KEGIATAN ANBK
ANBK merupakan singkatan dari asesmen nasional berbasis komputer yang merupakan program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar
(literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.
Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Tujuan Asesmen Nasional
Asesmen Nasional perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Asesmen ini dirancang untuk menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar murid.
Asesmen Nasional menghasilkan informasi untuk memantau
(a) perkembangan mutu dari waktu ke waktu, dan
(b) kesenjangan antar bagian di dalam sistem pendidikan
misalnya kesenjangan antarkelompok sosial ekonomi dalam satuan pendidikan, kesenjangan antara satuan Pendidikan negeri dan swasta di suatu wilayah,
kesenjangan antardaerah, atau pun kesenjangan antarkelompok berdasarkan atribut tertentu).
Asesmen Nasional bertujuan untuk menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama satuan pendidikan, yakni pengembangan kompetensi dan karakter murid.
Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah satuan pendidikan yang efektif untuk mencapai tujuan utama tersebut.
Hal ini diharapkan dapat mendorong satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran.
Nantinya, ANBK bakal digelar dalam dua moda, yakni ANBK online dan moda semi-online.
Berikut ini perbedaan ANBK online dan semi-online.
1. ANBK online
ANBK pada moda online haruslah memiliki akses internet yang stabil bagi komputer client.
Bandwidth yang disarankan untuk melaksanakan ANBK moda online ialah 12 Mbps per 15 komputer client.
Selain komputer client, ANBK online juga harus mempunyai sebuah komputer proktor yang berguna untuk membuka token.
Pada ANBK moda online, masing-masing lokasi tes terdapat aplikasi Exambrowser proktor dan client.
Aplikasi ini akan berfungsi menampilkan layar tes secara penuh tanpa navigasi dan mencegah peserta berpindah ke aplikasi lainnya.
Aplikasi Exambrowser proktor dan client langsung terhubung dengan server pusat Pusmenjar (Pusat Asesmen dan Pengajaran).
Karena semua data langsung diakses dari server pusat, komputer proktor tidak perlu melakukan sinkronisasi data terlebih dahulu sebelum pelaksanaan tes.
2. ANBK semi-online
Berbeda dengan ANBK online, pada ANBK semi-online komputer client tidak memiliki akses internet secara langsung.
Komputer client nantinya akan terhubung dengan komputer proktor yang memiliki akses internet.
Tak seperti ANBK online yang memerlukan koneksi internet stabil dengan bandwidth cukup tinggi, ANBK semi-online hanya memerlukan bandwidth minimal 1 Mbps.
Pada ANBK semi-online, masing-masing lokasi memiliki Exambrowser admin dan Exambrowser client.
Aplikasi Exambrowser admin akan menjalankan mesin virtual atau VHD yang terhubung ke server pusat.
Sedangkan pada Exambrowser client akan terhubung ke komputer proktor melalui jaringan LAN.
Pada moda semi-online komputer client tidak terhubung dengan server pusat seperti yang terjadi pada ANBK moda online.
Oleh karena itu, proktor wajib melakukan sinkronisasi data terlebih dahulu dari server pusat ke komputer proktor.
FOTO - FOTO KEGIATAN SIMULASI ANBK