Keterbatasan :
Tidak ada perlindungan terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering berganti pasangan
Klien tidak dapat melepas AKDR sendiri AKDR mungkin keluar dari uterus tanpa diketahui Klien harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu dengan cara memasukkan jari ke dalam vagina (sebagian perempuan tidak mau melakukan ini).
Keterbatasan :
Tidak ada perlindungan terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS). Membutuhkan tenaga kesehatan yang terlatih secara khusus untuk memasang dan melepas. Klien tidak dapat memulai atau menghentikan pemakaian implan secara mandiri.
Keterbatasan Kontrasepsi Suntik Kombinasi (KSK):
Harus kembali ke tenaga kesehatan untuk disuntik tepat waktu Efektivitas KSK tergantung pada kembalinya yang tepat waktu: Risiko kehamilan meningkat saat klien terlambat suntik ulang atau melewatkan suatu suntikan. Kemungkinan keterlambatan pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian
Keterbatasan Kontrasepsi Suntik Progestin (KSP):
Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan untuk suntikan ulang Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian, rata-rata 4 bulan Pada pemakaian jangka panjang dapat sedikit menurunkan densitas (kepadatan) tulang
Keterbatasan Kontrasepsi Pil Kombinasi (KPK):
Mahal Harus diminum setiap hari secara teratur Mengurangi ASI pada perempuan menyusui
Keterbatasan Kontrasepsi Pil Progestin (KPP):
Harus diminum setiap hari dan pada waktu yang sama, bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar Peningkatan/penurunan berat bada
Keterbatasan:
Kesuburan tidak dapat dipulihkan kembali, kecuali dengan operasi rekanalisasi Rasa sakit dalam jangka pendek setelah tindakan Harus dilakukan oleh dokter yang terlatih (untuk laparoskopi dilakukan oleh Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi)
Keterbatasan:
Tidak segera efektif (WHO menyarankan kontrasepsi tambahan selama 3 bulan setelah prosedur, kurang lebih 20 kali ejakulasi) Komplikasi minor seperti infeksi, perdarahan, nyeri pasca operasi. Teknik tanpa pisau merupakan pilihan mengurangi perdarahan dan nyeri dibandingkan teknik insisi Harus dilakukan oleh dokter umum yang terlatih untuk vasektomi atau Dokter Spesialis Bedah dan Dokter Spesialis Urologi.