Nilai Hikayat
Ada 6 nilai yang terdapat pada hikayat, yaitu nilai religius (agama), moral, budaya, sosial, edukasi (pendidikan), dan estetika (keindahan). Perhatikan penjelasan dan contohnya berikut ini!
Ada 6 nilai yang terdapat pada hikayat, yaitu nilai religius (agama), moral, budaya, sosial, edukasi (pendidikan), dan estetika (keindahan). Perhatikan penjelasan dan contohnya berikut ini!
Nilai religius atau agama mengajarkan kita untuk meyakini keberadaan Tuhan, senantiasa meminta pertolongan kepada-Nya, dan meningkatkan keimanan.
Contoh: "Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa qunut dan sedekah kepada fakir dan miskin."
Nilai moral mengajarkan kita untuk bertindak hati-hati, tidak merugikan orang lain, dan mematuhi norma yang berlaku di masyarakat. Tokoh yang melanggar aturan moral biasanya mendapat balasan yang setimpal.
Contoh: "Saat itu sembilan anak raja datang. Mendengar pengumuman itu akhirnya mereka memilih untuk pergi. Mereka malu kalau sampai niat buruknya berbohong diketahui raja dan rakyatnya."
Nilai sosial mengajarkan kita untuk berbuat baik pada sesama tanpa melihat perbedaan status, ras, suku, dan agama. Nilai ini menjadi pedoman untuk berinteraksi dengan orang lain yang punya latar belakang berbeda.
Contoh: "Si Kembar menolak dengan mengatakan bahwa dia adalah hamba yang hina. Tetapi, tuan puteri menerimanya dengan senang hati."
Nilai budaya berhubungan dengan adat istiadat masyarakat tertentu. Nilai budaya dalam hikayat bisa berbeda tergantung darimana hikayat tersebut berasal.
Contoh: "Raja Kabirsudah mencanangkan bahwa barangsiapa yang dapat membunuh Buraksa akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu."
Nilai edukasi berhubungan dengan kewajiban mengenyam pendidikan sejak kecil. Baik itu ilmu agama, pengetahuan umum, kesenian, dan sebagainya.
Contoh: "Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Suian.
6. Nilai Estetika
Nilai estetika nilai yang berhubungan dengan keindagan dan seni