MATERI : VIRTUAL PRIVATE SERVER (VPS)
BAGIAN 1
Kompetensi Dasar
3.11 Mengevaluasi VPS
4.11 Mengkonfigurasi VPS
BAGIAN 1
Kompetensi Dasar
3.11 Mengevaluasi VPS
4.11 Mengkonfigurasi VPS
VPS (Virtual Private Server) secara sederhana dapat diartikan computer server yang berada di dunia maya. Artinya tidak nyata (virtual) namun kita dapat memiliki dengan cara menyewa. Hampir sama dengan komputer di dunia nyata,
VPS memiliki harddisk, memory, prosesor sampai dengan operasi sistem (OS). Yang paling menyolok dari Pengertian VPS adalah beroperasi selama 24 jam tanpa henti dan terhubung dengan jaringan internet. Dengan demikian data serta aplikasi yang ada di VPS dapat diakses atau dijalankan terus menerus selama 24 jam lewat jaringan internet kapan dan dimana saja.
VPS dapat dibagi menjadi beberapa VM (Virtual Machines), dimana di setiap VM adalah berupa “Virtual server” yang dapat di install system operasi tersendiri. VPS terasa seperti sebuah Dedicated Server. Dibanding dengan shared hosting, menyewa VPS akan mendapatkan resource yang lebih baik sehingga tidak terganggu jika ada problem pada website yang dikelola. Selain itu VPS mendapatkan root akses sehingga lebih leluasa dalam mengkustomasi server sesuai kebutuhan anda.
Kelebihan VPS dibanding Dedicated Server antara lain VPS lebih Fleksibel. Anda hanya perlu membayar resource yang anda butuhkan, nanti jika kebutuhan meningkat, bisa di upgrade tahap demi tahap. Namun, anda dituntut belajar VPS mengingat pengopersiannya sedikit rimit dari pada shared hosting yang bisanya tinggal pakai saja.
Fungsi VPS (Virtual Private Server) l
a) SSH Tunneling. Berfungsi hampir sama dengan VPN yaitu mengubah IP menjadi IP VPS tersebut. (Konten – VPS – ISP – Komputer anda)
b) VPN atau Virtual Private Network berfungsi mirip seperti SSH Tunneling, yaitu mengubah IP karena Konten akan melewati VPS Terlebih dahulu sebelum mengirim ke ISP anda, lalu ke Komputer anda.
c) Proxy berfungsi mirip seperti VPN, tetapi tidak seleluasa VPN dalam penggunaanya.
d) VPS dapat difungsikan menjadi tempat menyimpan Web anda (Web Hosting). Anda dapat dengan leluasa menggunakan resource VPS anda untuk Web Pribadi anda juga.
e) VPS juga dapat digunakan untuk menyimpan File-file yang ingin anda bagikan secara online dengan orang-orang disekitar anda atau dengan publik.
f) VPS juga dapat dipergunakan untuk Game Private Server seperti Ragnarok, RF Online, Minecraft, dan lain-lainnya.
g) Shoutcast Hosting untuk membuat Radio Online sendiri menggunakan VPS.
VPS (Virtual Privat Server) adalah teknologi server side tentang system operasi dan perangkat lunak yang memungkinkan sebuah mesin dengan kapasitas besar dibagi ke beberapa virtual mesin. Tiap virtual mesin ini melayani sistem operasi dan perangkat lunak secara mandiri dan dengan konfigurasi yang cepat. Secara global VPS sering digunakan untuk Cloud Computing, Software Bot, Menjalankan Software robot forex (untuk trading), dsb.
VPS juga dapat di artikan sebagai sebuah metode untik mempartisi atau membagi sumber daya atau resource sebuah server menjadi beberapa server virtual. Server virtual tersebut memiliki kemampuan menjalankan operating system sendiri seperti layaknya sebuah server. Bahkan Anda dapat me-reboot sebuah server virtual secara terpisah (tidak harus mem-reboot server utama).
