Chairil Anwar
Apa itu puisi?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi juga diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat. Para ahli menjelaskan arti puisi dalam definisi yang bervariasi.
Pengertian Puisi Menurut Para ahli
1. H. B. Jassin
Puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan sebuah perasaan yang didalamnya mengandung suatu fikiran-fikiran dan sebuah tanggapan-tanggapan.
2. James Reevas
Puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh daya pikat.
3. Theodore Watts-Dunton
Pengertian puisi adalah suatu ekpresi yang kongkret dan bersifat artistik dari sebuah pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama.
4. Herman Waluyo
Puisi adalah karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan memfokuskan semua kekuatan bahasa dalam sebuah struktur fisik dan struktur batinnya.
Puisi Tertua
Puisi yang tertua adalah Epos Gilgames, dari milenium ke-3 SM di Sumeria (di Mesopotamia, sekarang Irak), yang ditulis dalam naskah tulisan kuno berbentuk baji pada tablet tanah liat dan, kemudian, papirus.
Beberapa Puisi epik kuno Yunani epos Illiad dan Odyssey, Old Iran buku-buku yang Gathic dan Yasna Avesta, epik nasional Romawi, Virgil Aeneid, dan India epos Ramayana dan Mahabharata.
Puisi yang mencatat peristiwa bersejarah dalam epos, seperti Gilgames atau Firdausi’s Shahnameh, berbentuk panjang dan narasi, sementara puisi yang digunakan untuk keperluan liturgi (lagu pujian, mazmur, suras, dan hadis-hadis) cenderung memiliki inspirasi nada, sedangkan elegi dan tragedi yang dimaksudkan untuk menimbulkan tanggapan emosional yang dalam.
Tujuan Puisi
Ada beragam tujuan penulis menciptakan puisi. Namun kebanyakan puisi ditulis untuk mengekspresikan perasaan dan pemikiran sang penulis kepada publik ataupun dinikmati sendiri.
– Sebagai media untuk mengkritik kehidupan sosial dan merubahnya.
– Memberikan gambaran kepada pembaca mengenai suatu hal yang disampaikan penyair.
– Memberikan motivasi kepada pembaca agar mampu mengapresiasikan karya sastra.
Jenis-jenis puisi
Jenis-jenis puisi dapat dikelompokkan berdasarkan jamannya. Mengacu pada pengertian puisi di atas, berikut ini adalah beberapa jenis puisi tersebut:
1. Puisi Gaya Baru
2. Puisi Gaya Lama
3. Puisi Kontemporer
Baca Juga: Contoh Puisi
Struktur Puisi
Struktur puisi di bagi menjadi 2 yaitu:
Struktur Batin
1. Tema/ Makna (sense)
Unsur utama dalam puisi karena dapat menjelaskan makna yang ingin disampaikan oleh seorang penyair dimana medianya berupa bahasa.
2. Rasa (feeling)
Sikap sang penyair terhadap suatu masalah yang diungkapkan dalam puisi.
3. Nada (tone)
Sikap penyair terhadap audiensnya serta sangat berkaitan dengan makna dan rasa. Melalui nada, seorang penyair dapat menyampaikan suatu pusi dengan nada mendikte, menggurui, memandang rendah, dan sikap lainnya terhadap audiens.
4. Tujuan (intention)
Tujuan/ maksud/ amanat adalah suatu pesan yang ingin disampaikan oleh sang penyair kepada audiensnya.
Struktur Fisik
Struktur fisik suatu puisi disebut juga dengan metode penyampaian hakikat suatu puisi, yang terdiri dari beberapa hal berikut ini;
1. Perwajahan Puisi (tipografi)
Bentuk format suatu puisi, seperti pengaturan baris, tepi kanan-kiri, halaman yang tidak dipenuhi kata-kata.
2. Diksi
Diksi adalah pemilihan kata yang dilakukan oleh seorang penyair dalam mengungkapkan puisinya sehingga didapatkan efek sesuai dengan yang diinginkan.
3. Imaji
Susunan kata dalam puisi yang bisa mengungkapkan pengalaman indrawi sang penyair (pendengaran, penglihatan, dan perasaan) sehingga dapat mempengaruhi audiens seolah-olah merasakan yang dialami sang penyair.
4. Kata Konkret
Kata konkret adalah bentuk kata yang bisa ditangkap oleh indera manusia sehingga menimbulkan imaji.
5. Gaya Bahasa
Penggunaan bahasa yang bisa menimbulkan efek dan konotasi tertentu dengan bahasa figuratif sehingga mengandung banyak makna.
6. Rima/ Irama
Irama/ rima adalah adanya persamaan bunyi dalam penyampaian puisi, baik di awal, tengah, maupun di akhir puisi.
Puisi di Indonesia
Di Indonesia, perkembangan puisi dimulai dari angkatan Balai Pustaka hingga saat ini, dimana itu dapat dilihat baik dari sisi bentuk, isi dan temanya, teknik penciptaan serta penyajian tema-tema yang dimunculkan di setiap periode.
Pada angkatan Balai Pustaka, misalnya, puisi kala itu masih berupa mantra, pantun, dan syair, dimana kesemuanya disebut sebagai puisi terikat. Pengaruh puisi lama pun masih kental disini. Lain hal dengan Angkatan Pujangga Baru (1933 – 1945), dimana puisi yang diciptakan telah benar-benar baru.
Angkatan 45 (1945-1953) lain lagi. Jika pada periode sebelumnya pembaharuan dilakukan terhadap bentuk puisi, pada periode ini perubahan dilakukan secara menyeluruh. Bentuk puisi soneta, tersina, dan sebagainya tidak dipergunakan lagi. Puisi juga memiliki struktur bebas, kebanyakan beraliran ekspresionisme dan realisme.