Hal Positif :

Saat guru Kimia kami memberikan satu soal dadakan yang harus dikerjakan di papan tulis. Satu persatu siswa ditunjuk maju namun tidak dapat menyelesaikan soal tersebut. Hukumannya semua harus berdiri dengan kaki sebelah, sampai akhirnya hanya tersisa 6 orang siswa lagi di bangku termasuk saya. Pada kesempatan selanjutnya saya mencoba menunjuk tangan namun belum diberi kesempatan menjawab setelah sisa 5 siswa lagi saya diberi kesempatan maju dengn catatan jika saya salah menjawab maka semua harus berdiri. Teman-teman yang masih duduk harap-harap cemas dan menitipkan harapan saat saya maju. Alhamdulillah, saya bisa menyelesaikan soal tersebut dengan baik dan akhirnya semua teman-teman yang awalnya berdiri di bebaskan untuk duduk kembali dan saat itu saya dianggap sebagai pahlawan, hehe, seru!

Yang terlibat dalam peristiwa ini : Guru Kimia , Kami siswa kelas Biologi 1

Hal Negatif :

Sehari sebelumnya teman-teman sudah kasak-kusuk karena akan ditayangkannya film “ Pengantin Remaja” film yang sangat dinanti-nantikan para remaja saat itu, maklum belum ada internet seperti sekarang jadi nontonnya masih di TV doang. Akhirnya saya dan teman-teman nekat panjat tembok belakang sekolah untuk cabut hanya sekedar mau menonton film yang kebetulan tayang di jam sekolah. Alhasil keesokan harinya kami semua di hukum membersihkan pekarangan sekolah yang sangat luas sampai salah seorang teman pingsan dan akhirnya kami pun di suruh istirahat kembali.

Yang terlibat dalam peristiwa ini : siswa dan pihak sekolah

1. Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat dirasakan dan mungkin masih dapat memengaruhi diri Anda di masa sekarang?

Sesungguhnya alam bawah sadar kita menyimpan semua momen-momen positif dan negatif yang pernah kita alami. Hal-hal yang berkesan sejatinya akan menjadi sejarah yang penting bagi kehidupan selanjutnya. Dalam hal ini masa-masa sekolah adalah masa keemasan dimana seorang anak akan menjadikan kenangan masa kecilnya sebagai arah perjalanannya menuju dewasa. Momen positif akan terus menjadi motivasi untuk terus berbuat yang terbaik, sedangkan momen negatif menjadi pembelajaran yang tidak akan pernah diulang dan terus berupaya memperbaikinya. Catatan kecil ini membentuk karakter diri setelah saya menjadi guru yang sebenarnya.

2. Menurut Anda, apa saja peran dari seorang guru jika dikaitkan dengan trapesium usia?

Guru adalah cermin jiwa peserta didiknya, ditangan gurulah tercipta berjuta kenangan yang tak terlupakan baik itu kenangan positif maupun kenangan negatif. Oleh sebab itu hendaklah seorang guru benar-benar memberikan contoh dan teladan yang baik , berusaha mengayomi peserta didiknya. Menjadikan pola asih, asah dan asuh sebagai pendekatan. Dunia anak-anak adalah dunia yang indah hendaknya seorang guru meninggalkan kenangan yang indah dalam memori anak sebagai penggiat semangatnya di masa yang akan datang. Guru harus mampu menuntun segala kodrat yang ada pada anak sehingga anak dapat menyesuaikan kodrat alam dan kodrat zamannya.

3. Buatlah 1-2 kalimat yang dapat menggambarkan nilai-nilai yang Anda percayai sebagai seorang Guru, menggunakan kata-kata berikut: Guru, Murid, Belajar, Makna.

Guru adalah teladan nyata yang selalu ditiru oleh muridnya. Belajar akan lebih bermakna jika murid mengalami langsung apa yang ia pelajari. Karena hakikatnya Guru dan murid merupakan dua relasi dan kombinasi dalam menciptakan dinamika belajar.

1. Hubungan antara Profil Pelajar Pancasila dengan Peran serta Nilai Guru Penggerak.

Antara profil Pancasila dan guru penggerak ibarat satu batang tubuh yang tidak dapat dipisahkan. keduanya saling bersinergi menciptakan sebuah keharmonisan . Guru penggerak dengan perannya yang meliputi sebagai pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, mewujudkan kepemimpinan murid . Dengan peran-peran di atas , guru penggerak mampu menyukseskan program merdeka belajar dan profil pelajar Pancasila. Dalam hal ini semua aspek yang ada pada diri Guru Penggerak itu harus benar-benar terpancar dan mencerminkan profil Pancasila dalam dirinya sehingga guru tersebut dapat menjadi contoh teladan yang baik dan mampu menjadi pelopor pergerakan menuju program Merdeka Belajar.

2. Sebagai seorang Calon Guru Penggerak, tentunya harus dibekali dengan pemahaman terhadap nilai-nilai kependidikan yang sesungguhnya. Guru Penggerak bukanlah guru biasa apa lagi cengeng dengan keadaan-keadaan yang tidak kondusif, namun guru penggerak itu mampu menjadi model sekaligus penggerak pembelajaran . Banyak hal yang dapat kita lakukan jika dukungan itu belum kita dapati salah satunya adalah dengan membuka komunikasi aktif baik kepada rekan sejawat maupun kepada kepala sekolah. Menjelaskan semua visi dan misi program guru penggerak, melakukan aksi nyata dalam pembelajaran dan terus dengan bersungguh-sungguh menjadikan diri sebagai model pembelajaran yang sejalan dengan profil Pancasila.