makmum / jadi imam) karena Allah Ta’ala”.
Contoh bacaan niat shalat isya’ diqoshor:
أُصَلِّيْ فَرْضَ الْعِشَاءِ رَكَعَتَيْنِ قَصْرًا أَدَاءً (مَأْمُوْمًا / إِمَامًا) لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya : ”Saya berniat shalat isya’ dua rakaat diqashar (jadi makmum / jadi imam) karena Allah Ta’ala”.
4. Panduan Praktik Shalat Jama' Taqdim dan diQashar
1). Cara melaksanakan shalat jama' taqdim diqashar (zhuhur, Ashar dan Isya’) adalah:
a. Memenuhi persyaratan untuk melaksanakan shalat.
b. Melaksanakan shalat yang didahului dengan iqomah.
c. Melaksanakan shalat zhuhur, atau ashar, atau isya’ dua rakaat, diawali dengan niat untuk shalat qashar
Contoh lafal niatnya :
أُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ رَكَعَتَيْنِ قَصْرًا مَجْمُوْعًا مَعَ الْعَصْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا / إِمَامًا) لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya : ”Saya berniat shalat zhuhur dua rakaat dijama'-qashar dengan Ashar secara taqdim (jadi makmum / jadi imam) karena Allah Ta’ala”.
d. Melaksanakan shalat zhuhur dua rakaat sampai selesai.
e. Melaksanakan shalat Ashar dua rakaat, yang didahului dengan iqomah dengan niat shalat jama' taqdim dan diqashar
Contoh lafal niat:
أُصَلِّيْ فَرْضَ الْـعَصْرِ رَكَعَتَيْنِ قَصْرًا مَجْمُوْعًا مَعَ الظُّهْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا / إِمَامًا) لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya : ”Saya berniat shalat ashar dua rakaat dijama'-qashar dengan zhuhur secara taqdim (jadi makmum / jadi imam) karena Allah Ta’ala”.
f. Melaksanakan shalat Ashar dua rakaat sampai selesai.
2). Cara melaksanakan shalat jama' taqdim diqashar (Maghrib dengan Isya’) adalah:
a. Memenuhi persyaratan untuk melaksanakan shalat;
b. Melaksanakan shalat yang didahului dengan iqomah;
c. Melaksanakan shalat Maghrib tiga rakaat yang diawali dengan niat untuk shalat jama' taqdim dan diqashar !
Contoh lafal niat:
أُصَلِّيْ فَرْضَ الْـمَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا مَعَ الْعِشَاءِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا / إِمَامًا) لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya : ”Saya berniat shalat maghrib tiga rakaat dijama' dengan Isya’ secara taqdim (jadi makmum / jadi imam) karena Allah Ta’ala”.
d. Melaksanakan shalat Maghrib tiga rakaat sampai selesai;
e. Melaksanakan shalat Isya’ dua rakaat, yang didahului dengan iqomah dengan niat shalat jama' taqdim dan diqashar !
Contoh lafal niatnya adalah:
أُصَلِّيْ فَرْضَ الْعِشَاءِ رَكَعَتَيْنِ قَصْرًا مَجْمُوْعًا مَعَ الْـمَغْرِبِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا / إِمَامًا) لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya : ”Saya berniat shalat isya’ dua rakaat dijama'-qashar dengan maghrib secara taqdim (jadi makmum / jadi imam) karena Allah Ta’ala”.
f. Melaksanakan shalat Isya’ dua rakaat sampai selesai.
5. Panduan Praktik Shalat Jama' Ta’khir dan diQashar
Cara melaksanakan shalat jama' Ta’khir diqashar (zhuhur dengan Ashar):
Untuk jama' takhir yang diqashar, tata caranya hampir sama dengan jama' taqdim dan diqashar! Hanya niatnya saja yang berbeda, yaitu:
1) Contoh lafal niat shalat Ashar untuk jama' Ta’khir diqashar adalah:
أُصَلِّيْ فَرْضَ الْـعَصْرِ رَكَعَتَيْنِ قَصْرًا مَجْمُوْعًا مَعَ الظُّهْرِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا / إِمَامًا) لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya : ”Saya berniat shalat ashar dua rakaat dijama'-qashar dengan zhuhur secara ta’khir (jadi makmum / jadi imam) karena Allah Ta’ala”.
2) Contoh lafal niat shalat zhuhur untuk jama' ta’khir qashar adalah:
أُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ رَكَعَتَيْنِ قَصْرًا مَجْمُوْعًا مَعَ الْعَصْرِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا / إِمَامًا) لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya : ”Saya berniat shalat zhuhur dua rakaat dijama'-qashar dengan Ashar secara ta’khir (jadi makmum / jadi imam) karena Allah Ta’ala”.
3) Contoh lafal niat shalat Isya’ untuk jama' Ta’khir diqashar adalah:
أُصَلِّيْ فَرْضَ الْعِشَاءِ رَكَعَتَيْنِ قَصْرًا مَجْمُوْعًا مَعَ الْـمَغْرِبِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا / إِمَامًا) لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya : ”Saya berniat shalat isya’ dua rakaat dijama'-qashar dengan maghrib secara ta’khir (jadi makmum / jadi imam) karena Allah Ta’ala”.
4) Contoh lafal niat shalat maghrib untuk jama' Ta’khir diqashar adalah:
أُصَلِّيْ فَرْضَ الْـمَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا مَعَ الْعِشَاءِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا / إِمَامًا) لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya : ”Saya berniat shalat maghrib tiga rakaat dijama' dengan Isya’ secara ta’khir (jadi makmum / jadi imam) karena Allah Ta’ala”.
Setelah memahami ketentuan shalat jama' dan qashar, sebaiknya kalian bisa mempraktikkannya pada saat kalian bepergian jauh. Jangan sampai karena bepergian jauh, lalu meninggalkan shalat. Padahal shalat tidak boleh ditinggalkan, tidak seperti puasa yang boleh di-qadha’ atau diganti pada hari lain. Shalat tidak bisa diganti pada hari lain. Oleh karena itu, Allah memberikan berbagai kemudahan untuk shalat ketika dalam situasi sulit. Contoh, ketika tidak bisa berdiri, boleh shalat sambil duduk. Kalau tidak bisa duduk, boleh sambil berbaring. Kalau waktunya sempit, shalat bisa digabung dan diringkas. Semua kemudahan ini diberikan oleh Allah Swt agar umat Islam tidak meninggalkan shalat.
Rangkuman
1. Kemudahan & keringanan dalam menjalankan shalat bagi musafir disebut rukhshah.
2. shalat jama' adalah menggabungkan dua waktu shalat dalam satu waktu. Boleh dilaksanakan pada waktu shalat yang pertama (disebut taqdim) maupun pada watu shalat yang kedua (disebut ta’khir).
3. shalat qashar adalah shalat wajib yang diringkas dari empat rakaat menjadi dua rakaat. Shalat wajib yang boleh diqashar adalah zhuhur, Ashar dan Isya’, sedangkan shalat Magrib dan Subuh tidak boleh diqashar!
4. Shalat jama' dan qashar diperbolehkan apabila dalam perjalanan yang jauhnya kurang lebih 80,640 km.
5. shalat yang diqashar adalah shalat ada-an (tunai), bukan shalat qadha’