Dapil III Kota Pekanbaru
(Kecamatan Tenayan raya & Sail)
Masyarakat Peradaban Ekologi Sungai Siak
Pekanbaru versi 2 atau Pekanbaru "baru" adalah pikiran alternatif oleh 11 PSI 2. Fadil Nandila, S.Pi tentang konsep pembangunan kota Pekanbaru. Mengamati peta wilayah adminstrasi Kota Pekanbaru, terpampang bahwa Kota ini dibelah oleh Sungai Siak. Konsekwensi ekologinya adalah kota ini dipenuhi dengan aliran sungai-sungai kecil yang bermuara ke Sungai Siak. Atas konsekwensi ekologi ini maka Pekanbaru pada dasarnya adalah kota "masyarakat peradaban ekologi sungai".
Adaptasi perekonomian warga Kota Pekanbaru
Ragam matapencaharian berkembang di Kota Pekanbaru yaitu; perdagangan barang dan jasa, distribusi produk, diversifikasi produk (pengolahan bahan baku dan barang jadi, hingga produksi bahan mentah hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan). Namun fenomena banjir dan kekeringan harus menjadi perhitungan penting dalam membangun perekonomian di Kota Pekanbaru. Ancaman konsekwensi ekologi ini harus disikapi oleh dunia usaha agar tidak terjadi penurunan pendapatan yang diakibatkan oleh gagal produksi karena banjir dan kekeringan ataupun beban produksi yang seharusnya tidak perlu ditanggung dunia usaha karena hadirnya pengeluaran nonproduktif hanya untuk perbaikan alat-alat produksi yang rusak disebabkan banjir.
Adaptasi ketahanan keuangan warga Kota Pekanbaru
Pendapatan/gaji yang besar sudah pasti lebih baik dari pendapatan/gaji yang kecil. Namun pendapatan/gaji yang besar belum tentu menyelamatkan ketahanan keuangan keluarga. Mengapa demikian? Karena tidak terkontrolnya biaya/pengeluaran rumah tangga berakibat pada lemahnya ketahanan keuangan/tabungan keluarga. Inilah "Besar pasak dari tiang".
Banjir mengakibatkan biaya/pengeluaran keluarga meningkat, apakah untuk perbaikan ataupun pembelian barang dan jasa. Begitu juga dengan kekeringan. Oleh sebab itu untuk menyelamatkan ketahanan keuangan warga Kota Pekanbaru diperlukan suatu sistem pengelolaan sumberdaya air untuk mitigasi & adaptasi fenomena banjir dan kekeringan. Semoga dengan ini tabungan keluarga dan tabungan dunia usaha dapat diselamatkan sehingga kesejahteraan dapat dicapai bersama.
Adaptasi infrastruktur manajemen air kota Pekanbaru
Manusia butuh air karena air adalah sumber kehidupan. Oleh sebab itu perlu manajemen sumberdaya air.
air limpasan; Fenomenea Hujan adalah bahagian dari kerja siklus air dalam ekosistem. Keberadaannya tidak dapat dihindari namun hanya bisa disikapi sehingga berdaya guna untuk mahluk hidup. air limpasan harus dikelola dengan baik sehingga tidak menghadirkan banjir yang membahayakan jiwa dan menggerus ketahanan keuangan warga. Infrastruktur sistem mitigasi banjir harus dibangun dengan memperhatikan kontur tanah agar drainase yang dibangun berujung kepada anak sungai ataupun ke "embung"/danau-danau buatan. Jangan semua air limpasan harus dilepas ke sungai lalu berujung ke laut. Harus tersedia daerah tangkapan air sehingga bermanfaat untuk melembabkan tanah pertanian/perkebunan sekaligus memperkecil tekanan terhadap sungai. Dengan demikian permukiman bantaran sungaipun terhindar dari besarnya dampak negatif banjir. Semoga dengan ini ketahanan keuangan warga lebih terjamin.
air permukaan tanah; Air permukaan tanah yang umumnya menjadi sumber air keluarga dari sistem sumur permukaan tanah perlu dijaga hygienitasnya. Air sumur masih menjadi sumber air konsumsi oleh warga walaupun telah ada usaha air mineral. Oleh sebab itu perlu dibangun infrastruktur konservasi air permukaan yang fungsinya mencegah kebocoran septic tank ke dalam air permukaan tanah. Jika hal ini tidak dikelola maka ketahan keuangan keluarga akan tergerus untuk kepentingan pengobatan atau pemulihan kesehatan anggota keluarga. Apalagi untuk kawasan permukiman terendam banjir, mengancam pencemaran sumur-sumur warga. Jika hal ini diabaikan maka upaya pensejahteraan warga semakin sulit dicapai,
air tanah; Air tanah relatif lebih bersih dari air permukaan. Namun jika semua pihak melakukan pengeboran air tanah maka akan terjadi percepatan kehabisan air tanah karena penyedotan air lebih kencang daripada pemulihan ketersediaan air tanah. Oleh sebab itu perlu dibangun sumur bor komunal (setiap kawasan RT). Hal ini merupakan antisipasi jika air permukaan mengalami pencemaran karena banjir atau kebocoran septic tank. Selain itu menjadi solusi bagi warga yang masih merasa terbeban dengan biaya pengeluaran air mineral "galon".
Adaptasi kebijakan pembangunan kota Pekanbaru
Pemerintah Kota Pekanbaru bersama DPRD harus mengimplementasikan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai di Kota Pekanbaru sehingga teralokasi dana pembangunan infratruktur manajemen air.
Sungai dan anak sungai harus indah, asri dan fungsional, Embung harus indah, asri dan fungsional, Drainase harus beradaptasi pada teknologi antisipasi banjir, prasarana transportasi seyognyanya tidak menjadi sumber banjir.
Membangun sistem menajeman air niscaya akan berdampak kepada peningkatan pendapatan warga dan ketahanan keuangan warga.
Ini adalah hal penting yang harus diperjuangkan anggota DPRD Kota Pekanbaru!
(Program studi Pemanfaatan Sumberdaya Perairan, Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan & Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru)
1. Dapil I (Sukajadi, Pekanbaru Kota, Limapuluh) 6 kursi.
2. Dapil II (Rumbai, Rumbai Pesisir) 7 kursi
3. Dapil III (Sail, Tenayan Raya) 7 kursi
4. Dapil IV (Bukit Raya, Marpoyan Damai) 11 kursi
5. Dapil V (Senapelan, Payung Sekaki) 6 kursi
6. Dapil VI (Tampan) 8 kursi
Total kursi seluruhnya 45 kursi.