SILAHKAN ANAK-ANAK IBU BACA KARYA TULIS YANG PERNAH IBU BUAT
SEMOGA MENGINSPIRASI
SILAHKAN ANAK-ANAK IBU BACA KARYA TULIS YANG PERNAH IBU BUAT
SEMOGA MENGINSPIRASI
DEKLARASI ANTI NARKOBA
Oleh : Endang Wahyu Widiasai, M.Pd
Guru IPS di SMP Negeri 4 Cikalongwetan
Sungguh mengerikan, berdasarkan data dari BNN peredaran narkoba selama pandemi covid 19 semakin bertambah, bisa dibayangkan bagaimana nantinya generasi bangsa Indonesia dimasa yang akan datang, jika peredaran narkoba dibiarkan terus terjadi.
Belumlah usai pandemi Covid 19 ini melanda Indonesia. Kitapun dihadapkan dengan kenyataan banyak peredaran narkoba mengintai masyarakat, tak terkecuali anak-anak usia sekolah.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya, para Ulama sepakat mengharamkan mengonsumsi narkoba, karena efeknya yang merugikan bagi tubuh. Pemerintah sudah sejak lama memberikan perhatian yang sangat serius terhadap penanggulangan NAPZA, sejak tahun 1971, yaitu dengan dikeluarkannya INPRES No.6 tahun 1971, mengenai penyelamatan generasi muda Indonesia. UU No 22 tahun 1997 tentang narkotika kemudian disempurnakan dengan UU No 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
NAPZA yang dalam perkembangan awalnya dikenal dengan Narkotik ini merupakan hal yang penting dalam dunia kedokteran, salah satunya adalah candu atau yang lebih dikenal dengan opium. Tetapi permasalahan sekarang adalah, sudah sejak lama candu ini penggunaannya disalah gunakan, hal ini tidak bisa dianggap sepele sebab akan menghancurkan masa depan bangsa.
Sebuah kalimat berbunyi –Jika ingin melihat suatu bangsa dua puluh tahun kedepan maka lihatlah keadaan generasi mudanya pada saat ini. Jika dilihat pengguna NAPZA, dari hari ke hari jumlahnya bukan semakin berkurang tetapi semakin bertambah dan semakin sulit diberantas. Bisa dibayangkan bagaimana keadaan Negara kita 10 atau 20 tahun yang akan datang? Tidak mustahil bangsa kita akan menjadi bangsa merdeka, tetapi terjajah oleh bangsa lain, mudah-mudahan hal itu tidak akan pernah terjadi.
Penggunaan NAPZA pada prinsipnya dapat merangsang kinerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan, kemudian dapat menurunkan kualitas produktivitas pemakai NAPZA seperti kemalasan, sering melamun, suka menyendiri, emosional, merasa diri tidak berguna dan yang lebih parah lagi sipengguna tidak mempunyai gairah untuk hidup.
Upaya penanggulangan dan pemberantasan NAPZA ini telah banyak dilakukan, tetapi ironisnya pengguna NAPZA ini dari ke hari bukannya semakin berkurang malah semakin bertambah. Memang permasalahan disekitar NAPZA seperti lingkaran setan yang sulit sekali diberantas sampai keakar-akarnya. ditambah dengan kurang sadarnya peran serta dan kepedulian masyarakat terhadap bahaya NAPZA, ditambah hukuman yang terlalu ringan bagi pengedar NAPZA.
Lalu harus bagaimana memberantas peredaran NAPZA yang penyebarannya sudah seperti pisang goreng, sangat mudah didapatkan, bahkan anak dibawah umurpun dapat dengan mudah mendapatkannya?
Untuk memberantas NAPZA, tentunya diperlukan keseriusan dari berbagai pihak seperti pemerintah, sekolah sebagai pusat pembelajaran formal, masyarakat dan keluarga. Peranan keluarga yang penuh kasih sayang sangat diperlukan untuk menbentuk watak seorang anak. Keakraban dengan keluarga Insyaalloh akan membuat anak betah tinggal di rumah, menjadikan keluarganya sebagai sahabat untuk mencurahkan kasih sayang dan bertukar pikiran.
Dari pihak sekolah juga harus terus menerus mensosialisasikan kepada siswa, tentang bahaya dan pencegahan bahaya narkoba ini. Mengingat bahaya penyalahgunaan Narkoba terus mengintai para pelajar kita, bahkan peredarannya sekarang sudah semakin meluas, dan korbannya tidak melihat kalangan usia. Tema-tema pembinaan tentang bahaya Narkoba dapat diintegrasikan dengan pendidikan agama, pendidikan karakter, pendidikan olahraga, pendidikan budi pekerti, diintegrasikan kedalam mata pelajaran. Tema-tema bahaya narkoba harus menjadi salah satu menu utama dalam pembinaan-pembinaan yang diberikan oleh pihak sekolah. Bisa juga dipublikasikan dalam buletin/majalah dinding sekolah/majalah digital sekolah.
