3.8.2 Menjelaskan atom dan partikel-partikel penyusun atom
3.8.3 Menjelaskan teori perkembangan atom
3.8.4 Menghubungkan proton, neutron, dan elektron dalam atom melalui nomor atom dan nomor massa
Suatu benda dan makhluk hidup tersusun atas partikel terkecil yang dinamakan atom. Akan tetapi, perkembangan penelitian tentang atom menjelaskan bahwa suatu atom masih tersusun oleh bagian-bagian kecil lainnya.
Gambar :
Atom tersusun atas proton, neutron dan electron.
1.Partikel Subatom
Atom adalah partikel terkecil suatu benda yang tidak dapat dibagi lagi. Akan tetapi, suatu atom tersusun atas bagian yang dinamakan partikel subatom. Terjadi perkembangan teori model atom oleh John Dalton, JJ Thomson, Rutherford, dan Niels Bohr. Dari perkembangan teori model atom tersebut diperoleh teori terbaru yaitu teori mekanika gelombang. Teori ini menjeaskan bahwa atom tersusun dari partikel subatom yaitu neutron, proton dan electron. Neutron dan proton membentuk inti atom yang padat. Electron bergerak di sekeliling inti atom dengan kecepatan hampir seperti kecepatan cahaya dan membentuk awan electron yang disebut orbital.
Atom bermuatan netral karena atom memiliki jumlah proton dan elektron sama banyak. Apabila jumlah proton lebih banyak daripada jumlah elektron, atom menjadi bermuatan positif. Sebaliknya, apabila jumlah elektron lebih banyak daripada jumlah proton, atom menjadi bermuatan negatif.
Gambar : Partikel pertikel penyusun atom
Teori atom mengalami perkembangan dari masa ke masa. Istilah atom pertama kali diajukan oleh Democritus yang menyatakan bahwa atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Kemudian, beberapa ilmuwan seperti John Dalton, J.J. Thomson, E. Rutherford, Niels Bohr, dan Erwin Schrodinger berpartisipasi dalam menyempurnakan teori atom.
Gambar :
Model Atom Dalton
Pada tahun 1803 ilmuwan Inggris bernama John Dalton mengemukakan teori atomnya yaitu materi terdiri atas aom-atom.
Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil.
Atom merupakan partikel terkercil yang tidak dapat dibagi lagi.
Atom dari unsur yang sama memiliki sifat dan massa yang sama, sebaliknya atom yang berbeda memiliki sifat dan massa yang berbeda.
Senyawa adalah materi yang terdiri atas dua jenis atom atau lebih dengan perbandingan tertentu.
Reaksi kimia merupakan penataan ulang atom-atom sehingga tidak atom yang berubah setelah reaksi.
Gambar :
Model Atom JJ Thomson
J. J. Thomson mengemukakan teori atom seperti model roti kismis.
Menurut Thomson, atom merupakan bola bermuatan positif dan di tempat-tempat tertentu terdapat elektron-elektron yang bermuatan negatif. Elektron-elektron tersebut tersebar pada bola seperti kismis pada roti.
Menurut Rutherford, atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif. Inti atom mengandung hampir seluruh massa atom (inti atom merupakan pusat muatan positif dan pusat massa) dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif seperti model tata surya.
Gambar : Model Atom Niels Bohr
Menurut Bohr, atom terdiri atas inti atom yang menjadi pusat massa atom dan pusat muatan positif. Sementara itu, elektron bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan tertentu (orbit) yang disebut kulit atom. Kulit atom yang paling dekat dengan inti atom mempunyai energi paling rendah. Kulit atom yang terletak jauh dari inti mempunyai energi lebih tinggi.
Apabila elektron berpindah ke kulit atom lebih luar, elektron akan menyerap energi. Apabila elektron berpindah ke kulit atom lebih dalam, elektron akan memancarkan energi. Sementara itu, apabila elektron berada dalam keadaan stasioner (tetap), elektron tidak memancarkan energi.
Gambar :
Model Atom Erwin Schrodinger
Teori atom modern dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1927). Dalam teori atomnya Schrodinger mengemukakan bahwa atom tersusun atas partikel subatom yaitu elektron (e), proton (p), dan neutron (n). Elektron mengelilingi inti atom dengan kecepatan cahaya, elektron tersebut digambarkan seperti awan elektron. Kedudukan elektron dalam kulit atom tidak dapat ditentukan secara pasti tetapi hanya dapat ditentukan kebolehjadian ditemukannya elektron.
Atom dari unsur berbeda mempunyai penyusun partikel atom berbeda. Jumlah proton di dalam inti atom disebut nomor atom dan diberi lambang Z. Pada atom netral, jumlah proton sama dengan jumlah electron. Dengan demikian, nomor atom selain menunjukkan jumlah proton juga menunjukkan jumlah electron suatu atom. Massa suatu atom ditentukan oleh jumlah neutron, proton dan electron. Massa atom diberi lambang A. Oleh karena massa electron sangat kecil, massa electron dapat diabaikan. Secara umum penulisan lambang atom, nomor atom, dan nomor massa suatu atom dituliskan sebagai berikut
Keterangan :
X = lambang atom
A = nomor massa = jumlah proton + neutron
Z = nomor atom = jumlah proton = jumlah electron
A-Z = jumlah neutron = nomor massa – nomor atom
Misal atom oksigen dengan lambang atom . Berdasarkan lambang tersebut, atom oksigen memiliki nomor atom (Z) 8 dan nomor massa (A) 16. Nomor atom menunjukkan jumlah proton atau jumlah neutron. Atom oksigen memiliki jumlah proton dan electron sebanyak 8. Jumlah neutron dihitung dengan persamaan jumlah neutron = nomor massa – nomor atom = 16 – 8 = 8.
Agar kamu dapat lebih memahami penulisan lambang atom, menentukan nomor massa, jumlah proton, serta jumlah elektronnya lengkapi Tabel 8.4!
Di alam ditemukan atom-atom yang memiliki jumlah proton sama, tetapi memiliki massa atom berbeda. Selain itu, ditemukan pula atom-atom yang memiliki jumlah neutron sama atau massa atom sama, tetapi memiliki nomor atom berbeda. Oleh karena itu, dikenalkan istilah isotop, isoton dan isobar.
Isotop
Isotop merupakan atom-atom dari unsur yang sama (memiliki nomor atom sama), tetapi nomor massanya berbeda.
Isoton
Isoton adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (memiliki nomor atom dan nomor massa berbeda), tetapi memiliki jumlah
massa yang sama. Contoh dengan
Isobar
Isobar adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (memiliki nomor atom berbeda), tetapi memiliki nomor neutron yang sama.