Drs, YOHANES ONTOT, M.Si
Drs, YOHANES ONTOT, M.Si
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan limpahan karunia-Nya sehingga kita dapat melaksanakan Gawai Adat Dayak Nosu Minu Podi ke XXI Kabupaten Sanggau Tahun 2025, yang akan kita laksanakan pada tanggal 7 s/d 9 Juli 2025 di Rumah Betang Raya Dori’ Mpulor Desa Sei Mawang Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau.
Gawai Adat Dayak Kabupaten Sanggau Tahun 2025, merupakan salah satu agenda rutin tahunan, yang mana dalam pelaksanaan Gawai Adat Dayak sebagai langkah strategis untuk dapat memberikan sumbangsih besar dengan penyatuan ide, gagasan, yang inovatif sehingga adat budaya dan perjuangan masyarakat Adat Dayak kedepannya dapat berperan lebih aktif dan partisipatif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pelaksanaan Gawai Adat Dayak menimbulkan harapan baru bagi kita Masyarakat Adat Dayak, hal ini tidak terlepas dari momentum untuk dapat memperat tali persatuan antara Individual dan komunal, sehingga Masyarakat Adat Dayak tidak hanya menjadi penonton dalam setiap aspek kehidupan. Kesadaran kolektif ini harus kita pertahanakan melalui Gawai Adat Dayak ke XXI ini, saya berharap Gawai Adat Dayak pada kali ini dapat berjalan dengan semestinya, serta menghasilkan Multiplier Effect untuk dapat memberikan efek ganda dalam peningkatan ekonomi, sosial, serta budaya yang bermanfaat untuk masyarakat Dayak Kabupaten Sanggau melalui pengembangan investasi maupun ekonomi kreatif.
Kita juga patut berbangga dengan dilaksanakannya Gawai Adat Dayak ke XXI, yang mana pelaksanaan kegiatan ini merupakan perwujudan salah satu dari Seven Brand Images pembangunan di Kabupaten Sanggau yaitu “Sanggau Budiman” yang memiliki makna untuk terwujudnya masyarakat Kabupaten Sanggau yang bangga akan adat istiadat dan kebudayaannya agar terjalinnya kehidupan masyarakat yang rukun, damai dan toleran yang bersendikan pada nilai Bhinneka Tunggal Ika.
Gawai Adat Dayak merupakan entitas dan identitas dalam Masyarakat Adat Dayak, gawai juga merupakan sebuah perayaan kita sebagai masyarakat adat kepada Sang "Penompa" Tuhan Yang Maha Esa atas rejeki dan kehidupan yang diberikan, untuk kemudian perayaan saat ini diselaraskan melalui event budaya dengan perwujudan dari pelestarian pengembangan seni budaya, sehingga adat budaya kita masyarakat adat dayak tidak punah seiring tergerusnya akar budaya.
Akhir kata, sebagai masyarakat adat dayak kita harus memiliki kualitas baik dari aspek kreativitas maupun pengembangan budaya dengan menjunjung tinggi martabat dan adab dengan nilai kearifan lokal.
" SANGGAU BANGGA MENGUKIR SEJARAH "
UNTUK SANGGAU BERKEADILAN DAN BERKELANJUTAN
Drs, YOHANES ONTOT, M.Si
Pertama-tama marilah kita panjatkan Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan limpahan karunia-Nya sehingga kita dapat melaksanakan Gawai Adat Dayak Nosu Minu Podi ke XXI Kabupaten Sanggau Tahun 2025, yang akan kita laksanakan pada tanggal 7 s/d 9 Juli 2025 di Rumah Betang Raya Dori’ Mpulor Desa Sei Mawang Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau.
Gawai Adat Dayak Kabupaten Sanggau Tahun 2025, merupakan salah satu agenda rutin tahunan, yang mana dalam pelaksanaan Gawai Adat Dayak sebagai langkah strategis untuk dapat memberikan sumbangsih besar dengan penyatuan ide, gagasan, yang inovatif sehingga adat budaya dan perjuangan masyarakat Adat Dayak kedepannya dapat berperan lebih aktif dan partisipatif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pelaksanaan Gawai Adat Dayak menimbulkan harapan baru bagi kita Masyarakat Adat Dayak, hal ini tidak terlepas dari momentum untuk dapat memperat tali persatuan antara Individual dan komunal, sehingga Masyarakat Adat Dayak tidak hanya menjadi penonton dalam setiap aspek kehidupan. Kesadaran kolektif ini harus kita pertahanakan melalui Gawai Adat Dayak Nosu Minu Podi ke XXI ini, saya berharap Gawai Adat Dayak pada kali ini dapat berjalan dengan semestinya, serta menghasilkan Multiplier Effect untuk dapat memberikan efek ganda dalam peningkatan ekonomi, sosial, serta budaya yang bermanfaat untuk masyarakat Dayak Kabupaten Sanggau melalui pengembangan investasi maupun ekonomi kreatif.
Kita juga patut berbangga dengan dilaksanakannya Gawai Adat Dayak Nosu Minu Podi ke XXI, yang mana pelaksanaan kegiatan ini merupakan perwujudan salah satu dari Seven Brand Images pembangunan di Kabupaten Sanggau yaitu “Sanggau Budiman” yang memiliki makna untuk terwujudnya masyarakat Kabupaten Sanggau yang bangga akan adat istiadat dan kebudayaannya agar terjalinnya kehidupan masyarakat yang rukun, damai dan toleran yang bersendikan pada nilai Bhinneka Tunggal Ika.
Gawai Adat Dayak merupakan entitas dan identitas dalam Masyarakat Adat Dayak, gawai juga merupakan sebuah perayaan kita sebagai masyarakat adat kepada Sang "Penompa" Tuhan Yang Maha Esa atas rejeki dan kehidupan yang diberikan, untuk kemudian perayaan saat ini diselaraskan melalui event budaya dengan perwujudan dari pelestarian pengembangan seni budaya, sehingga adat budaya kita masyarakat adat dayak tidak punah seiring tergerusnya akar budaya.
Melalui perayaan Gawai Adat Dayak "Nosu Minu Podi" ke XXI Kabupaten Sanggau, saya mengapresiasi langkah-langkah strategis yang telah dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat adat dayak yang telah berpartisipasi aktif dalam setiap aspek untuk dapat memeriahkan pelaksanaan gawai adat tahun ini, sehingga pelaksanaan Gawai Adat Dayak Kabupaten Sanggau Tahun 2025 dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan norma dan kaidah serta adat istiadat Suku Dayak, yang mana secara garis besar semangat Nosu Minu Podi merupakan wujud syukur atas hasil alam kita yang melimpah, agar "Minu Podi" dapat kembali ke "Jurokng" dengan memberi keberkahan dan keselamatan bagi kita semua.
Akhir kata, sebagai masyarakat adat dayak kita harus memiliki kualitas baik dari aspek kreativitas maupun pengembangan budaya dengan menjunjung tinggi martabat dan adab dengan nilai kearifan lokal, dengan demikian kita sebagai Masyarakat Adat Dayak harus dapat bersaing secara global dan berdikari di tanah kita sendiri.