Visi Murid impian
Seorang guru, ia adalah pendidik yang berkewajiban menuntun murid agar memiliki motivasi instrinsik yaitu senantiasa belajar tanpa adanya tekanan atau paksaan dari orang lain. Guru sebagai pendidik dan pembimbing harus melaksanakan fungsinya sebagai fasilitator dan motivator untuk mewujudkan merdeka belajar. Adapun Visi murid impian yang saya harapkan di masa depan adalah,
Saya memimpikan murid-murid yang berpikiran kritis, mampu berinovasi mengikuti perkembangan zaman dan memiliki budi pekerti yang baik.
Saya memimpikan murid-murid yang memiliki cara berfikir kritis agar mampu menganalisis dan dapat mengambil keputusan sebagai seorang leader.
Saya memimpikan murid-murid yang berkarakter dan berbudaya.
Murid-murid saya akan menjadi pemimpin masa depan sesuai bidang keahlian masing-masing yang mencerminkan profil Pancasila.
Saya memimpikan murid-murid yang penuh kecerian dan kebahagian serta penuh dedikasi dan tanggung jawab.
Inkuiri Apresiatif
Visi sekolah bukanlah Sesuatu yang kekal. Idealnya visi ini memang harus disempurnakan secara periodik. Kepala Sekolah dapat menginisiasi perwakilan stakeholder sekolah untuk merumuskan revisi visi sekolah sesuai perkembangan zaman. Namun, yang terjadi visi tidak direvisi secara periodik meskipun pada kenyataannya visi yang ada kurang sesuai dengan perkembangan zaman. Selain itu, keberadaan visi juga hanya sebagai hiasan yang di pajang di bagian depan sekolah. Pertanyaannya, apakah semua warga sekolah tahu, hafal dan paham dengan visi itu? Bagaimana kita dapat mencapai visi jika kita tidak mengetahui sasaran yang akan kita capai? Pada akhirnya, tidak semua pemangku kepentingan peduli dengan pengembangan sekolah.
Visi merupakan suatu gambaran atau harapan yang ingin diwujudkan dengan mengelola hal yang positif, sebagai alat bantu yang mewujudkan visi yang diimpikan bisa menggunakan Inkuiri Apresiatif (IA). pendekatan ini bisa diawali dengan mengidentifikasi hal baik yang ada di sekolah, mempertahankannya kemudian memunculkan strategi untuk mewujudkan ke arah yang lebih baik lagi nantinya, kelemahan kekurangan dan ketiadaan menjadi tidak relevan , kemudian sekolah dapat menyelaraskan kekuatan tersebut dengan visi sekolah dan visi setiap warga sekolah, rasa tanggung jawab, toleransi, berpikir kritis dan kreatif, kemandirian dan disiplin dalam mengerjakan tugas adalah tolak ukur dari tercapainya sebuah VISI. Untuk dapat mewujudkan visi sekolah maka perlu sebuah pendekatan atau paradigma. Pendekatan yang dipakai adalah Inkuiri Apresiatif (IA). IA dikenal sebagai pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan.
Inkuiri Apresiasif ini dimulai dengan menggali hal-hal positif, keberhasilan yang telah dicapai dan kekuatan yang dimiliki organisasi, sebelum organisasi menapak pada tahap selanjutnya dalam melakukan perencanaan perubahan. Bila organisasi lebih banyak membangun sisi positif yang dimilikinya, maka kekuatan sumber daya manusia dalam organisasi tersebut dipastikan akan meningkat dan kemudian organisasi akan berkembang secara berkelanjutan.
Setelah saya menonton video BAGJA saya memperoleh ilmu tentang bagaimana cara kita menciptakan sekolah yang aman dan nyaman bagi murid. Untuk mencapai tujuan tersebut, kita harus memiliki kekuatan baik dari dalam diri kita sendiri maupun kekuatan dari luar. Untuk mewujudkan visi murid impian yang kita inginkan, visi kita harus sesuai dengan visi sekolah yang sudah memang ditetapkan di dalam sekolah.
Pendekatan BAGJA merupakan alat bantu yang akan memperkaya persenjataan guru penggerak untuk mewujudkan visi yang diimpikan ,pada awal penerapannya ,mungkin kita akan merasakan kejanggalan atau meragukan keberhasilannya, namun perubahan positif perlu dimulai dari langkah yang kecil dan dilakukan dengan konsistensi sabar akan membuah hasil yang luar biasa.
Masjid Jami'Aceh Selatan