PENYU SAKTI
Pusat Edukasi peNYU Spesial Anambas Kawasan Terluar Indonesia
Pusat Edukasi peNYU Spesial Anambas Kawasan Terluar Indonesia
Penyu di Pulau Mangkai tak hanya aset ekologis, tapi juga simbol ketahanan dan harapan. Melalui konservasi berbasis edukasi dan kolaborasi triple helix, kawasan ini menjadi titik penting penyelamatan spesies laut langka di perbatasan Indonesia.
Penjaga Keseimbangan Laut
Penyu laut adalah satwa purba yang telah menghuni lautan selama lebih dari 100 juta tahun. Di Pulau Mangkai, dua jenis penyu seperti penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata) menjadikan pantai-pantainya sebagai tempat bertelur yang penting.
Perairan tropis dan subtropis; padang lamun, terumbu karang, dan pantai berpasir.
Penyu hijau dewasa: herbivora, memakan lamun dan alga.
Penyu sisik: karnivora, memakan spons, ubur-ubur, dan invertebrata laut.
Telur menetas setelah 45–70 hari → tukik menuju laut → dewasa setelah ±20–30 tahun → kembali ke pantai asal untuk bertelur.
Penyu menempuh ribuan kilometer melintasi samudra dalam siklus hidupnya. Mereka setia kembali ke tempat lahir untuk bertelur—sebuah perilaku yang disebut natal homing.
Perburuan, hilangnya habitat bertelur, pencemaran laut, dan perubahan iklim.
Bergabunglah dalam pengalaman konservasi tak terlupakan di Pulau Mangkai, pulau terluar yang menjadi bagian Kawasan Konservasi Nasional Kepulauan Anambas. Program ini mengajak Anda untuk ikut serta berpartisipasi, melindungi, dan mempelajari penyu, sebagai satwa purba yang terancam punah langsung di habitat alaminya.
Puncak Peneluran : Mei-September (Penyu Hijau) November-April (Penyu Sisik)
Waktu Terbaik : Juni-Agustus (dengan cuaca cerah, Tingkat peneluran tinggi, dan gelombang teduh)
Berkontribusi nyata melindungi penyu, berbuat nyata untuk konservasi, merasakan hidup di pulau terluar minim fasilitas, dan membangun jejaring komunikasi untuk konservasi
Mengamati pendaratan dan peneluran penyu secara langsung
Mengamati perilaku penyu
Melakukan relokasi telur penyu pada kondisi sarang yang terancam
Melepasliarkan tukik saat cahaya matahari mulai meredup
Mengamati aktivitas masyarakat melakukan aktivitas perlindungan penyu dan kegiatan perikanan
Melakukan relokasi telur penyu pada kondisi sarang yang terancam
Snorkeling di perairan jernih
Menjelajahi Pulau Terluar dengan hutan pulau kecil berbukit
Aksesibilitas yang terbatas menuju Lokasi dari batam atau tanjung pinang ke letung, Pulau Jemaja menggunakan pesawat terbang jenis wings,dan pesawat kecil kapasitas 9 orang atau menggunakan kapal laut dari batam menuju Pulau Jemaja. Dilanjutkan perjalanan darat menuju Pelabuhan Pantai Kusik dan menaiki kapal motor kayu menuju Pulau Mangkai dengan waktu tempuh 30 Menit.
Minim fasilitas, cuaca yang tidak menentu, jaringan Listrik tidak tersedia, jaringan komunikasi sangat terbatas, dan membutuhkan adaptasi bertahan hidup yang tinggi di pulau terluar,
Peralatan perlengkapan pribadi, Obat-obatan khusus, dan keperluan lainnya yang spesifik bagi volunteer
Pondok Berteduh, Peralatan Masak, Kamar Mandi dan Toilet Sederhana
Biaya partisipasi mencakup:
Transportasi lokal dari Pelabuhan Pantai Kusik di Anambas ke Pulau Mangkai (PP).
Pondok Berteduh dan Konsumsi selama kegiatan (makanan 3 kali/hari).
Perlengkapan monitoring (senter merah, formulir data, alat ukur).
Pelatihan konservasi dan pendampingan tim lapangan.
Tidak termasuk: perjalanan menuju Anambas dari daerah asal peserta, pengeluaran pribadi, dan perlengkapan pribadi (alat snorkeling, pakaian lapangan, obat pribadi).
Hubungi: +62 811 6666 42 / +62 813 7816 9296
Kampung Tengah RT II/RW 02 Kelurahan Letung, Kecamatan Jemaja,
Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (29792)
admin@jagamangkai.or.id