Kamis, 7 Maret 2024 di Pendopo Kelurahan Wedomartani diadakan kegiatan Forum Group Discustion(FGD) tentang mencari solusi problem pengelolaan sampah di wilayah Wedomartani,dengan nara sumber dari pegiat lingkungan Purwomartani. Acara tersebut dihadiri oleh para petugas/warga lapangan yang bergerak di bidang lingkungan. Tema problem pengelolaan sampah berkenaan dengan rencana ditutupnya TPS Piyungan secara permanen pada 16 April 2024. Nara sumber menjelaskan bahwa perlu adanya pengelolaan sampah khususnya sampah organik di tingkat kawasan RT/RW. Beberapa usulan berkenaan dengan tema diskusi adalah:
1. Perlu dibentuk bank sampah di tingkat RW dengan SK yang dibuat dari kelurahan
2. Perlu diadakan teknik"ember tumpuk "untuk pengelolaan sampah organik,dengan tujuan menghasilkan pupuk organik cair
MENGENAL DAN MEMBUAT
B A N K S A M P A H
SAWOKECIK
SEKRETARIAT
Balai RW 63, Perumahan Candi Gebang Permai
Jetis, Wedomartani, Ngemplal, Sleman, Yogyakarta
[1] Disampaikan pada Penyuluhan Warga Perumahan Candi Gebang Permai di Balai RW63 PCGP, Wedomartani, Ngemplak, Sleman Tanggal 14 Februari 2016
1. Apa Itu Hidroponik?
Berkebun secara hidroponik (hydroponic) memungkinkan kita menanam sayuran atau tanaman hias di halaman rumah yang tidak ada tanahnya, bahkan di dalam rumah. Sesuai namanya, hidroponik adalah cara bertanam menggunakan media air, sehingga tidak memerlukan tanah atau area yang luas. Secara sederhana, hidroponik adalah metode budidaya tanaman dengan menggunakan air yang diperkaya dengan nutrisi, bukan tanah. Dengan demikian, nutrisi, pengendalian hama, penyakit, dan pencahayaan lebih mudah dikelola.
Hidroponik tidak memerlukan pemakaian herbisida (Gulmasida) dan pestisida beracun sehingga lebih ramah lingkungan, maka sayuran yang dihasilkan pun akan lebih sehat. Bertanam dengan hidroponik menghasilkan tanaman berkualitas tinggi dan sehat (bebas bahan kimia berbahaya).
Ada banyak cara untuk berkebun hidroponik. Kultur air atau dikenal pula sebagai nutriculture atau aquaculture adalah metode hidroponik dengan merendam akar tanaman dalam campuran kompleks nutrisi. Ada pula yang dikenal sebagai kultur agregat. Ini adalah cara bertanam dengan menggunakan pasir, kerikil atau kelereng untuk tempat tanaman tumbuh. Dengan cara ini, media agregat akan memerangkap nutrisi yang dibutuhkan tanaman sehingga dapat diserap akar.
Dalam sistem hidroponik kontinyu, larutan air yang telah diperkaya nutrisi dialirkan ke akar tanaman menggunakan pompa. Untuk pertanian skala besar, ini adalah jenis hidroponik yang banyak digunakan. Terakhir, ada pula aeroponik yaitu cara menanam tanaman dengan menggantung akar tanaman di udara, dan secara berkala menyemprotnya dengan kabut yang telah diperkaya nutrisi.
Untuk menjaga tanaman sehat, beberapa media digunakan untuk mendukung pertumbuhan tanaman serta memfasilitasi distribusi dan penyerapan nutrisi oleh akar. Biasanya, bahan berpori digunakan karena sifatnya yang dapat menahan air. Keuntungan lain dari berkebun hidroponik adalah bahwa segala parameter untuk budidaya tanaman lebih mudah dikelola dan dikendalikan. Beberapa parameter yang penting antara lain, cahaya, suhu, dan air.
Hidroponik dapat dilakukan di dalam dan di luar ruangan. Hidroponik indoor menggunakan sistem pencahayaan khusus untuk menggantikan ketiadaan sinar matahari. Dengan bertanam hidroponik di dalam ruangan, kelembaban menjadi lebih terkontrol, sehingga membuat masalah bakteri lebih jarang muncul. Hidroponik bisa mengurangi kerepotan yang umum timbul saat Anda berkebun secara konvensional seperti keharusan menyiangi gulma dan pengendalian hama
Bagaimana Cara Kerja Hidroponik?
