Puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan bahasa yang indah, padat, dan penuh makna untuk menyampaikan perasaan, pikiran, atau pesan tertentu. Dalam perkembangannya, puisi dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu puisi lama dan puisi baru.
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan tertentu, seperti jumlah baris, jumlah suku kata, rima, dan irama. Puisi lama biasanya disampaikan secara lisan dan sering kali memiliki nilai tradisional dan budaya yang kuat.
Terikat oleh aturan seperti jumlah baris, suku kata, dan rima.
Menggunakan bahasa yang formal dan kiasan.
Disampaikan secara turun-temurun.
Tidak diketahui siapa pengarangnya (anonim).
Pantun
Pantun terdiri dari empat baris, dengan rima a-b-a-b. Dua baris pertama (sampiran) dan dua baris terakhir (isi).
Contoh:
"Buah mangga buah durian,
Buah apel dimakan pagi.
Jika ingin menjadi pilihan,
Belajarlah dengan hati."
Gurindam
Gurindam biasanya terdiri dari dua baris dengan rima a-a dan mengandung nasihat.
Contoh:
"Barang siapa tiada memegang agama,
Sekali-kali tiada boleh dibilang nama."
Syair
Syair memiliki empat baris dalam satu bait, dengan rima a-a-a-a. Semua baris adalah isi.
Contoh:
"Layar terkembang perahu berlayar,
Menuju lautan luas terbentang.
Pemuda bijak takkan mengkhianar,
Hidup berpegang teguh kejujuran."
Mantra
Mantra digunakan dalam upacara adat atau ritual.
Contoh:
"Burung terbang tinggi ke langit,
Aku pun datang membawa semangat."
Puisi baru adalah puisi yang lebih bebas dibandingkan puisi lama. Puisi ini tidak terikat oleh aturan tertentu, seperti jumlah baris, rima, atau irama. Puisi baru biasanya lebih modern dan ekspresif.
Tidak terikat oleh aturan baku.
Menggunakan bahasa yang lebih bebas dan kreatif.
Nama pengarang biasanya diketahui.
Memiliki tema yang lebih beragam.
Hymne
Puisi yang berisi pujian untuk Tuhan, pahlawan, atau tanah air.
Contoh:
"Wahai bumi pertiwi,
Tempat kami berteduh abadi.
Dalam pelukanmu kami berdiri,
Bersyukur atas kasihmu tak henti."
Ode
Puisi yang berisi pujian atau sanjungan terhadap sesuatu yang dianggap mulia.
Contoh:
"Wahai para pahlawan bangsa,
Engkau yang tak kenal lelah berjuang.
Darahmu mengalirkan kebebasan,
Kami bangga menjadi generasimu."
Elegy
Puisi yang mengungkapkan kesedihan atau ratapan.
Contoh:
"Air mata jatuh tak berkesudahan,
Kehilanganmu adalah duka mendalam.
Tapi kenanganmu abadi selamanya,
Dalam setiap hembusan napasku."
Epigram
Puisi yang berisi nasihat atau ajaran hidup.
Contoh:
"Hidup ini laksana ombak di lautan,
Tegar dan kuatlah melawan badai.
Karena pelaut sejati takkan menyerah,
Sampai pelabuhan impian tercapai."
Balada
Puisi yang berisi cerita atau kisah.
Contoh:
"Di malam sunyi tanpa cahaya,
Seorang gadis duduk di tangga.
Menunggu kekasih yang tak kunjung tiba,
Dengan setetes harapan di ujung doa."
Soneta
Puisi yang terdiri dari 14 baris dengan rima tertentu.
Contoh:
"Saat pagi menyapa dengan lembut,
Embun menari di atas dedaunan.
Hari baru membawa harapan,
Dalam doa yang tak pernah luput."