Kita dapat mengendalikan VPS dengan Remote Access Dekstrop atau biasa di sebut pengendali jarak jauh, dengan menggunakan aplikasi seperti Putty untuk yang menggunakan OS windows dan Terminal untuk Linux.
Dasar-Dasar VPS
VPS bekerja seperti sebuah server yang terpisah. VPS memiliki processes, users, files dan menyediakan full root access. Setiap VPS mempunyai IP address, port number, tables, filtering dan routing rules sendiri. VPS dapat melakukan configurasi file untuk sistem dan aplikasi software.
Setiap VPS dapat memiliki system libraries atau mengubah menjadi salah satu system libraries yang lain. Setiap VPS dapat delete, add, modify file apa saja, termasuk file yang ada di dalam root, dan menginstall software aplikasi sendiri atau menkonfigurasi root application software.
Dalam sebuah VPS, resource server yang alokasikan adalah meliputi CPU Core, CPU Usage, RAM, dan Storage atau ruang penyimpananan. Spesifikasi sebuah VPS itu sendiri berbagai macam, baik dari segi Hard disk, memorynya, jenis prosesornya, pilihan operasi sistemnya (Windows/Linux/ dan sebagainya).
VPS sudah terhubung dengan internet selama 24 jam dengan kecepatan tinggi agar setiap user bisa dengan mudah mengaksesnya. VPS biasanya diakses melalui komputer pribadai menggunakan software Remote Desktop Connection (RDC) yang biasanya sudah tersedia di operasi sistem WINDOWS.
VPS dilengkapi dengan pengaturan sendiri untuk init script, users, pemrosesan, filesystem dan sebagainya. VPS bekerja seperti sebuah server yang terpisah memiliki processes, users, files dan menyediakan full root access. Setiap VPS mempunyai ip address, port number, tables, filtering dan routing rules sendiri. VPS juga dapat melakukan configurasi file untuk sistem dan aplikasi software
Dengan VPS Anda sebagai pengguna tidak perlu lagi merawat Server Virtual ini, karena perusahaan penyedia VPS akan merawat secara berkala serta mengupgrade OS, RAM, dsb. Penyewaan VPS terdiri dari 2 Macam
a) VPS Managed : Server kosong /hanya diberi IP, root dan password.
b) VPS Unmanaged : Suda terinstal OS Linux atau Windows atau yg lainnya, sesuai dengan hosting.
Untuk menambah pemahaman ananda tentang materi VPS simaklah video pembelajaran berikut ini...
Evaluasi Pemahaman Materi
Untuk melatih dan menguji pemahaman ananda tentang materi Virtual Private Server, silakan ananda jawab pertanyaan berikut ini.
BAGIAN 2
Kompetensi Dasar
3.11 Mengevaluasi VPS
4.11 Mengkonfigurasi VPS
VPS hosting menjadi salah satu hosting yang banyak digunakan oleh pemilik website. Namun, karena banyaknya setting yang harus dilakukan maka pengguna VPS didominasi oleh orang yang sudah ahli di bidang website.
Cara Menggunakan VPS untuk Web Hosting
Terdapat beberapa konfigurasi Virtual Private Server (VPS) agar bisa digunakan. Selain itu, ada beberapa software yang digunakan untuk VPS agar kinerjanya semakin baik. Berikut lima langkah cara setting VPS untuk web hosting:
1. Login ke VPS melalui SSH (Secure Shell) Access
FTP atau File Transfer Protocol adalah salah satu alternatif untuk bisa terhubung ke website. Anda dapat melakukan upload, download, dan edit file pada server melalui FTP. Namun Anda tidak bisa mengirimkan command ke server melalui FTP ini.
Anda membutuhkan SSH Access yang merupakan salah satu tipe protokol yang menyediakan akses bagi Anda untuk mengaktifkan server. Anda dapat membuat dan mengirimkan command setelah terhubung ke server melalui SSH.
