Perairan Kepulauan Anambas merupakan salah satu perairan di beranda terdepan Indonesia yang dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan keindahan dan kekayaan sumberdaya alam yang luar biasa. Di Perairan ini terdapat terumbu karang, ikan dan biota laut yang elok dan beragam. Perairan ini juga ditebari pulau-pulau kecil dengan pantai pasir putih dan mangrove yang indah dan alami.
Tak salah rasanya bila sejak Tahun 2014, perairan ini ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Perairan Nasional dengan kriteria Taman Wisata Perairan. Bila dipadukan dengan keindahan alam daratan, keunikan dan keragaman budaya, kuliner serta sejarah masyarakat Kepulauan Anambas yang luar biasa, maka siapapun yang datang berwisata akan medapatkan paket wisata lengkap bagi semua orang dari dalam negeri maupun luar negeri untuk datang dan merasakan sendiri sensasi berwisata di Kepulauan Anambas
Kawasan Konservasi Kepulauan Anambas memiliki sebaran tutupan karang tentatif dengan estimasi 6.740,66 Ha. Rata-Rata kondisi kesehatan terumbu karang di Kawasan Konservasi Kepulauan Anambas dalam kondisi cukup baik. Meskipun demikian, persentase dari dead coral with algae yang juga tinggi dan masih ditemukannya lokasi dengan kondisi rubble/pecahan karang yang tinggi. Persentase tutupan karang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Penempelan larva karang (coral recruitment) ditemukan pada lokasi monitoring. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi perairan di Kawasan Konservasi Kepulauan Anambas cukup mendukung untuk keberlangsungan hidup terumbu karang.
Penyu termasuk biota laut yang dilindungi secara nasional maupun internasional. Beberapa regulasi dan kebijakan perlindungan penyu antara lain tercantum pada UU No. 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumberdaya Ikan, dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.2 Tahun 2009 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Konservasi.
Pulau mangkai merupakan site konservasi penyu yang dikelola oleh LKKPN Pekanbaru di Kawasan Konservasi Kepulauan Anambas, dan tercatat merupakan lokasi pendaratan dan peneluran jenis penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata). Konservasi penyu yang dilakukan di Pulau Mangkai merupakan komitmen LKKPN Pekanbaru sebagai pengelola kawasan konservasi untuk menjaga kelestarian biota penting, dan kegiatan pelestarian penyu ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat di Kepulauan Anambas untuk ikut serta menjaga keberadaannya sebagai biota dilindungi
sumber: hakaimagazine.com
Ikan napoleon adalah biota ikonik dari Anambas yang juga merupakan komoditas ekspor utama di kepulauan Anambas. Ikan ini banyak dibesarkan di keramba dan jika beruntung, penyelam dapat menemukannya berenang bebas di laut
sumber: shutterstock dari mongabay.co.id
sumber: jejak petualang Trans 7
sumber: LKKPN Pekanbaru
Ekosistem padang lamun merupakan salah satu penyusun ekologi laut tropis yang memiliki peran yang cukup penting. Peran dari ekosistem padang lamun diantaranya sebagai sumber produktivitas dengan produktivitas untuk menyerap karbon dari atmosfer dengan efektifitas 10 kali lebih besar dibandingkan dengan hutan. Sebagai sumber produktivitas ekosistem padang lamun juga berperan sebagai tempat bagi organisme lain untuk mencari makan dan berlindung. Lamun merupakan tempat tinggal biota laut, termasuk biota bernilai ekonomis diantaranya ikan baronang, kerang, rajungan, dan kepiting. Keberadaan biota-biota tersebut bermanfaat bagi manusia sebagai sumber makanan.
“Berlayar bahtera di ujung selat
Bahtera dihiasi tenun ikat
Dengan dijaga terumbu karang menjadi sehat
Ikan melimpah kesejahteraan meningkat”
KUNJUNGI
KAWASAN KONSERVASI KEPULAUAN ANAMBAS
*Klik link di atas untuk masuk ke pelayanan
(Aplikasi SEAPARK: Sistem Elektronik Administrasi Pelayanan Terintegrasi Kawasan Konservasi)
LKKPN Pekanbaru merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bidang kawasan konservasi perairan nasional yang berada di bawah Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Memiliki tugas pemangkuan, pemanfaatan dan pengawasan kawasan konservasi perairan untuk 2 (dua) kawasan konservasi perairan nasional, yakni Kawasan Konservasi Kepulauan Anambas dan Laut Sekitarnya & Kawasan Konservasi Pulau Pieh dan Laut Sekitarnya.