Pemanfaatan Potensi Sampah Sebagai Sumber Daya Untuk Meningkatkan Indeks Kemandirian Masyarakat

Kegiatan pembangunan dapat menimbulkan dampak positif dan negatif bagi kehidupan. Untuk mencapai tujuan pembangunan, maka pelaku pembangunan perlu memaksimalkan dampak positif dan sebaliknya meminimalkan dampak negatif. Dampak negatif dari kegiatan pembangunan adalah permasalahan kerusakan lingkungan. Permasalahan lingkungan semakin dipercepat dengan meningkatnya kegiatan manusia.

Permasalahan lingkungan merupakan penurunan daya dukung lingkungan sebagai akibat rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan lingkungan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: perubahan fungsi dan tatanan lingkungan, penurunan daya dukung dan mutu lingkungan, tidak adanya keterpaduan pengelolaan sumber daya manusia, alam, dan buatan dalam pengelolaan lingkungan antar berbagai pihak, kurang optimalnya pemanfaatan ruang kota, serta pencemaran lingkungan yang dihasilkan oleh adanya sampah.

Saat ini, pengelolaan sampah masih menimbulkan permasalahan yang sulit dikendalikan. Apalagi di masa Pandemi COVID-19 ini semua aspek lingkungan harus terjaga kebersihannya, terutama tingkat kebersihan lingkungan tempat tinggal dengan cara mengelola sampah serta dengan memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mengurangi tingkat penumpukan sampah terutama sampah rumah tangga. Peran masyarakat dalam pengelolaan sampah diperlukan tidak hanya sebatas dalam membuang sampah di tempat yang seharusnya, namun diharapkan termasuk juga pengolahan sampah yang memberikan manfaat kembali bagi masyarakat itu sendiri.

Masyarakat di Jl. Pamulang 2 Parakan, Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerrang Selatan merupakan pemukiman padat penduduk. Namun sayangnya setiap rumah belum memiliki tempat masing-masing untuk membuang sampah. Selain itu, pengumpulan sampah di daerah tersebut masih kurang baik karena semua jenis sampah bercampur menjadi satu tanpa adanya pemilahan sampah sesuai jenisnya, yaitu sampah yang dapat terurai (organik) dan sampah yang tidak dapat terurai (anorganik). Dengan kondisi seperti ini, dapat ditemukan sampah-sampah yang dibuang di pinggir jalan bahkan di selokan. Tentunya hal ini akan berdampak buruk bagi lingkungan tempat tinggal warga Jl. Pamulang 2 Parakan, khususnya RT 003 RW 009 Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Selain buruk untuk kebersihan lingkungan dan estetika lingkungan, pengelolaan sampah yang tidak tepat juga akan berdampak pada kesehatan warga itu sendiri. Apalagi di kondisi pandemi COVID-19 saat ini, jika kebersihan lingkungan tidak dijaga dengan baik, maka kondisi stamina tubuh akan rentan terkena penyakit.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka Tim dosen Program Studi Manajamemen Universitas Pamulang yang terdiri dari Dedek Kumara, S.E., M.M.; Eko Cahyadi, S.Sos., M.Si.; Mutmainnah, S.E., M.M.; Ambar Widya Lestari, S.Pd., M.Pd; dan Ahmad Dimyati, S.Sos.I., M.IKom. sebagai ketua pelaksana melaksanakan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) pada tanggal 24 s.d 26 Juni 2021 dengan tema “Pemanfaatan Potensi Sampah Sebagai Sumber Daya Untuk Meningkatkan Indeks Kemandirian Masyarakat” pada warga Jl. Pamulang 2 Parakan RT 001 RW 002, Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Adapun tujuan kegiatan PKM ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah rumah tangga dengan metode komposting dan memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga dengan metode komposting. Metode kegiatan PKM yang digunakan, antara lain berupa penyuluhan dan simulasi pemilahan sampah dalam bentuk permainan interaktif.

Untuk memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut maka teknis kegiatan PKM dilakukan dengan terlebih dahulu memberikan informasi kepada warga mengenai bagaimana memilah sampah organik dan anorganik kemudian mengelola sampah yang masih dapat dimanfaatkan dan mengumpulkan sampah yang tidak dapat diolah kembali agar dapat dikirimkan ke dinas kebersihan terdekat. Setelah penyuluhan diadakan sesi tanya jawab terkait dengan materi yang telah disampaikan. Kemudian dilakukan simulasi pemilahan sampah. Warga dibagi menjadi beberapa kelompok dan kemudian didampingi oleh dosen. Setelah itu warga melakukan simulasi pemilihan sampah dalam bentuk permainan interaktif. Kemudian warga menjelaskan kembali mengenai pengelompokan sampah berdasarkan jenisnya sesuai dengan yang sudah dijelaskan pada saat penyampaian materi penyuluhan. Kemudian tim PKM memperagakan bagaimana pengolahan sampah dengan metode komposting.

Setelah kegiatan PKM dilakukan dengan jumlah peserta sebanyak 23 warga didapatkan bahwa peserta PKM memperoleh pengetahuan baru serta memahami pengetahuan mengenai pengelolaan sampah rumah tangga dengan metode komposting. Hal ini dibuktikan dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada saat kegiatan PKM berlangsung. Selain itu Peserta juga dapat mempraktekan bagaimana pengelolaan sampah dengan metode komposting yang sudah disampaikan dalam kegiatan PKM. Hal ini terlihat dari kegiatan simulasi pengolahan sampah. Adapun saran yang dapat diberikan setelah kegiatan PKM ini dilakukan adalah perlunya peningkatan kegiatan Bakti Sosial dengan banyak membersihkan lingkungan sekitar dan juga menjadikan sampah menjadi barang yang bernilai tinggi dengan mendaur ulang menggunakan teknologi seperti komposting dan Perlunya peningkatan kreativitas pemuda yang ditindaklanjuti dengan mengamati kondisi lingkungan sekitar. Hal ini dilakukan guna pemecahan terhadap masalah yang timbul melalui kegiatan aksi nyata, sebagai salah satu program kerja kegiatan masyarakat di wilayah tersebut sehingga ikut berperan pada proses pembangunan daerah.