Gagasan berkebun hidroponik (hydroponic gardening) atau berkebun tanpa tanah, telah ada sejak zaman Raja Sulaiman. Laju pertumbuhan tanaman hidroponik bisa mencapai 50% lebih cepat dibanding tanaman yang ditanam di tanah pada kondisi yang sama. Alasan untuk ini adalah karena tanaman hidroponik langsung mendapatkan makanan dari air yang kaya nutrisi. Kondisi ini juga membuat tanaman tidak perlu akar besar untuk mencari nutrisi. Dan karena energi yang diperlukan untuk pertumbuhan akar lebih sedikit, sisa energi bisa disalurkan ke bagian lain dari tanaman.
Tanaman hidroponik tumbuh sehat, kuat, dan bersih. Hidroponik juga ramah lingkungan karena tidak membutuhkan air sebanyak berkebun secara konvensional. Ini karena hidroponik tidak memerlukan penyiraman sama sekali. Tanaman hidroponik membutuhkan pestisida lebih sedikit. Erosi tanah juga tidak menjadi masalah karena hidroponik hanya menggunakan media air. Lantas bagaimana tanaman hidroponik mendapatkan nutrisi yang biasanya didapatkan dari tanah? Semua nutrisi tersedia dalam cairan atau bubuk yang dicampur dalam air.
Sistem hidroponik bisa dikategorikan menjadi dua, yaitu sistem aktif dan pasif. Sistem hidroponik aktif mensirkulasi larutan nutrisi dengan pompa. Sedang sistem hidroponik pasif bergantung pada gaya kapiler dari media tumbuh. Dalam sistem pasif, larutan kaya nutrisi diserap oleh medium dan diteruskan ke akar tanaman. Sisi negatif dari metode ini adalah ketidakmampuan untuk memberikan cukup oksigen melalui akar untuk mendukung pertumbuhan terbaik tanaman. Sistem hidroponik juga dapat dibedakan menjadi dapat di-recovery dan tidak dapat di-recovery (non-recovery). Dalam sistem recovery, larutan nutrisi disirkulasikan untuk digunakan kembali. Dalam sistem non-recovery, larutan nutrisi tidak digunakan kembali.
Kelebihan dan Kelemahan Hidroponik
Ketika dihadapkan pada masalah yang dihadapi di dunia berkaitan dengan produksi pangan, berkebun dengan sistem hidroponik (hydroponic system) menawarkan solusi yang menjanjikan. Di negara-negara miskin dimana tanah atau iklim tidak ramah terhadap pertanian, hidroponik menawarkan cara untuk menumbuhkan tanaman pangan dengan mudah. Juga, di daerah dimana tanah telah kehilangan nutrisi atau tanah subur sulit didapat, hidroponik dapat menjadi alternatif ideal untuk bercocok tanam. Tapi sama seperti dengan hal apapun juga, selain segala kelebihan tadi, hidroponik juga mempunyai beberapa kekurangan atau kelemahan.
Sebelum memutuskan untuk berkebun secara hidroponik, terutama untuk skala besar, perlu ditimbang terlebih dahulu pro kontra dari cara bertanam ini. Mari kita tinjau terlebih dahulu kelebihan berkebun secara hidroponik. Kelebihan pertama, berkebun dengan cara hidroponik dapat menghemat tempat. Dalam hidroponik, tanaman dapat ditanam berdekatan. Dengan luas tempat yang sama, sistem hidroponik dapat menanam 4 kali lebih banyak dibanding bertanam dengan cara tradisional. Hidroponik juga dapat meminimalkan masalah yang berhubungan dengan pertanian tradisional. Tanaman hidroponik relatif lebih tahan hama dan lebih sehat. Penyakit yang berasal dari tanah tidak akan menyerang karena bertanam hidroponik tidak menggunakan tanah.
Pada sistem hidroponik, Anda dapat mengatur sendiri jumlah nurtrisi yang diperlukan oleh tanaman. Ini berbeda dengan berkebun secara konvensional dimana Anda harus menebak atau mencari tanah yang cocok dengan tanaman yang hendak ditanam.
Konsumsi air dalam hidroponik relatif lebih sedikit dibanding metode tradisional. Dalam banyak kasus, tanaman hidroponik hanya menggunakan sepersepuluh air dari tanaman yang ditanam di tanah. Selain itu, air juga digunakan secara lebih efektif. Gulma dan tumbuhan pengganggu tidak dapat tumbuh dan mencuri persediaan air dari tanaman utama. Karena tanaman hidroponik berada dalam lingkungan yang terkendali, tidak akan ada pestisida yang akan mencemari tanah sekitarnya.
