PPKD BPKAD Kota Yogyakarta merupakan upaya BPKAD memfasilitasi elemen organisasi (individu, tim, perangkat daerah maupun unit kerja) untuk mengembangkan diri secara terus-menerus sebagai pembelajar.

PPKD merupakan katalis untuk mencapai kinerja keuangan daerah yang lebih baik lagi. Dengan adanya PPKD, pengelola keuangan daerah akan menjadi lebih adaptif dan inovatif dalam menghadapi perubahan lingkungan yang semakin dinamis. Melalui PPKD, budaya belajar dapat terwujud dan pengetahuan-pengetahuan di dalamnya dapat dikelola dengan baik. Dengan demikian, setiap elemen pengelola keuangan daerah dapat senantiasa meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya sesuai dengan perkembangan terkini.

Dunia saat ini telah memasuki Era Industri 4.0 di mana Internet of Things, Big Data Analysis dan Artificial Intelligence menjadi pendukung utama dalam proses bisnis dan pemberian layanan. Kondisi ini telah memicu terjadinya disrupsi sosial dan ekonomi, baik di tingkat lokal, nasional maupun global.

Oleh karena itu, perlu mengembangkan proses belajar berbasis digital dan pengelolaan sumber daya manusia yang adaptif sesuai kemajuan teknologi. Untuk menghasilkan SDM bidang keuangan daerah yang adaptif sesuai dengan kemajuan teknologi, salah satu strateginya adalah membangun budaya belajar dan manajemen pengetahuan melalui pusat pengetahuan keuangan daerah. Implementasi PPKD ini sekaligus untuk mendukung pencapaian nilai BPKAD Kota Yogyakarta, yaitu "profesional" yang bermakna senantiasa melakukan upaya perbaikan yang berkelanjutan di segala bidang untuk menjadi dan memberikan yang terbaik. Terkait dengan hal ini, diyakini bahwa tidak ada upaya perbaikan berkelanjutan yang akan berhasil dilakukan tanpa adanya komitmen belajar.

Dengan adanya PPKD, diharapkan BPKAD Kota Yogyakarta dapat:

1. mengantisipasi perubahan yang semakin cepat, disrupsi dan ketidakpastian di tingkat lokal, nasional dan global;

2. meningkatkan budaya pembelajaran kolaboratif, digital, kreatif, dan mandiri bagi seluruh pegawai;

3. meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yang andal, akuntabel, dan kompeten, serta dapat menyelesaikan tugas dengan efektif dan efisien;

4. memelihara aset intelektual organisasi melalui manajemen pengetahuan; dan

5. meningkatkan budaya berbagi pengetahuan baik di tingkat individu, tim, maupun organisasi.