Fase ini dimulai dari ke-5 sampai ke-14 dari siklus, Setiap bulan setelah menstruasi, hipofisis anterior mensekresikan FSH (Follicle Stimulating Hormone). FSH berpengaruh terhadap pertumbuhan dan pamatangan sel telur dan folikel Graaf. Masa pertumbuhan folikel ini disebut “fase folikel”.
Selama pertumbuhan folikel membelah berkali-kali membentuk folikel Graaf (folikel masak) dihasilkan hormon estrogen maka disebut “fase estrogenik”. estrogen berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus, yaitu endometrium yang habis terkelupas saat menstruasi, dengan ketebalan hingga 5-7 cm dan mempengaruhi kelnjar serviks untuk menghasilkan cairan encer.
Hormon estrogen akan menghambat pengeluaran FSH dan memicu hipofisis anterior mensekresikan hormon LH (Luteinizing Hormon). LH memicu ovulasi (terlepasnya sel telur dari folikel Graaf)
Fase ini terjadi dari hari ke-14 sampai ke-28 dari siklus, folikel Graaf yang pecah pada saat ovulasi berubah menjadi korpus rubrum yang mengandung banyak darah. Adanya LH korpus rubrum berubah menjadi korpus luteum (badan kuning). Korpus luteum yang mensekresikan hormon progersteron. hormon progesteron yang berfungsi mempersiapkan endometrium untuk menerima embrio sehingga endometrium menjadi tebal dan lembut serta banyak mengandung pembuluh darah. Hormon Estrogen dan progesteron selama fase sekresi menjaga penebalan dinding endometrium terus menebal. Saat tidak terjadi kehamilan estrogen dan progesteron menurun bahkan sampai hilang.
Fase ini berlangsung 4 – 6 hari dalam 1 siklus. Saat tidak terjadi kehamilan estrogen dan progesteron menurun bahkan sampai hilang, maka endometrium mengalami degenerasi, darah, mukus, dan sel-sel epitel dikeluarkan sebagai darah haid dari rongga uterus ke vagina. Setelah menstruasi, hipofisis anterior mensekresikan FSH, dan siklus dimulai kembali.