Namun tentu tidak berarti hidroponik tidak punya kelemahan. Biaya yang cukup tinggi masih menjadi salah satu kendala. Berkebun hidroponik umumnya dilakukan di dalam rumah kaca. Konsumsi energi yang signifikan diperlukan untuk memberikan tanaman hidroponik semua cahaya yang mereka butuhkan. Terlepas dari kekurangan diatas, penelitian di bidang hidroponik terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi sistem hidroponik. Sistem hidroponik tetap menjadi salah satu alternatif bercocok tanam yang menjanjikan, terutama dengan semakin terbatasnya lahan pertanian yang tersedia dari waktu ke waktu
4. Kelebihan Sistem Rumah Kaca untuk Hidroponik
Orang yang memulai berkebun hidroponik (hydroponic gardening) biasanya akan menggunakan ruang tak terpakai dalam rumah untuk tempat bercocok tanam. Setelah beberapa lama berkebun hidroponik, Anda mungkin hendak mempertimbangkan menggunakan sistem hidroponik rumah kaca (greenhouse system) untuk memaksimalkan hasil berkebun Anda. Dengan menggunakan sistem hidroponik rumah kaca, Anda akan lebih mudah mengendalikan semua faktor yang diperlukan agar tanaman tumbuh sehat.
Faktor-faktor penting seperti pencahayaan, aliran udara, dan suhu akan lebih mudah dikendalikan saat menggunakan sistem hidroponik rumah kaca. Sistem rumah kaca juga menyediakan ruang cukup untuk memasang semua peralatan (sistem irigasi dan pencahayaan) yang diperlukan. Manfaat paling penting dari sistem rumah kaca hidroponik berkaitan dengan pasokan cahaya. Agar tumbuh optimal, tanaman hidroponik memerlukan jumlah cahaya yang cukup.
Namun, penting untuk diingat bahwa terlalu banyak cahaya langsung dapat menyebabkan tumbuhnya ganggang. Itu sebab, cahaya matahari di siang hari perlu disaring dan dikurangi intensitasnya. Anda juga dapat mengatur jumlah dan sudut cahaya matahari yang masuk menggunakan tirai dan jendela.
Menggunakan sistem rumah kaca, sistem untuk menyediakan nutrisi tanaman akan lebih mudah diatur dan dijaga. Hal ini sangat penting untuk menjamin tumbuh kembang tanaman. Karena tanaman hidroponik tidak tumbuh di tanah, tingkat pH lebih rentan terhadap variasi. Akan ada variasi yang besar pada tingkat basa dan asam karena sistem hidroponik tergantung pada air. Dengan rumah kaca, akan sederhana untuk memasang sistem kontrol otomatis pH, sehingga Anda tidak perlu terus-menerus memantaunya. Pengaturan suhu juga merupakan faktor penting. Bahkan dalam cuaca dingin, rumah kaca yang dibangun dengan benar akan mempertahankan suhu pada tingkat yang tepat tanpa perlu pemanas. Kipas juga dapat dipasang untuk membantu mengatur suhu di dalam rumah kaca.
Ada banyak pilihan hidroponik rumah kaca tersedia di pasar, Anda juga dapat membangun sendiri dari awal. Jika skala kebun hidroponik Anda semakin besar, menggunakan sistem rumah kaca akan menjadi pilihan yang bijaksana
Alat dan bahan yang diperlukan
Hidroponik kit untuk bercocok tanam, dapat dibuat dari paralon, talang air, ember dll.
Net pot, kain flannel, tray, larutan AB Mix
Media tanam Rockwool. Rockwool terbuat dari batuan volcanic yang dipanaskan sedemikian rupa sehingga akhirnya terbentuk serat-serat. Media ini steril dari sumber hama, penyakit dan gulma
Benih sayuran
6. Tahapan Pelaksanaan
Benih sayuran dibibitkan dalam tray yang sudah diberi rockwool. Sebelum benih disemai, rockwool dibahasi dengan air biasa (tanpa nutrisi), lalu benih disemai menggunakan pinset dengan kedalaman 2-5 mm (tergantung ukuran benih). Tempatkan tray di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung, jaga agar rockwool selalu lembab. Setelah 3 – 5 hari benih akan berkecambah
Siapkan net pot dengan dipasangi kain flannel. Setelah bibit keluar daun 3 atau 4, masukkan ke net pot bersama dengan rockwoolnya.
Siapkan larutan nutrisi (AB Mix). Caranya: kita buat larutan stok dengan mencampur nutrisi A dan B masing-masing dalam 5 liter air. Dari larutan stok ini masing-masing kita ambil 5 cc lalu dicampur ke dalam 1 liter air. Larutan terakhir inilah yang digunakan sebagai nutrisi tanaman yang akan ditanam dalam hidroponik kit.
