Modul 3: Pemimpin Pembelajaran dalam Pengembangan Sekolah
Modul 3: Pemimpin Pembelajaran dalam Pengembangan Sekolah
Resume Paket Modul 3: Pemimpin Pembelajaran dalam Pengembangan Sekolah
(Modul 3.1 - 3.3)
Paket Modul 3 berfokus pada peran Guru Penggerak sebagai pemimpin transformasi yang mampu mengambil keputusan yang etis dan bijak, mengelola sumber daya sekolah sebagai aset, serta merancang program yang benar-benar berdampak positif bagi murid.
Koneksi Antarmateri (Kesimpulan Modul 3)
Modul 3 adalah puncak dari Program Guru Penggerak, mengubah Guru menjadi pemimpin yang memiliki dampak luas:
1. Keputusan yang Etis (3.1) menjadi landasan moral Guru Penggerak dalam memimpin perubahan.
2. Pengelolaan Sumber Daya Berbasis Aset (3.2) memberikan perspektif bahwa sekolah sudah kaya akan potensi untuk membuat perubahan.
3. Pengelolaan Program Berdampak Positif (3.3) adalah implementasi dari keputusan etis (3.1) dan pemanfaatan aset (3.2) melalui kerangka IA/BAGJA, dengan tujuan utama untuk menumbuhkan Kepemimpinan Murid sebagai wujud nyata dari pendidikan yang berpihak pada murid.
Modul 3.1: Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin
Modul ini membekali Guru Penggerak dengan kerangka berpikir yang etis untuk mengambil keputusan dalam situasi dilema.
Dilema Etika vs. Bujukan Moral
Dilema Etika adalah situasi di mana dua nilai kebajikan yang sama-sama benar saling berbenturan. Bujukan Moral adalah situasi di mana ada nilai kebenaran melawan nilai yang salah. Pemimpin hanya perlu berfokus pada Dilema Etika.
4 Paradigma Dilema Etika
Kerangka untuk mengidentifikasi siapa yang berhadapan dalam konflik nilai:
1. Individu lawan Masyarakat,
2. Rasa Keadilan lawan Rasa Kasihan,
3. Kebenaran lawan Kesetiaan, dan
4. Jangka Pendek lawan Jangka Panjang.
3 Prinsip Pengambilan Keputusan
Dasar-dasar berpikir untuk membuat keputusan:
1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking),
2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), dan
3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking).
9 Langkah Pengambilan Keputusan
Prosedur sistematis untuk menguji, menganalisis, dan mengambil keputusan etis yang bertanggung jawab.
Modul 3.2: Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya
Modul ini mengubah paradigma Guru Penggerak dari berpikir berbasis kekurangan (deficit-based thinking) menjadi berpikir berbasis aset atau kekuatan (asset-based thinking) dalam pengelolaan sumber daya sekolah.
Paradigma Berbasis Aset
Pendekatan yang berfokus pada pemanfaatan potensi, kekuatan, dan sumber daya yang telah dimiliki oleh sekolah untuk mencapai perubahan positif.
7 Aset Utama Sekolah (7 Modal)
Sumber daya yang dapat dikelola dan dimanfaatkan sebagai kekuatan sekolah:
1. Modal Manusia (Guru, Murid, Kepala Sekolah, Komite, dll.).
2. Modal Sosial (Jaringan, Komunitas, Norma yang berlaku).
3. Modal Fisik (Gedung, Sarana/Prasarana, Lapangan).
4. Modal Lingkungan/Alam (Udara bersih, Kebun sekolah, Lingkungan belajar).
5. Modal Finansial (Dana BOS, Funding, Sumbangan).
6. Modal Politik (Kebijakan pemerintah daerah, Regulasi sekolah).
7. Modal Agama dan Budaya (Nilai kearifan lokal, Perayaan keagamaan).
Pendekatan Pengembangan
Sumber daya ini dikelola menggunakan pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA) dengan tahapan BAGJA (Modul 1.3).
Modul 3.3: Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid
Modul ini mengarahkan Guru Penggerak untuk merancang program atau kegiatan yang berfokus pada Kepemimpinan Murid (Student Agency) dan memastikan program tersebut berkelanjutan.
Kepemimpinan Murid (Student Agency)
Kondisi ketika murid memiliki suara (Voice), pilihan (Choice), dan kepemilikan (Ownership) dalam proses pembelajaran dan pengembangan sekolah.
Prinsip Program Berdampak
Program harus didasarkan pada visi (1.3), berpihak pada murid (1.2), serta memanfaatkan 7 Modal Aset (3.2).
Tahapan Perencanaan Program
Menggunakan kerangka BAGJA (Inkuiri Apresiatif) untuk memastikan program berbasis kekuatan, dimulai dari mengidentifikasi mimpi murid (Gali Mimpi).
Pemantauan dan Evaluasi
Program perlu dipantau dan dievaluasi secara berkala menggunakan model yang berfokus pada dampak terhadap murid.