Laboratorium Rekayasa Thermal
lrt.mech@usk.ac.id
lrt.mech@usk.ac.id
Ketua Laboratorium Rekayasa Thermal
Laboratorium adalah tempat yang dirancang untuk melakukan percobaan, pengukuran, penelitian, atau riset ilmiah dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti sains, teknik, dan medis
Fungsi Laboratorium:
Pendidikan: Laboratorium digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar, terutama dalam mata pelajaran sains dan teknik. Siswa dapat melakukan percobaan untuk membuktikan teori dan mengembangkan keterampilan ilmiah mereka.
Penelitian: Laboratorium digunakan untuk melakukan penelitian ilmiah untuk mengembangkan pengetahuan dan teknologi baru.
Pengujian: Laboratorium digunakan untuk menguji kualitas bahan, produk, dan proses.
Pengembangan: Laboratorium digunakan untuk mengembangkan produk dan proses baru.
Penggunaan Laboratorium:
Penggunaan laboratorium harus dilakukan dengan mengikuti prosedur keselamatan dan keamanan yang ketat. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan laboratorium:
Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang sesuai, seperti jas lab, sepatu keselamatan, dan kacamata pelindung.
Peralatan: Gunakan peralatan dengan hati-hati dan ikuti petunjuk penggunaannya.
Bahan: Gunakan bahan dengan hati-hati dan perhatikan label bahayanya.
Prosedur: Ikuti prosedur yang telah ditetapkan untuk setiap percobaan.
Kebersihan: Jaga kebersihan laboratorium dan buang limbah dengan cara yang benar.
Laboran : Ferri Festika ST, MT
WEB : https://bit.ly/FerriFestika
Site : https://bit.ly/ferrifestika
Laboratorium pengujian rekayasa thermal adalah fasilitas yang dirancang untuk melakukan pengujian dan analisis terkait dengan perpindahan panas dan perilaku termal material, sistem, dan komponen.
Fungsi:
Pengujian Material: Laboratorium ini dapat digunakan untuk menguji sifat termal material, seperti konduktivitas termal, difusivitas termal, dan kapasitas panas.
Pengujian Sistem: Laboratorium ini dapat digunakan untuk menguji kinerja sistem termal, seperti sistem pemanasan, ventilasi, dan pendingin udara (HVAC), sistem pendinginan elektronik, dan sistem energi terbarukan.
Pengujian Komponen: Laboratorium ini dapat digunakan untuk menguji kinerja komponen termal, seperti heat sink, isolasi termal, dan sensor suhu.
Penelitian dan Pengembangan: Laboratorium ini dapat digunakan untuk penelitian dan pengembangan teknologi termal baru, seperti material termal canggih, sistem pendinginan yang efisien, dan metode penyimpanan energi termal.
Jenis Pengujian:
Pengujian Konduktivitas Termal: Mengukur kemampuan material untuk mentransfer panas.
Pengujian Difusivitas Termal: Mengukur seberapa cepat panas merambat melalui material.
Pengujian Kapasitas Panas: Mengukur jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu material.
Pengujian Kinerja Sistem: Mengukur efisiensi dan efektivitas sistem termal.
Pengujian Kinerja Komponen: Mengukur kinerja komponen termal, seperti heat sink, isolasi termal, dan sensor suhu.
Peralatan:
Heat Flux Sensor: Untuk mengukur aliran panas.
Temperature Sensor: Untuk mengukur suhu.
Thermal Imaging Camera: Untuk memvisualisasi distribusi temperatur.
Data Acquisition System: Untuk mencatat data pengujian.
Software Analisis: Untuk menganalisis data pengujian.
Manfaat:
Meningkatkan pemahaman tentang perpindahan panas dan perilaku termal.
Memastikan kinerja sistem dan komponen termal.
Mengembangkan teknologi termal baru.
Meningkatkan efisiensi energi.
Kesimpulan:
Laboratorium pengujian rekayasa thermal memainkan peran penting dalam berbagai industri, termasuk manufaktur, elektronik, energi, dan otomotif. Dengan menyediakan fasilitas dan keahlian untuk pengujian dan analisis termal, laboratorium ini membantu perusahaan untuk mengembangkan produk dan sistem yang lebih efisien, andal, dan ramah lingkungan.
Catatan:
Laboratorium pengujian rekayasa thermal dapat bervariasi dalam skala dan fokusnya.
Beberapa laboratorium fokus pada pengujian jenis material, sistem, atau komponen termal tertentu.
Laboratorium lain fokus pada pengujian seluruh sistem termal, seperti sistem energi mikrogrid.
Sumber informasi:
International Organization for Standardization (ISO): https://www.iso.org/home.html
American Society of Mechanical Engineers (ASME): https://www.asme.org/
National Institute of Standards and Technology (NIST): https://www.nist.gov/
Tambahan:
Laboratorium pengujian rekayasa thermal sering kali bekerja sama dengan industri dan universitas untuk melakukan penelitian dan pengembangan teknologi termal baru.
Laboratorium ini juga dapat berperan dalam edukasi dan pelatihan tentang perpindahan panas dan perilaku termal.
Contoh Laboratorium Pengujian Rekayasa Thermal:
Heat Transfer Laboratory: https://smartenergy.illinois.edu/wp-content/uploads/2021/11/Heat-Transfer-Lab-Activities_Bo.pdf di Massachusetts Institute of Technology (MIT)
Thermal Energy Systems Laboratory: http://thermalenergy.lab.mcgill.ca/ di University of California, Santa Barbara (UCSB)
Energy and Thermal Sciences Laboratory: https://egr.vcu.edu/departments/mechanical/about/facilities/thermal-science-laboratory/ di ETH Zurich
Deskripsi Kompresor Tester CPT 200
CPT 200 adalah kompresor tester yang dirancang untuk menguji dan mendiagnosis sistem pendingin dan AC. Alat ini mudah digunakan dan memberikan hasil yang akurat, menjadikannya pilihan ideal bagi mahasiswa untuk mempelajari sebagai teknisi HVAC dan profesional lainnya.
Fitur Utama:
· Pengukuran tekanan yang akurat: CPT 200 dapat mengukur tekanan hingga 600 PSI (41 bar) dengan akurasi +/- 1%.
· Layar LCD yang mudah dibaca: Layar LCD yang besar dan mudah dibaca menampilkan tekanan dalam PSI dan bar.
· Selang dan manifold yang disertakan: CPT 200 dilengkapi dengan selang dan manifold yang diperlukan untuk menghubungkan alat ke sistem pendingin.
Aplikasi:
CPT 200 dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk:
· Pengujian tekanan sistem pendingin: CPT 200 dapat digunakan untuk menguji tekanan sistem pendingin untuk memastikan bahwa sistem beroperasi dengan benar.
· Diagnosis masalah sistem pendingin: CPT 200 dapat digunakan untuk mendiagnosis masalah sistem pendingin, seperti kebocoran atau penyumbatan.
Spesifikasi:
· Rentang pengukuran tekanan: 0-600 PSI (0-41 bar)
· Akurasi: +/- 1%
Kesimpulan:
CPT 200 adalah kompresor tester yang mudah digunakan dan memberikan hasil yang akurat. Alat ini ideal bagi Mahasiswa yang ingin menjadi teknisi HVAC dan profesional lainnya yang perlu menguji dan mendiagnosis sistem pendingin dan AC.
Catatan:
· Pastikan untuk mengikuti semua petunjuk keselamatan saat menggunakan CPT 200.
· Jangan gunakan CPT 200 pada sistem yang bertekanan.
Engineering Mindset