Isi hidroponik kit dengan larutan nutrisi sedemikian sehingga kain flannel bisa terendam, tetapi rockwool tidak tersentuh air. Hidroponik kit harus diletakan pada tempat yang datar, mendapat sinar matahari dan sebaiknya tidak kena hujan. Apabila nutrisi berkurang, tambahkan lagi larutan nutrisi. Setelah +30 hari, sayuran bisa dipanen, tergantung jenis sayuran dan sinar matahari. Teknik ini sangat minim pemeliharaan.
Terimakasih
TABULAMPOT
KELENGKENG KRISTALIN
Cara Pemeliharaan Agar Rajin Berbuah
Bank Sampah SAWO KECIK – RW 63 PCGP YK
Tabulampot lengkeng (Dimocarpuslongan (Lour.) Steud.) sudah banyak dibudidayakan karena buahnya yang digemari oleh banyak orang. Jenis lengkeng yang banyak dibudidayakan di antaranya gading, diamond river, pingpong, dan phuangray karena mudah dibuahkan.
Berikut cara untuk memicu munculnya bunga pada tabulampot lengkeng.
● Pemupukan
Pemupukan pada tabulampot lengkeng yang sulit berbuah dapat dilakukan dengan menambahkan pupuk cair pada KClO3 (potasium klorat), NPK, dan larutan asam amino. Dosisnya ialah 1 liter larutan pupuk cair KClO3, 1 kg NPK, dan seperempat liter larutan asam amino.Aduk ketiga jenis pupuk tersebut hingga rata. Pisahkan 15 bagian, lalu masing-masing bagian yang sudah dipisahkan dilarutkan kembali pada 2 liter air. Larutan yang sudah siap segera disiramkan ke tabulampot yang memiliki volume 200 liter. Lakukan perlakuan cukup sekali saja.
Selain itu, pemupukan dapat pula dilakukan dengan menyemprotkan air cucian daging karena mengandung protein atau minyak ikan yang terdapat tritopan. Tritopan adalah asam amino yang menjadi bahan dasar pembentuk auksin. Auksin berguna untuk memacu munculnya bunga. Aplikasi air cucian daging dapat langsung disiramkan ke tanaman tanpa perlakuan tambahan. Sementara itu, aplikasi minyak ikan harus dilarutkan dahulu dengan perbandingan 5 ml minyak ikan dengan 500 ml air. Campur merata larutan tersebut lalu siramkan ke media tanam.
● PerundukanLakukan perundukan dengan menarik salah satu cabang sekunder yang sehat ke bawah dengan menggunakan kawat. Sebaiknya tambahkan sabut kelapa di antara cabang dan kawat yang digunakan untuk menghindari luka akibat goresan dari kawat. Bakal bunga akan muncul setelah beberapa minggu dilakukan perundukan.
● Pemangkasan
Lakukan pemangkasan pada tabulampot lengkeng dengan pola 1-3-9. Cabang utama yang dipertahankan satu saja dengan panjang 75-100 cm, sedangkan cabang primer dan cabang sekunder masing-masing berjumlah tiga dan sembilan buah. Supaya tabulampot lengkeng memiliki bentuk kanopi yang kokoh, cabang primer dan cabang sekunder sebaiknya memiliki panjang 30-50 cm. Pemangkasan pada cabang sekunder akan menghasilkan tunas-tunas baru sebagai cabang tersier yang diiringi dengan munculnya bunga-bunga majemuk yang akan menjadi buah. Lakukan juga pemangkasan pada tunas-tunas air, cabang yang tidak produktif, cabang yanng ternaungi, dan cabang kering agar matahari dapat masuk merata dan menembus tajuk tanaman untuk proses fotosintesis.
● Stres air
Biarkan tanaman kering hingga media tanaman tampak layu karena tidak mendapat penyiraman selama 3-5 hari. Jika media sudah terlihat kering dan menunjukkan gejala layu, segera lakukan penyiraman hingga tanaman kembali segar. Ulangi perlakuan tersebut selama 4-6 minggu atau hingga muncul bakal bunga. Selama perlakuan stres air, tempatkan tabulapot lengkeng di tempat terbuka yang mendapat sinar matahari secara langsung.
● Jenis ZPT
Jenis ZPT yang digunakan ialah paklobutrazol yang dapat diperoleh dari larutan Cultar 250 SC. Dengan cara, larutkan 5 ml Cultar 250 SC ke dalam 1 liter air. Larutan tersebut disemprotkan secara perlahan-lahan ke seluruh permukaan daun hingga merata. Jika dalam sebulan atau lebih usai penyemprotan bakal bunga tidak kunjung muncul, ulangi kembali perlakuan tersebut.