Kondisi ini sangat miris dan harus segera ditangani, bukankah lebih baik kita bergerak daripada diam? jika tidak dikhawatirkan tingkat kesehatan masyarakat bisa terganggu, khususnya akan berdampak bagi pertumbuhan a nak-anak usia sekolah. Padahal minum susu sangat baik bagi kesehatan, dapat meningkatkan daya tahan tubuh, diharapkan dengan meningkatnya daya tahan tubuh dapat meningkatkan konsentrasi siswa dalam belajar.
Berdasarkan kondisi tersebut maka kami berinisiatif untuk menggalakan program GERIMIS BAGUS (gerakan minum susu bagi anak usia sekolah), kami mencari donator untuk menyelenggarakan program ini, Alhamdulillah ada beberapa donatur yang memberikan dana untuk mensukseskan program ini. Memang pada awalnya sulit sekali mencari para donatur tapi setelah kami buktikan dan yakinkan pada mereka, dan kami juga amanah dalam melaporkan keuangan, Alhamdulillah yang tadinya kegiatan ini terselenggara hanya satu kali dalam satu tahun, untuk kedepannya bisa terselenggara setiap dua bulan sekali.
Gerakan GERIMIS BAGUS dan DEKLARASI ANTI NARKOBA dilaksanakan secara daring pada tanggal 26 Juni 2021, dan akan terus dilaksanakan, terlihat anak-anak bahagia sekali ketika diberi susu gratis, dengan cara secara bergiliran datang ke sekolah. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa bernilai ibadah buat kami dan para donatur. Bersamaan dengan program gerimis bagus di sekolah kami juga diadakan deklarasi anti narkoba, sebagai pendidik kami juga prihatin dengan peredaran narkoba yang sudah merajalela hingga ke pelosok desa, bahkan pengguna narkoba sudah memasuki ranah anak sekolah mulai dari tingkat SD. Dalam kegiatan deklarasi anti narkoba ini diadakan lomba membuat slogan anti narkoba.
Kegiatan deklarasi anti narkoba ini dibimbing oleh dewan guru dan deklarasi anti narkoba dipipin oleh Nelisa kelas 8 diikuti oleh seluruh siswa, terasa hikmat dan bergema pada saat pembacaan deklarasi, teks yang dibacakan pada waktu itu adalah : “PERANGI NARKOBA SEKARANG JUGA KATAKAN TEGAS TIDAK PADA NARKOBA PRESTASI YES NARKOBA NO, HIDUP SEHAT TANPA NARKOBA, KAMI BERPRESTASI TANPA NARKOBA. Slogan-slogan itu di bacakan secara bergiliran oleh semua siswa.
Pemberian susu gratis dan deklarasi anti narkoba ini mudah-mudahan bisa membuat anak-anak kami menjadi anak yang sehat, cerdas, berahlak mulia dan mempunyai budi pekerti yang luhur seperti apa yang tercantum dalam tujuan pendidikan Nasional. Kami selalu yakinkan pada anak-anak walaupun kita berada jauh dipelosok desa tapi kita punya potensi yang luar biasa jika terus menerus mengembangkan diri.
Alhamdulillah dengan semangat pantang menyerah dan kerja keraas akhirnya program ini dapat terlaksana walaupun kami juga menyadari masih banyak kekurangannya, sesuatu yang pada awalnya sulit tetapi ketika kita bersabar dan terus menjalaninya tanpa kenal lelah akan dipermudah oleh Nya, Insyaalloh niat baik pasti akan menemukan jalannya.
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran narkotika diwujudkan dalam bentuk peran serta masyarakat, karena tanpa dukungan masyarakat segala usaha, upaya dan kegiatan penegakan hukum akan mengalami kegagalan.
Pemerintahpun harus tegas dan konsisten dalam menanggulangi peredaran narkoba. Dengan kolaborasi antara, pemerintah, masyarakat, sekolah dan keluarga diharapkan dapat menekan peredaran narkoba.
Ayo, kita bahu membahu untuk memerangi narkoba! Banyaklah melakukan hal positif, bermanfaat dan jangan lupa dekatkan diri pada yang Maha Kuasa. Pasrahkan semua permalasalahan kehidupan hanya padanya, berusahalan untuk selalu memperbaiki kualitas kehidupan kita! ***