Penjelajahan Samudera, Kolonialisme, dan Imperialisme Bangsa Eropa/ Barat di Indonesia
3 faktor pendorong kedatangan bangsa Barat/ Eropa ke Indonesia :
Rempah-rempah yang banyak diminati bangsa Eropa untuk bahan masakan, penghangat, dsb.
Adanya motivasi 3G (Gold, Glory, Gospel)
Gold diartikan kekayaan, Glory diartikan kejayaan, dan Gospel diartikan penyebaran agama
Adanya revolusi industri : Adanya revolusi Industri mendorong pemenuhan bahan baku dan pencarian daerah pemasaran. Revolusi adalah pergantian dalam menghasilkan produksi barang yang semula menggunakan tenaga manusia atau hewan beralih menjadi tenaga mesin.
Kronologis kedatangan bangsa Eropa/ Barat ke Indonesia : Portugis-Spanyol-Inggris-Belanda
Rute kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia :
Bangsa Portugis rutenya dari Lisbon-Pantai Barat Afrika - Tanjung Harapan- Pantai Timur Afrika-Calicut(India)-Malaka-Maluku
Bangsa Spanyol rutenya dari Lisbon-Samudera Atlantik-Benua Amerika-Ujung Selatan Benua Amerika-Massava (Filipina)-Maluku
Bangsa Belanda rutenya dari Lisbon-Pantai Barat Afrika - Tanjung Harapan- Samudera Hindia-Selat Malaka-Banten-Maluku
Imperialisme dan Kolonialisme bangsa Barat/Bangsa Eropa di Indonesia
Portugis
Latar belakang terjadinya kolonialisme dan imperialisme bangsa Portugis di Indonesia adalah adanya perjanjian Tordesilas.
Tokoh : Bartholomeus Diaz, Christopher Colombus, Vasco da Gama, Alfonso de Albuquerque, Sebastian del Cano, dsb.
Perancis
Latar belakang : Adanya perang koalisi
Tokoh: Napoleon Bonaparte, Louis Napoleon
Inggris
Latar belakang : Inggris melihat kesuksesan Belanda dalam membangun VOC dan melakukan monopoli perdagangan
Tokoh: Thomas Stanford Raffles
Belanda
Latar belakang; Kebutuhan rempah-rempah setelah jatuhnya konstatinopel di tangan Turki Utsmani
Tokoh: Daendels
Kebijakan ekonomi yang dilakukan bangsa Barat:
Monopoli perdagangan oleh VOC
VOC merupakan kongsi dagang milik Belanda. VOC memiliki hak istimewa yang diberikan oleh Pemerintah Belanda yang disebut sebagai hak octroi. VOC mengalami kebangkrutan karena adanya korupsi dan juga kesulitan dalam membayar gaji pegawai.
Hak Octroi VOC meliputi :
Melakukan monopoli perdagangan
Mencetak uang
Memerintah di negeri jajahan
Membentuk angkatan perang
melakukan peperangan
melakukan perjanjian dengan raja setempat
mengangkat pegawai
Kerja paksa (Kerja Rodi)
tokoh: Daendels
tujuan: membangun jalan dari Anyer-Panarukan untuk kepentingan militer Belanda
Tanam paksa (cultuur stelsel)
tokoh: Van Den Bosch
tujuan: menanam tanaman ekspor yang laku dipasaran seperti kopi dan rempah-rempah untuk menghasilkan keuntungan bagi Belanda
Politik etis
Politik etis adalah politik balas budi Belanda kepada Indonesia. Politik etis meliputi 3 hal yakni edukasi, emigrasi, dan irigasi.
Perlawanan terhadap Pemerintah Hindia Belanda
Perlawanan Pattimura
Latar belakang perlawanan: kembalinya Belanda ke Maluku menimbulkan kemarahan rakyat Maluku
Tokoh : Pattimura atau nama lainnya Thomas Matulesy
Perang Paderi
Latar belakang: Perbedaan prinsip antara kaum adat dan kaum paderi. Kaum paderi berusaha menghilangkan kebiasaan buruk kaum adat.
Tokoh : Tuanku Imam Bonjol
Perang Diponegoro
Latar belakang ada 2 sebab yakni sebab umum dan sebab khusus:
Sebab khusus : Adanya pemasangan patok-patok oleh Belanda yang melintasi makam leluhur Diponegoro yang membuat Pangeran Diponegoro marah.
Sebab umum: Ketidaksenangan kalangan istana terhadap Belanda yang ikut campur dalam urusan istana, adanya pajak yang membebani rakyat, dan adanya pengaruh buruk Belanda yang masih mengedarkan minuman keras.
Belanda dalam usahanya menangkap Diponegoro melakukan adanya benteng stelsel yakni membangun benteng untuk mempersempit ruang gerak Diponegoro. Diponegoro dengan sigapnya berpindah-pindah markas tetapi pada akhirnya Diponegoro dapat dikalahkan dikarenakan tipu daya Belanda tentang perjanjian damai.
Perang Aceh
Latar belakang : adanya penolakan sultan Aceh dalam mengakui kedaulatan Belanda di Aceh
Sebab kekalahan laskar Aceh: adanya penyamaran yang dilakukan dr. Snouck Hurgronje yang menyamar untuk mengetahui kelemahan rakyat Aceh.
Pergerakan Kebangsaan Menuju Kemerdekaan
Faktor Internal :
Adanya rasa senasib sepenanggungan
Adanya perjuangan bersifat kedaerahan
adanya politik etis
Faktor eksternal:
adanya paham-paham baru seperti liberialisme, komunisme, nasionalisme, demokrasi, dsb
adanya kemenangan jepang atas Rusia
lahirnya pergerakan nasional di negara lain seperti Mesir, Filipina, Turki dsb
Organisasi pergerakan kebangsaan menuju kemerdekaan :
Budi Utomo
tokoh: Soetomo
Sarekat Islam
tokoh: Hj. Samanhudi
Indische Partij
tokoh 3 serangkai : Ki Hajar Dewantara, dr. Cipto Mangunkusumo, Douwes Dekker
Perhimpunan Indonesia
tokoh: Mahasiswa Belanda di Indonesia
PNI
tokoh: Ir. Soekarno
Muhammadiyah
tokoh: Ahmad Dahlan