Adapun ciri-ciri kelompok sosial adalah sebagai berikut.
Kelompok sosial adalah satu kesatuan yang nyata, dapat dikenal, dan dapat dibedakan kelompok sosialnya.
Tiap anggota kelompok sosial merasa memiliki kepentingan yang sama dan mempertahankan nilai-nilai hidup yang sama.
Tiap kelompok sosial memiliki struktur sosial karena terdiri dari individu yang saling terkait satu sama lain berdasar status dan perannya.
Tiap anggota kelompok sosial memiliki peran-peran yang berbeda
Tiap kelompok sosial memiliki norma-norma kelakuan yang mengatur peran anggota.
Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab pembentukan kelompok sosial di antaranya sebagai berikut.
Kepentingan yang sama.
Pertalian darah atau keturunan yang sama.
Daerah atau wilayah yang sama.
Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organik
Emile Durkheim membagi kelompok sosial menjadi dua yakni kelompok sosial yang didasarkan pada solidaritas mekanik dan kelompok sosial yang didasarkan pada solidaritas organik sebagai berikut.
Solidaritas mekanik, merupakan ciri dari masyarakat yang masih sederhana dan belum mengenal pembagian kerja. Yang diutamakan adalah persamaan perilaku dan sikap. Seluruh warga masyarakat diikat oleh kesadaran kolektif, yaitu kesadaran bersama.
Solidaritas organik, merupakan bentuk solidaritas yang telah mengenal pembagian kerja. Bentuk solidaritas ini bersifat mengikat, sehingga unsur-unsur di dalam masyarakat tersebut saling bergantung. Karena adanya kesalingtergantungan ini, ketiadaan salah satu unsur akan mengakibatkan gangguan pada kelangsungan hidup bermasyarakat.
Gemeinschaft (Paguyuban) dan Gesellschaft (Patembayan)
Ferdinand Tonnies, kelompok di masyarakat dibedakan menjadi dua, yaitu gemeinschaft dan gesellschaft.
Gemeinschaf atau paguyuban, merupakan kehidupan bersama yang intim, pribadi, dan eksklusif. Suatu keterikatan yang dibawa sejak lahir. Contohnya adalah ikatan perkawinan, agama, bahasa, adat, dan rumah tangga.
Gesellschaft atau patembayan, merupakan kehidupan publik sebagai sekumpulan orang yang secara kebetulan hadir bersama, tetapi setiap orang tetap mandiri. Bersifat sementara dan semu.
Contohnya adalah ikatan pekerja dan ikatan pengusaha.
Kelompok Primer dan Sekunder
Charles H. Cooley dan Ellsworth Farris membagi kelompok sosial menjadi kelompok primer dan kelompok sekunder.
Kelompok primer, ditandai dengan pergaulan, kerja sama, dan tatap muka yang intim. Ruang lingkup kelompok primer yang terpenting adalah keluarga, teman bermain pada masa kecil, rukun warga, dan komunitas orang dewasa.
Kelompok sekunder, kelompok sekunder yang formal, tidak pribadi, dan berciri kelembagaan. Contohnya adalah koperasi dan partai politik
In-Group dan Out-Group
Sumner membagi kelompok sosial menjadi dua yaitu in-group dan out-group.
In-group (kelompok dalam), dijumpai persahabatan, kerja sama, keteraturan, dan kedamaian.
Out-group (kelompok luar), apabila kelompok dalam berhubungan dengan kelompok luar muncullah rasa kebencian, permusuhan, perang, atau perampokan.
Membership Group dan Reference Group
Robert K. Merton membagi kelompok sosial menjadi dua yakni membership group dan reference group.
Membership group, adalah kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota dari kelompok tersebut.
Reference group, adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang secara psikologis sehingga dapat membentuk pribadi dan perilakunya.
Robert K. Merton mengemukakan dua tipe umum reference group yaitu sebagai berikut.
Tipe normatif (normative type). Tipe ini menentukan dasar-dasar bagi kepribadian seseorang. Tipe ini merupakan sumber nilai bagi individu, baik anggota maupun bukan anggota kelompok.
Tipe perbandingan (comparison type). Tipe ini merupakan pegangan bagi individu untuk menilai kepribadiannya. Tipe ini lebih kepada perbandingan untuk menentukan kedudukan seseorang.
Kelompok Formal dan Informal
Kelompok formal, adalah kelompok yang memiliki aturan tegas dan kelompok ini sengaja diciptakan untuk mengatur hubungan antarsesama anggota.
Kelompok informal, adalah kelompok yang tidak memiliki organisasi dan struktur yang pasti. Kelompok informal ini umumnya terbentuk atas dasar seringnya pertemuan di antara anggota kelompok yang memiliki pengalaman dan kepentingan yang sama.
Kelompok Okupasional dan Volunter
Kelompok okupasional, adalah kelompok yang tercipta karena semakin memudarnya fungsi kekerabatan. Kelompok ini terdiri atas berbagai profesi atau memiliki pekerjaan yang sama. Anggota kelompok ini biasanya memiliki aturan atau pedoman dalam bertingkah laku, yaitu berupa kode etik.
Kelompok volunter, adalah kelompok yang terdiri atas berbagai anggota yang memiliki kepentingan yang sama juga. Namun, yang membedakan kelompok ini dengan kelompok okupasional adalah keberadaan kelompok ini tidak mendapatkan perhatian dari masyarakat.
Untuk mempermudah kalian memahami materi tentang kelompok sosial, silahkan ditonton video di bawah ini:
Begitu banyak contoh kelompok - kelompok sosial yang ada di sekitar kita, yang dapat kita klasifikasikan termasuk ke dalam bentuk kelompok sosial apa.
Keluarga merupakan kelompok sosial terkecil dan primer dalam masyarakat. Setiap orang yang terikat dalam sebuah keluarga akan berinteraksi dan saling membutuhkan untuk mencapai tujuan bersama. Dari sebuah keluarga, seseorang mendapatkan pendidikan pertama kali.
Di semua daerah tentu ada sebuah paguyuban. Mereka saling terikat dan berinteraksi karena berbagai kesamaan, misal wilayah, suku, atau lainnya. Dalam paguyuban tersebut anggota memiliki kedudukan dan peran-peran masing-masing. Selain itu, ada aturan yang harus ditaati oleh semua anggota.
Maka dari itu, paguyuban termasuk contoh kelompok sosial.
Semoga video di atas dapat membantu kalian dalam memahami materi tentang kelompok sosial ini.