Yang pasti tidak akan tertular penyakit DBD, karena virus dengue dalam tubuh Nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia tidak dapat berkembang sehingga tidak dapat ditularkan atau dipindahkan ke orang lain
Belum dapat langsung hilang, karena memerlukan waktu untuk nyamuk Ber-wolbachia berkembang biak di alam dan meningkatkan populasi/jumlahnya. Membutuhkan sekitar 90% Nyamuk Ber-wolbachia ada di suatu area dampaknya baru dapat dirasakan seperti di Yogyakarta, dan itu membutuhkan 1 - 2 tahun setelah akhir pelepasan.
Tidak bisa, karena Nyamuk tidak akan kawin dengan nyamuk beda spesies, sedangkan wolbachia berpindah berdasarkan garis keturunan (diturunkan dari induk nyamuk ber-wolbachia ke anak2nya)
Karena bakteri wolbcahia dapat menghambat perkembangan virus ditubuh nyamuk sehingga nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia tidak akan menularkan virus dengue maupun virus lainnya yang sebelumnya dapat hidup dan berkembang dalam tubuhnya. Sedangkan malaria disebabkan plasmodium yang ditularkan melalui gigitan Nyamuk Anopheles spp.dan belum ada Nyamuk Anopheles spp. yang ber-wolbachia
Berdasarkan kajian yang pernah dilakukan belum ada nyamuk wolbachia kehilangan efektivitasnya, karena ini merupakan bakteri alami yang umumnya ada pada serangga dan bukan rekayasa genetika sehingga pada kajian tersebut sampai 30 tahun ke depan dampak yang timbul dapat diabaikan
Nyamuk yang mengandung Wolbachia tidak membuat gigitan nyamuk menjadi lebih berbahaya bagi manusia. Keberadaan Wolbachia tidak mengubah perilaku menggigit nyamuk. Nyamuk Wolbachia tidak menjadi lebih agresif atau lebih sering menggigit manusia dibandingkan nyamuk biasa
Klaim bahwa program pelepasan nyamuk Wolbachia merupakan bagian dari konspirasi untuk mengendalikan populasi manusia adalah tidak berdasar dan merupakan teori konspirasi yang tidak didukung oleh bukti ilmiah.
Program pelepasan nyamuk Wolbachia bertujuan untuk mengurangi penyebaran penyakit yang ditularkan nyamuk seperti dengue, Zika, dan chikungunya.
Tujuan ini didukung oleh penelitian ilmiah yang ekstensif dan transparan. Wolbachia bekerja dengan mengurangi kemampuan nyamuk untuk menularkan virus, bukan dengan mempengaruhi manusia secara langsung.
Bakteri ini tidak dapat menginfeksi manusia atau hewan vertebrata lainnya. Di daerah-daerah dimana program ini telah diimplementasikan, telah terlihat penurunan kasus penyakit yang ditularkan nyamuk, yang sesuai dengan tujuan yang dinyatakan.
Wolbachia tidak dapat menginfeksi sel manusia atau hewan vertebrata lainnya apalagi memodifikasi DNA
Program ini terutama bertujuan untuk mengurangi penyebaran penyakit yang ditularkan nyamuk, bukan untuk menghasilkan keuntungan finansial langsung. Banyak program pelepasan nyamuk Wolbachia dijalankan oleh organisasi non-profit, lembaga penelitian, dan badan pemerintah, bukan oleh perusahaan farmasi. Program ini sebenarnya bisa mengurangi kebutuhan akan obat-obatan untuk penyakit yang ditularkan nyamuk, yang mungkin tidak menguntungkan perusahaan farmasi dalam jangka panjang. Pengurangan kasus penyakit yang ditularkan nyamuk bisa menghasilkan penghematan signifikan dalam biaya perawatan kesehatan bagi masyarakat dan pemerintah.
Pelepasan nyamuk Wolbachia bertujuan untuk mengurangi populasi nyamuk yang dapat menularkan penyakit, terutama Aedes aegypti. Di beberapa daerah, telah terlihat penurunan signifikan dalam populasi nyamuk target setelah pelepasan Wolbachia. Sejauh ini, tidak ada bukti kuat bahwa pelepasan nyamuk Wolbachia secara langsung mempengaruhi populasi spesies nyamuk lain secara negatif
Klaim bahwa Wolbachia adalah senjata biologis yang digunakan untuk tujuan tersembunyi adalah tidak berdasar dan merupakan teori konspirasi yang tidak didukung oleh bukti ilmiah. Wolbachia adalah bakteri yang terjadi secara alami dan ditemukan pada banyak spesies serangga di alam. Ini bukan sesuatu yang diciptakan di laboratorium. Penelitian tentang Wolbachia untuk pengendalian nyamuk dilakukan secara terbuka oleh berbagai institusi di seluruh dunia. Hasilnya dipublikasikan di jurnal ilmiah peer-reviewed yang dapat diakses publik. Program Wolbachia bertujuan untuk mengurangi penyebaran penyakit yang ditularkan nyamuk seperti dengue dan Zika. Tujuan ini konsisten dengan prioritas kesehatan masyarakat global
Banyak studi telah menunjukkan efektivitas Wolbachia dalam mengurangi penyebaran penyakit yang ditularkan nyamuk. Misalnya, uji coba di beberapa kota di Indonesia, Vietnam, dan Brasil telah menunjukkan penurunan signifikan dalam kasus demam berdarah. Wolbachia bekerja dengan menghambat replikasi virus di dalam tubuh nyamuk, sehingga mengurangi kemampuan nyamuk untuk menularkan penyakit. Ini adalah mekanisme yang telah diverifikasi secara ilmiah. Program-program Wolbachia telah dipantau selama bertahun-tahun di berbagai lokasi. Sejauh ini, tidak ada bukti yang menunjukkan peningkatan penyebaran penyakit akibat intervensi ini.