Dari Cunca Ri'i menuju Cunca Liang Langgo sekira 20 menit menyusuri lereng hutan rimba sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Wae Langgo. Ada dua air terjun yang letaknya berdekatan. Sekitar 10 meter dari air terjun ini terdapat pula sebuah Liang (gua batu alam) yang memiliki keunikan serta kisah historical sendiri. Warga setempat menyebut nama kedua air terjun tersebut yaitu Cunca Liang Langgo karena berada persis di hadapan Liang batu itu.
Konon kisahnya, pada zaman dahulu, nenek moyang mereka gemar berburu rusa, babi hutan dan hewan lainnya untuk bahan makanan sehari-hari. Selama berburu, tidur berminggu-minggu di dalam liang batu yang berdiri kokoh di tengah hutan lebat. Daging rusa, babi hutan hasil buruan diawetkan secara tradisional "cuing" (pengasapan) di liang tersebut sebelum mereka kembali ke Kampung Langgo. Di liang itu pula mereka menyusun strategi perang melawan penjajah. Selain itu, Liang batu ini juga dijadikan tempat teduhan bagi warga Langgo ketika mereka berada di tengah hutan mencari kayu untuk bahan bangunan rumah atau mencari obat ramuan tradisional (daun atau akar kayu tertentu).
Kedua air terjun yang berada dekat Liang batu itu juga menjadi tempat pemandian bagi leluhur mereka yang memiliki kesaktian di medan perang sembari bertapa di hutan rimba. Namun seiring perkembangan, jejak-jejak masa lalu itu perlahan-lahan sirnah.
Sepintas kilas, lokasi ini angker rasanya. Liang batu ini tampak gelap. Di mulut liang terdapat onggokan batu. Di langit-langit liang itu terlihat hitam pekat bekas asap api. Luas liang ini bisa menampung belasan orang dewasa. Dari jarak pandang puluhan meter, liang tersebut tampak sayup-sayup. Batu berukuran besar itu terbalut akar-akar pohon kayu serta tali-temali menjuntai hingga ke mulut liang. Di sekitarnya tumbuh semak belukar dan juga pepohonan besar. Mirip benteng pertahanan zaman perang gerilia. Liang ini berjarak sekitar 4 km jauhnya dari Kampung Langgo.
Ada sesuatu yang misterius yang ditemukan di air terjun Cunca Liang Langgo ini yaitu ukiran mirip tengkorak manusia yang menempel pada batu di kaki air terjun tersebut. Namun belum dituliskan karena masih perlu ditelusuri lebih lanjut.