SSH dikenal dengan sistem keamanan yang terjamin karena memiliki enkripsi yang kuat serta protokol untuk melakukan otentikasi.
Dengan memahami penggunaan SSH ini merupakan langkah awal dalam manajemen server. SSH memiliki dua aplikasi, yaitu Bitvise dan PuTTY.
Pembahasan kali akan menggunakan aplikasi VPS PuTTY karena memiliki tampilan antarmuka yang jauh lebih sederhana. Meskipun sederhana, aplikasi ini memiliki banyak opsi tambahan, sehingga sering dipilih dan banyak digunakan.
Setelah berhasil membuat akun dan membeli paket VPS hosting, Anda akan mendapatkan alamat IP server, username root, dan password akun root Anda. Cara instal aplikasi di VPS adalah sebagai berikut:
Pertama, instal aplikasi PuTTY
Pada halaman properties, masukkan alamat IP server di kolom Host Name. Ubah pengaturan Port ke default value, yaitu 22
Setelah itu akan muncul layar command line dan Anda diminta memasukkan root dan password yang sesuai.
Selanjutnya akan muncul rangkuman singkat yang berisi detail server dan prompt untuk menambahkan command.
Setelah berhasil login, jangan langsung menutup layar command line.
2. Update Server
Setelah berhasil login ke VPS, akan muncul pesan bahwa security patch perlu diupdate. Sangat penting untuk selalu mengupdate komponen patch jika software ini diaktifkan pada suatu sistem.
Hal tersebut diakrenakan jika menggunakan software yang sudah outdated akan membuat website Anda rentan terhadap serangan cyber. Cara update server:
Ketik apt update di command line dan tekan enter pada keyboard
Setelah itu, ketik apt upgrade untuk update patch server.
Setelah selesai, restart server menggunakan command reboot.
Close layar command line dan coba login kembali beberapa saat kemudian.
3. Membuat User Baru dan Ubah Hak Aksesnya
Pada tahap ini sebaiknya Anda membuat user root yang baru karena Anda tidak bisa hanya mengandalkan satu akun berkemampuan superuser saja. Akan superuser ini dapat mendatangkan masalah jika pengguna tidak paham dengan apa yang dilakukan.
Cara menambahkan akun yang baru:
Adduser yournewusername. ganti yournewusername dengan username baru Anda.
#username –aG sudo yournewusername
Jangan lupa untuk mengganti password yang baru.
4. Mengaktifkan Public Key Authentication
Untuk membuat SSH key di windows, Anda dapat menggunakan PuTTYgen app yang otomatis terinstal bersama PuTTY. Ikuti langkah-langkah berikut:
Cari dan aktifkan aolikasi PuTTYgen tersebut. Tidak perlu mengubah pengaturan, klik opsi generate agar Anda mendapatkan key yang unik.
Selanjutnya akan ditampilkan public key yang dibuat untuk Anda.
Buat kata sandi untuk public key, klik save private key
Simpan file yang berhasil dibuat. Jangan tutup layar jarena Anda harus menyalin public key yang tersebut.
Gunakan original root user untuk kembali ke server dan pindah ke direktori beranda akun dengan mengetik #su- yournewusername.
Setelah username baru muncul di command line, aktifkan seperangkat command secara berurutan untuk membuat folder baru untuk public key, membatasi permission folder, dan menyimpan key.
5. Install Firewall di VPS
Menginstal dan mengaktifkan Firewall ini perlu dilakukan agar server tetap aman dan terkendali. Gunakan iptables untuk mengistal Firewall agar Anda bisa setup rule yang membatasi trafik dari dan ke server.
Untuk menambah pemahaman ananda tentang materi Virtual Private Server simaklah video pembelajaran kedua berikut ini...
EVALUASI BAB II VIRTUAL PRIVATE SERVER