Teks drama adalah naskah atau tulisan yang berisi dialog, petunjuk, dan aksi yang akan diperankan oleh aktor dalam sebuah pertunjukan. Drama biasanya ditulis dalam bentuk dialog antar tokoh dan berfungsi sebagai pedoman bagi para pemain dan sutradara.
Berbentuk Dialog: Sebagian besar teks drama ditulis dalam bentuk percakapan antar tokoh.
Memiliki Petunjuk Laku: Ada arahan mengenai gerakan, ekspresi, atau suasana.
Berfokus pada Konflik: Biasanya terdapat permasalahan atau konflik yang menjadi inti cerita.
Durasi Terbatas: Drama dirancang untuk ditampilkan dalam waktu tertentu.
Disajikan Secara Langsung atau Tidak Langsung: Bisa dipentaskan langsung atau dinikmati melalui pembacaan.
Drama dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai aspek, seperti isi cerita, media penyajian, dan bentuk penyajiannya.
1. Berdasarkan Isi Cerita:
Tragedi: Drama yang mengandung kisah sedih, biasanya berakhir dengan kematian atau kehancuran tokoh utama.
Contoh: Hamlet karya William Shakespeare.
Komedi: Drama yang menyajikan cerita lucu dengan tujuan menghibur.
Contoh: The Importance of Being Earnest karya Oscar Wilde.
Tragekomedi: Perpaduan antara tragedi dan komedi, dengan elemen menyedihkan tetapi tetap ada unsur humor.
Contoh: The Merchant of Venice karya William Shakespeare.
2. Berdasarkan Media Penyajian:
Drama Panggung: Dipentaskan di atas panggung dengan penonton langsung.
Contoh: Drama sekolah atau teater tradisional.
Drama Radio: Disajikan hanya dalam bentuk audio tanpa visual.
Contoh: Drama radio zaman dulu di RRI.
Drama Televisi/Film: Disajikan dalam bentuk visual melalui media elektronik.
Contoh: Sinetron atau film layar lebar.
Drama Wayang: Dipadukan dengan seni wayang.
Contoh: Pertunjukan wayang kulit dengan cerita Mahabharata.
3. Berdasarkan Bentuk Penyajiannya:
Drama Tradisional: Biasanya mengandung unsur budaya lokal.
Contoh: Ludruk dan Ketoprak.
Drama Modern: Disajikan dengan gaya dan tema kontemporer.
Contoh: Drama di gedung pertunjukan modern.
Musikal: Drama yang dialognya disampaikan melalui nyanyian.
Contoh: Les Misérables.
Prolog: Bagian pembukaan yang memperkenalkan tokoh, latar, dan konflik awal.
Dialog: Bagian inti drama yang berisi percakapan antar tokoh.
Epilog: Bagian penutup yang berisi kesimpulan atau penyelesaian cerita.