TAHUKAH KAMU?

Penerapan tanaman TOGA telah dipraktekkan sejak masa pra sejarah. Pada masa pra sejarah, tanaman herbal digunakan manusia untuk bertahan dari serangga, jamur, berbagai macam jenis penyakit, dan mamalia herbivora.

Penemuan tanaman herbal paling awal adalah di masyarakat Sumeria. Mereka menggunakan ratusan tanaman obat, termasuk opium untuk pengobatan. Bukti catatan dari Mesir Kuno, Ebers Papyrus dari tahun 1550 SM, menuliskan tentang daftar 850 jenis tanaman herbal.

Sementara itu, seorang ahli fisika asal Yunani yang bekerja untuk tentara Romawi, bernama Dioscorides menuliskan catatan dalam De materia medica, bahwa ada lebih dari 1.000 resep tanaman herbal untuk mengobati berbagai macam penyakit.

Saat ini, tanaman TOGA banyak digunakan di lingkungan pengobatan non industrial. Alasannya, karena bahan-bahan herbal biasanya lebih mudah didapat. Selain itu, harganya pun cenderung lebih murah jika dibandingkan dengan obat-obatan modern. Meskipun ada juga obat dari tanaman TOGA yang cukup mahal karena bahannya lang dan sulit didapat.


1. Masa Pra Sejarah

Ada banyak tanaman yang sekarang kita kenal sebagai bumbu masakan dan bahan obat herbal sudah dimanfaatkan sejak masa pra sejarah. Bumbu masak pada umumnya digunakan untuk melawan tumbuhnya bakteri yang dapat merusak kualitas makanan, terutama di kawasan yang beriklim tropis. Contohnya dimanfaatkan untuk makanan berbahan daging agar tidak mudah basi.

Tumbuhan berbunga juga merupakan sumber tanaman herbal. Hebatnya, bukan hanya manusia yang menggunakan tanaman sebagai obat-obatan. Beberapa jenis hewan primata, kupu-kupu dan domba secara naluri akan mengonsumsi tanaman obat saat mereka sakit.

Bukti tanaman TOGA dari masa pra sejarah ditemukan dari masa Paleolitikum. Bukti ini terkubur bersama dengan peninggalan pra sejarah lainnya. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat pra sejarah telah memiliki pengetahuan dan kesadaran akan tanaman herbal dan menanamnya untuk keperluan sendiri.

Salah satu contohnya ada di Iraq bagian utara, disini ditemukan 8 tanaman dari situs masa Neanderthal yang diperkirakan telah berusia 60.000 tahun. Dari kedelapan tanaman tersebut, 7 di antaranya merupakan tanaman herbal yang hingga saat ini masih digunakan.

2. Masa Peradaban Kuno

Di zaman Mesir Kuno, kira-kira pada tahun 2.500 SM dimana sistem perbudakan masih berlaku, para budak diberi makanan berupa bawang yang dipercaya mampu menghilangkan banyak penyakit, seperti infeksi dan demam. Tujuan dari pemberian bawang tersebut adalah agar para budak tetap sehat dan dapat bekerja.

Banyak catatan dari Mesir Kuno yang menulis tentang tanaman herbal dan berbagai khasiatnya. Pada masa itu, para pendeta juga membudidayakan tanaman obat dan mempraktekkan pengobatan secara herbal.

Sementara itu, bangsa Yunani Kuno juga mempunyai catatan mengenai tanaman obat. Tiga di antaranya adalah dari Hyppocrates yang terbit pada tahun 466 SM, Theophrastus yang terbit pada tahun 372 SM, dan Pedanios Dioscorides yang terbit pada tahun 100 SM. Ketiga catatan tersebut berisi daftar ribuan tanaman herbal yang berfungsi sebagai obat.

Bangsa Yunani Kuno telah mempraktekkan pengobatan dengan tanaman herbal. Dalam perjalanan ke wilayah lain, mereka juga menemukan beberapa jenis tumbuhan obat baru, contohnya lavender dan rosemary.

WOWW, MENARIK BUKAN? YUK SIMAK SEJARAHNYA DI SMPN 248