Pada modul 1 program pendidikan guru penggerak ini saya memulai langkah pendidikan ini dengan melihat potret filosofi pendidikan dari Ki Hadjar Dewantara. proses pembelajaran ini saya ikuti melalui LMS CGP dengan mengikuti alur MERDEKA yaitu :
Mulai dari Diri
Kegiatan pembelajaran pemantik:
CGP memberikan jawaban reflektif-kritis untuk mengetahui pemahaman diri tentang pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara,
CGP membuat refleksi diri tentang pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara.
Eksplorasi Konsep
Mandiri
CGP menyimak video tentang pendidikan di Indonesia dari zaman kolonial dan menjawab pertanyaan-pertanyaan panduan;
CGP menyimak video-video tentang pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara;
CGP membaca 2 (dua) tulisan karya Ki Hadjar Dewantara.
Forum Diskusi
CGP mendiskusikan pertanyaan reflektif terkait pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara dan relevansinya dengan pendidikan Indonesia saat ini dan pendidikan pada konteks lokal sosial budaya di daerah asal CGP yang difasilitasi oleh Fasilitator
CGP berbagi pengalaman praktik baik penerapan pemikiran filosofis Pendidikan KHD pada konteks lokal sosial budaya di daerahnya.
Ruang Kolaborasi
CGP mengeksplorasi (memaknai dan menghayati) nilai-nilai luhur sosial budaya di daerah asal dalam menguatkan dan menebalkan Konteks (kodrat) Diri Murid sebagai manusia dan anggota masyarakat.
Demonstrasi Kontekstual
CGP mendesain strategi dalam mewujudkan pemikiran KHD - 'Pendidikan yang Berpihak pada Murid' - sesuai dengan Konteks Diri Murid dan Sosial Budaya di daerah asal (kar2ya demonstrasi kontekstual dalam video, atau infografis atau puisi atau lagu, dll).
Elaborasi Pemahaman
CGP mendapatkan penguatan pemahaman tentang pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara dari Instruktur.
Koneksi Antar Materi
CGP membuat kesimpulan dalam bentuk esai atau jurnal reflektif tentang ‘Pendidikan yang Berpihak pada Murid’ dengan merefleksikan seluruh rangkaian materi yang sudah dipelajari dari pemikiran-pemikiran KHD dan praktik baik yang telah dilakukan di sekolah-sekolah saat ‘Elaborasi Pemahaman’.
Aksi Nyata
CGP mengimplementasikan strategi dalam mewujudkan pemikiran KHD yang telah dibuat pada ‘Demonstrasi Kontekstual’ secara konkret sebagai perwujudan 'Kepemimpinan Pembelajaran' yang Berpihak pada Murid' dan direfleksikan kembali dalam Jurnal Refleksi Pribadi.
Dokumentasi Kegiatan Ruang Kolaborasi Rabu, 26 Oktober 2022
Dokumentasi Kegiatan Ruang Kolaborasi Rabu, 26 Oktober 2022
Dokumentasi Kegiatan Ruang Kolaborasi Rabu, 26 Oktober 2022
Dokumentasi Guru Matematika SMP/MTs Kota Denpasar
Dokumentasi Saya Memberikan Pemaparan Program MGMP Matematika
Foto Bersama Pengurus dan Anggota MGMP Matematika SMP Kota Denpasar
Foto Bersama Pengurus dan Anggota MGMP Matematika SMP Kota Denpasar
Saya Memberikan Pemaparan Materi PKKS bersama Ibu Kepala Sekolah
Saya Memberikan Umpan Balik Bersama Ibu Kepala Sekolah
Ibu Kepala Sekolah Membuka Pelaksanaan PKKS Bersama Dengan Pengawas Sekolah
Saya Bersama Dengan Tim Guru Melaksanakan PKKS
Foto Bersama Tim dan Pengawas PKKS
Foto Bersama Tim dan Pengawas PKKS
Foto Pengawas Sekolah Melaksanakan Penilaian
Tim Guru Mendampingi Penilai
1
2
3
4
1
2
3
4
Demontrasi Kontekstual
Aksi Nyata :
Ki Hadjar Dewantara dalam majalah “Keloearga” tahun 1937 menyatakan sebuah frasa “peralatan pendidikan”. Beliau menjelaskan, peralatan pendidikan merupakan cara-cara mendidik yang beragam bentuknya. Namun, beliau membaginya menjadi 6 cara utama sebagai berikut:
memberi contoh
pembiasaan
pengajaran
perintah, paksaan dan hukuman
laku
pengalaman lahir dan batin
Beliau menyatakan bahwa alat-alat itu tidak perlu dipergunakan semua. Beliau pun menyampaikan bahwa ada yang tidak sepakat terutama dengan penggunaan cara nomor 4. Beliau pun menyatakan penggunaan cara-cara tersebut harus dihubungkan dengan jenjang usia dan perkembangan murid yang merupakan kodrat mereka.
Dari pernyataan Ki Hajar Dewantara tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa prakarsa yang Bapak/Ibu telah buat dalam bentuk rencana manajemen perubahan berdasarkan pendekatan IA, dimaksudkan untuk menumbuhkan murid yang memiliki Profil Pelajar Pancasila. Kemudian, tindakan untuk mewujudkan pertumbuhan murid ini perlu diejawantahkan dalam cara mendidik yang beragam dan disesuaikan dengan kondisi murid maupun situasi di sekolah Bapak/Ibu.
Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, pada tahapan akhir dari siklus pembelajaran MERDEKA kali ini akan mendapat tugas merevisi (karena mungkin visi Bapak/Ibu sudah menjadi makin kuat di tahap Koneksi Antarmateri) dan mengeksekusi rancangan BAGJA untuk prakarsa perubahan diri Bapak/Ibu yang sudah dibuat pada tahap Demonstrasi Kontekstual. Ingatlah bahwa penerapan Aksi Nyata ini bukan semata penugasan modul Program Pendidikan Guru Penggerak, melainkan sebuah praktik dalam pengembangan profesi berkelanjutan.
Selamat menjalankan Aksi Nyata, buatlah dokumentasi untuk Bapak/Ibu pribadi mengenai proses yang terjadi. Utamakan dokumentasi tersebut pada tahapan-tahapan yang Bapak/Ibu anggap penting. Dokumentasi dapat berupa foto atau video. Kemudian, setiap minggunya, buatlah jurnal cerita singkat dalam situs portofolio digital dimana Bapak/Ibu dapat menceritakan pengalaman berkesan yang Bapak/Ibu peroleh selama menjalankan aksi nyata. Jurnal ini dapat berupa cerita 1 paragraf tentang 1 hal menarik yang Bapak/Ibu temukan dalam proses Aksi Nyata. Selain menjadi catatan pengembangan profesi Bapak/Ibu, jurnal singkat ini akan membantu Bapak/Ibu saat hendak menulis artikel refleksi di akhir paket modul dan melakukan pendampingan individu bersama Pengajar Praktik.
1
2
3
4